Lantai Laboratorium: Perhatikan 7 Standar & Jenis yang Aman!

 

Ilustrasi. - freepik.com

Laboratorium merupakan ruang atau bangunan yang berhubungan erat dengan penggunaan beragam bahan kimia dan kebersihan yang terjaga.

Berhubungan dengan itu, maka seluruh sudut laboratorium perlu dalam kondisi yang bersih tidak terkecuali bagian lantai. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan yaitu dengan memilih jenis lantai yang tepat, layaknya epoxy lantai.

Membahas soal lantai untuk kebutuhan laboratorium, tentunya pemilihan jenisnya harus dipertimbangkan.

Untuk itu, artikel ini akan mencoba membahas tentang standar yang harus dimiliki oleh lantai laboratorium hingga beberapa pilihan jenisnya.
 

4 Standar Lantai untuk Laboratorium

Laboratorium seringnya harus dalam kondisi yang steril. Untuk itu, area lantai perlu diperhatikan dengan baik kondisinya. Berbicara tentang laboratorium, lantai untuk kebutuhan ini umumnya memiliki standarnya tersendiri.

Dengan aktivitas hariannya yang erat dengan bahan kimia, beberapa standar yang perlu diperhatikan ketika hendak memilih lantai untuk laboratorium ialah sebagai berikut.

  • Memiliki Daya Tahan Tinggi

Standar pertama yang perlu dipenuhi oleh lantai untuk laboratorium yaitu memiliki daya tahan yang tinggi.

Lantai pada ruangan laboratorium perlu memiliki daya tahan yang baik supaya tidak perlu mengganti secara berkala yang mana hal ini bisa mengganggu aktivitas di laboratorium itu sendiri.

Supaya bisa tahan lama, maka pastikan lantai atau cat epoxy lantai yang melapisinya memiliki daya tahan terhadap bahan kimia hingga suhu ekstrem.

Dengan begitu, ketika ada tumpahan bahan kimia atau laboratorium perlu mengganti suhu ruangan hingga ekstrem, kondisinya tetap aman dan tidak rusak.

  • Harus Anti Slip

Lantai laboratorium juga harus memiliki sifat anti slip. Standar ini dinilai penting untuk mencegah para pekerja di laboratorium tergelincir. Dengan memilih lantai yang anti slip, maka hal ini bisa mendukung keselamatan bersama.

Pasalnya, risiko terpeleset di laboratorium sangat mungkin terjadi jika lantainya tidak memiliki sifat anti slip. Penyebabnya bisa dikarenakan tumpahan bahan kimia saat sedang bekerja.

  • Tahan Lembab

Lantai yang lembab bisa menjadi tempat pertumbuhan bakteri hingga jamur. Untuk itu, pastikan lantai pada laboratorium mampu menyerap cairan dengan baik hingga tahan terhadap lembab.

Apabila tidak cairan yang tidak terserap dengan baik bisa menjadi penyebab pekerja tergelincir dan pertumbuhan bakteri atau jamur bisa membuat ruangan laboratorium menjadi tidak steril yang mana hal ini tidak disarankan.

  • Mudah Dibersihkan

Mudah dibersihkan menjadi standar berikutnya yang perlu dimiliki oleh jenis lantai atau cat lantai yang akan diaplikasikan pada laboratorium. Aktivitas laboratorium yang padat cenderung membuat risiko kotor bisa saja terjadi.

Untuk itu, kemudahan dalam membersihkan menjadi standar yang perlu dipenuhi supaya lantai bisa cepat dibersihkan tanpa memakan banyak waktu.

3 Jenis Lantai yang Tepat untuk Laboratorium

Setelah mengetahui standar yang perlu dimiliki oleh lantai untuk kebutuhan laboratorium, pada poin ini akan dibahas mengenai beberapa tipe yang bisa dipertimbangkan. Jenis-jenis lantai yang dinilai tepat untuk laboratorium antara lain yaitu sebagai berikut.

  • Lantai Polimer Uretan

Jenis lantai pertama yang akan cocok diaplikasikan pada laboratorium yaitu lantai polimer uretan.

