Malang Plaza, Kenangan Kenakalan Remaja Tahun 2000an


Kiriman WA dari teman

 

Saya shock mendengar berita bahwa Malang Plaza kebakaran.

Salah satu pusat perbelanjaan tertua di Malang ini mengalami kebakaran pada Selasa (3/5/2023) dini hari. Api diduga berasal dari bioskop Mandala yang berada di lantai 3. Dengan cepat, api merembet ke seluruh bagian plaza tersebut hingga menghanguskan hampir seluruh isi bangunan. Tak tersisa dan tinggal menyisakan puing yang gosong.

Terbakar Saat Musim Lebaran

Kejadian ini cukup mengejutkan karena saat ini Malang Plaza bisa dikatakan sedang memanen pengunjung. Pusat perbelanjaan ini memang dikenal sebagai pusat ponsel terbesar di Malang. Anak-anak yang baru mendapat THR lebaran pasti banyak yang membelanjakan uangnya untuk membeli ponsel.

Plaza ini juga memiliki gedung bioskop termurah di Malang. Apalagi kalau bukan Mandala. Di saat banyak bioskop bermunculan di Malang, Mandala masih menjadi jujugan karena harganya yang sangat murah. Walau teknologinya sudah tersaingi oleh bioskop baru dan fasilitas di dalamnya masih fasilitas dasar, tetap saja banyak muda-mudi yang datang ke sini. Harga murah adalah alasan utamanya. Film yang diputar pun up to date mengikuti film terbaru di pasaran.

Penampakan Malang Plaza dari atas. -dok Malang Post

Kejadian kebakaran Malang Plaza pun tak hanya menimbulkan duka bagi para pedagang. Namun, insiden ini juga membuat banyak orang sedih dan merasakan kembali memori manis di sana. Termasuk saya sendiri yang melewatkan masa remaja saya di sini.

Mall Tertua di Malang

Sebelum menjelma menjadi pusat ponsel, Malang Plaza dikenal sebagai mall yang menjual pakaian dan makanan. Variety Departement Store yang hadir di sini menjadi inti dari Mall ini. Variety menjadi pusat pakaian yang sudah cukup lama dikenal masyarakat Malang. Harganya bersaing dan banyak pilihan mode membuat tempat ini cukup ramai didatangi.

malang plaza jadul
Malang Plaza jaman dulu

Selain Variety, Malang Plaza dulu juga punya KFC. Gerai cepat saji ini menjadi daya tarik masyarakat karena merupakan yang pertama ada di Malang. Sayang, saya belum pernah mencicipi sama sekali KFC di Malang Plaza karena saat kecil lebih tertarik makan di Mekdi yang berada di Sarinah Plaza. KFC pun memindahkan kegiatannya di tempat lain. Seperti di Jalan Kawi dan Sarinah Plaza yang bersebelahan dengan Mekdi. Praktis, KFC di Malang Plaza pun tutup.

Lambat laun, ketika era ponsel Nokia menjamur, mall ini menjadi pusat ponsel terbesar di Malang. Ada adagium jika ingin membeli ponsel dan segala perintilannya, maka Malang Plaza adalah solusinya.

Berbagai merk ponsel ada di sana. Mulai Nokia, Sony Ericson, LG, Motorolla, dan kawan-kawannya. Ponsel baru dan bekas pun ada. Aneka pernak-pernik ponsel mulai casing, cash, headset, dan segala macam rupa ada. Bahkan, banyak pedagang nomor cantik serta penjual jasa mp3 downloatan yang berjualan di sini. Pendek kata, saat itu jika ingin membeli ponsel dan aneka rupa, maka Malang Plaza adalah jujugan utama.

Lalu, kenangan apa yang saya dapat di sini?

Kenakalan Saat Sekolah

Jujur, saat masih kecil saya jarang sekali datang ke Malang Plaza. Alasannya, saat itu tidak banyak mainan anak yang ada. Saya lebih senang datang ke Gajah Mada Plaza yang berada di sebelahnya. Gajah Mada Plaza memiliki aneka permainan anak yang sangat lengkap saat itu.

Ada bomb om car, ding dong, game balapan, hingga roller coaster berupa dragon pun ada. Sebelum Transmart memiliki wahana roller coaster di dalam mall. Gajah Mada Plaza sudah mendahuluinya. Gajah Mada juga memiliki aneka wahana bermain ketangkasan yang membuat anak-anak betah. Meski, mall ini tidak memiliki bioskop. Saat itu memang segmentasi dua mall ini berbeda. Gajah Mada Plaza untuk anak-anak dan keluarga sedangkan Malang Plaza untuk para remaja.

