Ketika Bertemu Putu Ayu Saraswati Menjadi Rencana Destinasi Wisata Utama Saya di Pulau Dewata

Ayusa. Dok Istimewa

 

Jika berbicara mengenai Pulai Dewata Bali, tentu gambaran mengenai pantai yang indah, pura yang menawan, dan tradisi yang kuat akan timbul di benak kita. 

Pun dengan oleh-oleh khas dengan aneka cindera mata membuat siapa saja menjadikan Bali tujuan utama. Pendek kata, jika ke Bali ya pasti ingin berlibur dan menikmati alamnya. Namun, tidak bagi saya. Akhir tahun ini saya berencana ke Pulau Dewata lagi guna dua kepentingan utama. Pertama, saya ingin menjajal Teman Bus Trans Metro Dewata sekaligus membuat konten naik BRT di sana. Saya ingin menjelajahi Bali dengan cara berbeda yakni dengan naik angkutan umum sekaligus mempromosikan gerakan tidak menggunakan kendaraan pribadi untuk berwisata.

Kedua, saya ingin sekali bertemu dengan Putu Ayu Saraswati atau akrab disapa dengan Ayusa. Ia adalah Puteri Indonesia Lingkungan 2020 yang juga menjadi Miss International Indonesia 2020. Ayusa menjadi salah satu pendorong saya untuk menjelajahi Pulau Dewata.

Apa alasan saya begitu ingin menemui Ayusa?

Saya benar-benar tertarik dengan sosoknya yang benar-benar mencerminkan sosok Puteri Indonesia dan wanita Indonesia pada umumnya. Ayusa adalah sosok yang menjadi standar kecantikan Indonesia, tidak hanya pada wajahnya tetapi perilakunya. Mungkin terdengar berlebihan, tetapi jika seseorang mengenal Ayusa lebih dalam, maka akan sangat tertarik.

Salah satu hal yang membuat saya mengidolakan Ayusa adalah memiliki dua sisi kepribadian yang unik. Di satu sisi, ia sangat kalem, lemah lembut, kerap memberikan quotes yang bijak, dan memiliki pandangan luas akan kehidupan. Di sisi yang lain, saya juga mendapati sosok Ayusa yang kocak dan humoris.

Salah satunya ketika banyak pageant lover membuat meme kostum nasional untuk Ayusa berupa ayam KFC. Bukannya marah, Ayusa malah mengunggah gambar editan tersebut yang memparodikan dirinya menggunakan ember KFC sebagai topinya dan sayap KFC pada tubuhnya.

Kekocakan Ayuma juga tampak saat Trio Romansa (para pemenang Puteri Indonesia 2020) bersama. Walau dua puteri lain juga sama-sama sengklek. Salah satunya, ketika Ayusa dan Ayuma melakukan live bersama dengan salah satu alumni Puteri Indonesia. Saat asyik berbicara panjang lebar, tiba-tiba rambutnya tersangkut di rambut milik Ayuma. Keduanya malah tertawa terbahak-bahak karena kejadian tersebut.


Pun demikian dengan Jihane yang kerap berselisih paham tetapi malah membuat terpingkal-pingkal. Semuanya kerap dimulai dari celoteh Ayusa yang kocak. Saya jadi tahu sisi lain Puteri Indonesia. Mereka tidak hanya terlihat serius tetapi ada saatnya benar-benar santai agar kesan Puteri Indonesia yang berjarak tidak lagi ada.

Dalam kaitannya dengan sosok Puteri Indonesia, Ayusa kerap memberikan pandangan yang sangat dewasa mengenai berbagai isu, terutama mengenai isu lingkungan. Berkat pandangannya ini, Ayusa didapuk menjadi guide para pemimpin G20 saat mengunjungi hutan mangrove di sela-sela KTT G20 kemarin.