Lantai ini sesuai dengan beberapa standar yang dibahas di atas mulai dari memiliki daya tahan yang baik termasuk pada bahan kimia dan suhu ekstrem serta memiliki sifat anti slip.

Menggunakan lantai polimer uretan artinya keselamatan para pekerja bisa lebih terjaga. Dengan sifat anti slipnya tersebut, risiko tergelincir jadi bisa diminimalisir dengan baik.

  • Lantai Epoxy


Jenis lantai ini merupakan opsi yang populer dan juga tepat untuk dipasang di laboratorium. Pasalnya, tipe lantai ini memiliki daya tahan yang kuat hingga tahan terhadap bahan kimia.

Tak hanya itu, epoxy lantai juga menawarkan kelebihan lainnya dalam bentuk kemudahan untuk membersihkannya. Permukaannya yang mulus membuat jenis lantai ini mudah dibersihkan saat terkena noda.

Beberapa rekomendasi produk yang bisa Anda pertimbangkan untuk melapisi lantai laboratorium yaitu Sikafloor®-21 PurCem® LP dan Sikafloor®-263 SL HC.

Sikafloor®-21 PurCem® LP cocok dipilih untuk kebutuhan lantai area higienis layaknya laboratorium.

Produk ini menawarkan keunggulan-keunggulan seperti ketahanan terhadap bahan kimia, tidak berbau, memiliki daya lekat yang kuat, hingga mudah untuk dirawat.

Sementara Sikafloor®-263 SL HC juga bisa menjadi pilihan tepat karena karakteristiknya memenuhi standar untuk lantai laboratorium, mulai dari kedap cairan, memiliki daya tahan yang baik terhadap bahan kimia, hingga memiliki permukaan yang anti selip.

Ilustrasi. - freepik

  • Lantai Beton yang Dipoles

Selain epoxy lantai, pilihan berikutnya yang juga menarik untuk menjadi lantai laboratorium yaitu jenis lantai beton yang dipoles.

Permukaannya yang tak hanya keras dan rata membuat jenis lantai ini memiliki daya tahan yang baik dalam hal menopang beban alat-alat di laboratorium.

Selain itu, lantai beton yang dipoles ini juga tahan terhadap bahan-bahan kimia dan polesannya ini bisa menambah perlindungan sehingga tahan terhadap goresan hingga noda.

Sikafloor®-21 PurCem® LP dan Sikafloor®-263 SL HC sebagai Solusi untuk Kebutuhan Laboratorium

Lantai yang digunakan untuk laboratorium perlu menyesuaikan dengan standar seperti memiliki daya tahan yang tinggi, harus anti selip, tahan terhadap lembab, hingga mudah untuk dibersihkan.

Berdasarkan standar tersebut, dua produk yang dinilai cocok yaitu Sikafloor®-21 PurCem® LP dan Sikafloor®-263 SL HC.

Produk-produk keluaran Sika ini menarik dan direkomendasikan karena Sika sendiri merupakan perusahaan ternama dalam sektor pembangunan serta manufaktur.

Selain itu, Sika juga pertama kali mencetuskan produk waterproofing semen di Indonesia. Terlebih lagi, pengalaman yang dimiliki selama 113 tahun ini membuat Sika sudah banyak digunakan sebagai solusi pembangunan baik di dalam maupun di luar negeri.

Salah satu proyek di dalam negeri yaitu digunakan dalam proyek MRT sementara di luar negeri, solusi Sika di antaranya digunakan pada proyek Toko Roti Pilger dengan Lantai Higienis di Breitenberg, Jerman dan Renovasi Museum Zeitz di Cape Town, Afrika Selatan.

Untuk Anda yang tertarik melapisi lantai laboratorium dengan epoxy lantai layaknya Sikafloor®-21 PurCem® LP dan Sikafloor®-263 SL HC, Anda bisa membaca detail informasinya di sini.

1 Comments

  1. memang ada kriteria khusus sih untuk lab
    btw kalau punya laboratorium sendiri
    kayaknya cuan jg ya

    ReplyDelete
Sebelumnya Selanjutnya