Bekas wartel di Malang Plaza. - dokumen istimewa

Saya baru gemar ke Malang Plaza saat usia remaja. Kalau tak salah ketika duduk di bangku SMP. Ada teman saya yang suka sekali datang ke salah satu toko kaset di sana. Ia meracuni saya untuk ikut bersamanya mencari kaset lagu pop dan VCD terbaru. Saat itu, saya juga mulai keranjingan datang ke sini untuk menonton film terbaru. Salah satunya adalah Spiderman.

Intensitas saya datang ke Malang Plaza semakin sering saat SMA. Kalau sedang pulang pagi, maka saya datang ke sini untuk melihat-lihat ponsel atau casing ponsel terbaru. Daftar film yang diputar terbaru juga menjadi incaran saya kala itu karena memang harganya murah. Saya bisa berjam-jam keliling Malang Plaza hanya untuk mencoba casing HP nokia padahal tidak beli.

Betahnya saya lama-lama di sana karena para pedagangnya menurut saya sangat ramah. Mereka tak segan mencarikan barang yang kita mau meski pada akhiirnya tidak jadi beli. Saya pernah dua jam lebih datang ke sana hanya untuk mencari casing HP nokia yang akhirnya hanya beli satu buah bergambar Naruto.

Saat ponsel saya berganti menjadi Nokia Xpress music, saya juga pernah mengisi mp3 di sini. Lagu-lagu Kpop menjadi incaran saya. Kalau tak salah, satu lagu harganya seribu rupiah. Saat itu saya mengisi 10 lagu dan mendapatkan bonus 1 lagu.

Maneken yang terbakar

Di Malang Plaza juga pernah ada stan foto box yang hits pada zamannya. Pernah suatu ketika setelah pertandingan bola antar kelas SMA, saya dan 5 orang teman datang ke sini. Saat itu padahal hujan turun deras. Kami foto box di sini dan mendapatkan cetakan 6 buah foto. Jadi, satu orang masing-masing  1 buah.

Nah di tempat foto box itu, ada beberapa wajah familier dengan menggunakan badge sekolah saya. Rupanya mereka adalah kakak kelas yang sudah eksis di foto box ini. Mereka ternyata sudah berpose banyak di sini.

Kenangan lain adalah ketika saya nomat alias nonton hemat di bioskop Mandala. Saya lupa filmnya apa yang jelas saya keluar bersama teman sekitar jam 12 malam. Saat itu mall sudah sepi menyisakan para penonton nomat yang hanya beberapa puluh saja. Kejadian ini saat saya kuliah kalau tak salah. Asli auranya seram banget karena mall ini adalah mall tua yang buka sejak 1985.

Bicara nonton bioskop, saya jadi teringat wartel di dekat bioskop ini. Dulu, saya pernah nakal dengan memberi kabar ke orang rumah kalau saya ada tugas kelompok. Padahal saat itu saya mau nonton bioskop karena masih banyak uang selepas lebaran. Wartel ini kini menjadi toko kalau tak salah dan menjual aneka makanan dan minuman.

Saat kerja, saya pernah sekali mereparasi tab milik KS saya yang susah dicharge. Asli, saya pusing karena beliau minta cepat lantaran banyak data penting di dalamnya. Untung saja, ada tukan service yang mampu melaksanakannya hanya menunggu 2 jam saja di lantai bawah. Hingga sebelum kebakaran, lantai bawah dan di luar mall adalah pusat reparasi yang terkomendasi asal kita mau menawar.

Sebelum terbakar, terakhir kali saya ke Malang Plaza tahun 2021. Saat itu, saya berencana nonton bioskop karena gabut setelah corona. Sayang, film yang saya target sudah tak tayang di sini. Saya pun membeli minuman dan duduk di bekas Variety yang saat itu masih tutup. Saya lihat sekeliling yang sangat sepi. Banyak barang berserakan dengan aneka kabel menjuntai.

Entah bisa jadi kabel-kabel yang tak terawat itu menjadi pemicunya saya tak tahu. Yang jelas bagi saya saat itu miris melihat banyak barang terbengakalai. Selepas itu, saya tak pernah masuk ke sana hanya lewat dan tahu ada gerai ponsel Alibaba yang baru dibuka. Hingga akhirnya, saya mendapat kabar bahwa mall ini terbakar hebat kemarin.

2 Comments

  1. Kaget si dengernya ini. Dulu waktu jaman kuliah sering banget ke Mall ini. Cuma jalan2 aja keliling cuci mata. Kebakaran ini kayak ngebakar kenangan2 dulu yang pernah ada di sini. Sedih.

    ReplyDelete
  2. kaget waktu tau berita kebakaran Malang Plaza ini, banyak banget kenangan aku disana
    pernah beli catokan yang mana taun 2000 awal, harga catokan cuman 15 ribu kalau ga salah, meskipun ini kualitas yang abal-abal, tapi kaget aja pas tau harganya

    aku rasa semua kebutuhan yang dijual di Malang Plaza harganya terjangkau banget

    ReplyDelete
Next Post Previous Post