Ayusa begitu fasih, tenang, dan lancar dalam menyampaikan paparan mengenai pentingnya konservasi hutang mangrove. Tidak hanya di Indonesia saja tetapi di seluruh dunia. Ia sangat percaya diri berbicara panjang lebar di depan para pemimpin dunia seperti Presiden AS, PM India, PM Kanada, Presiden Prancis, dan beberapa pemimpin dunia lain. Ayusa telah membuat standar wanita Indonesia yang tidak hanya cantik tetapi juga cerdas dan percaya diri. Ayusa juga membuktikan bahwa wanita Indonesia dapat mewujudkan mimpi mereka asal mau bekerja keras. Ia juga berhasil membuat wanita Indonesia berperan andil di depan para pemimpin dunia. Tidak sembarang wanita menjadi tour leader bagi mereka.

Ketika Ayusa berbicara, saya sangat kagum dengan rangkaian katanya yang efektif dan mudah dipahami. Walau ia berbicara dengan Bahasa Inggris pun, saya masih dapat memahaminya dengan jelas. Intonasinya sangat pas. Dari sini, saya sangat yakin ketika berbicara, Ayusa tidak hanya mencerna kata-katanya tetai mengeluarkannya dari hati yang dalam.

Jalinan antara Ayusa dengan orang yang mendengarkan kata-katanya akan terjalin kuat walau mungkin baru pertama kali menjumpainya. Alasan inilah yang membuat Presiden Jokowi menunjuk Ayusa diantara banyak wanita hebat Indonesia sebagai leader bagi para pemimpin dunia.

Satu hal yang paling membuat saya begitu ingin bertemu Ayusa adalah sosoknya yang legowo. Banyak orang hebat memiliki target pencapaian yang begitu kuat. Namun tidak dengan Ayusa.

Sebenarnya, Ayusa akan dikirim ke Miss International 2020. Sayang, dua tahun ajang ini selalu gagal terselenggara. Di saat dua rekannya lain sudah bertanding di ajang Miss Universe dan Miss Supranational, Ayusa tak kunjung berangkat. Waktu pun berlalu hingga saatnya pemilihan Puteri Indonesia 2022 pun digelar.

Pihak Yayasan Puteri Indonesia sebenarnya telah menawarkan agar Ayusa maju ke ajang Miss International 2022. Tawaran ini ditujukan karena memang hak Ayusa sebagai pemenang Puteri Indonesia Lingkungan bertanding ke Miss International. Akan tetapi, tawaran tersebut ditolak oleh Ayusa.

Ia memilih menyerahkan mahkota dan kesempatannya di ajang bergengsi tersebut kepada penerusnya, Cindy May Mc Guire. Ayusa mengatakan bahwa jika ia tetap berangkat, maka akan membuat penerusnya juga akan terampas haknya. Walau ia sudah mengorbankan masa studi kedokterannya, tetapi Ayusa legowo tak tampil di ajang Miss International.

Tentu, keputusan tersebut sangat berat dan pasti membuat Ayusa tidak nyaman. Namun, ya bagaimana lagi. Ia memiliki kehidupan yang juga ingin diperjuangkan. Makanya, meski tidak ikut Miss International, tetapi Ayusa tetap dianggap sebagai Miss International Indonesia terbaik. Bahkan, Miss International 2019, Bint Sintheron yang bersama Ayusa saat Pemilihan Puteri Indonesia sampai menitikkan air mata kala Ayusa memberikan keputusannya. Pihak Miss International juga kerap memberi panggung bagi Ayusa sebagai representasi mereka yang terbaik walau tak pernah  bertanding.


Melihat sosok Ayusa begitu teduh yang tetap berusaha semaksimal mungkin tetapi tidak begito ngoyo pada hasil. Saya banyak belajar, bukan pengakuan seperti mahkota, juara, atau apapun yang sebenarnya membuat orang berharga. Justru, legowo untuk tidak meraih apapun di luar kendali kita sebagai manusia adalah kunci. Lantaran, jika ada satu titik bukan rezeki kita maka ada pintu lain yang sangat terbuka. Tak ikut Miss International malah diberi panggung di ajang KTT G20. Siapa yang tidak bangga?

Makanya, saya ingin sekali bertemu Ayusa entah berfoto atau mendengar pidato darinya. Sosok yang menyiratkan bahwa sekali Puteri Indonesia akan selalu mengisnpirasi selamanya.

Post a Comment

Next Post Previous Post