Cara Naik Feeder Wira-Wiri dan Suroboyo Bus dari Bawah JPO Stasiun Wonokromo

Halte Feeder Wira-Wiri Stasiun Wonokromo
Halte Feeder Wira-Wiri Stasiun Wonokromo


Setelah sekian purnama, akhirnya ada stasiun besar di Surabaya yang terintegrasi dengan transportasi umum.

Stasiun tersebut adalah Stasiun Wonokromo. Stasiun Wonokromo menjadi staisun pertama di Surabaya yang dilewati oleh transportasi umum. Artinya, penumpang yang turun dari Staisun Wonokromo bisa langsung naik transportasi umum yang bisa diandalkan tanpa harus berjalan kaki jauh.

Kalau pun berjalan kaki, jaraknya sama dengan jalan kaki bagi para penumpang ojek online yang menghindari zona merah. Tidak sejauh beberapa stasiun lain yang harus berjalan kaki hingga 1 kilomter. Contohnya adalah Stasiun Pasar Turi yang jarak jalan kakinya dari Halet Suroboyo Bus bisa sampai 1 kilometer. Pun demikian dengan Stasiun Surabaya Pasar Turi yang butuh jalan kaki 500 meteran lebih.

Tentu, jika jarak jalan kaki antara stasiun dan halte pemberhentian transportasi umum cukup jauh, maka penumpang kereta api akan malas untuk menggunakan transportasi umum. Belum lagi jika mereka membawa barang bawaan dengan cukup banyak, maka menggunakan transportasi umum lanjutan sebagai moda untuk berpindah seakan hal yang sulit.

Untunglah kini ada Feeder Wira-wiri Suroboyo alias angkot kekinian yang melewati Stasiun Wonokromo. Sejak diluncurkan pada akhir Februari lalu, angkot ini sudah bolak-balik melintasi kawasan Stasiun Wonokromo. Dari 5 rute yang beroperasi, ada satu rute yang melintasi kawasan ini.

Rute tersebut adalah rute Terminal Joyoboyo – Kedung Asem. Rute ini dimulai dari Terminal Joyoboyo menuju Kebun Binatang Surabaya, lalu ke arah Ngagel,  Semolowaru, hingga Pandugo. Untuk rute selanjutnya sama hanya saja dari arah Ngagel, Feeder  Wira-Wiri Suroboyo ini melewati Stasiun Wonokromo, RSI dan kembali ke Terminal Joyoboyo.

Nah, maka dari itu, penumpang yang baru turun dari Stasiun Wonokromo bisa langsung naik Feeder Wira-Wiri Suroboyo langsung. Memang, pada awal peluncurannya tidak diketahui pasti di manakah letak dari pemberhentian feeder ini di Stasiun Wonokromo. Bahkan, beberapa penumpang mengatakan bahwa saat naik feeder ini dan melintasi Stasiun Wonokromo, feeder tidak berhenti dan langsung menunu RSI.

Untunglah, beberapa hari yang lalu, pihak Feeder Wira-Wiri Suroboyo merilis daftar posisi halte yang bisa digunakan untuk naik Feeder. Salah satunya adalah halte di Stasiun Wonokromo. Letak halte Feeder ini ternyata berada di bawah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang menghubungkan kawasan Stasiun Wonokromo dengan pusat perbelanjaan DTC.

Halte Feeder Wira-Wiri Stasiun Wonokromo
Halte Feeder Wira-Wiri Stasiun Wonokromo


JPO ini juga menjadi titik aman bagi penumpang ojek online untuk naik. Saya biasanya naik dari sana dibandingkan titik aman lainnya yakni di sebelah utara stasiun. Maka dari itu, lokasi pemberhentian feeder ini ternyata sama dengan zona hijau ojek online. Artinya, penumpang yang terbiasa menggunakan ojek online akan tidak kesulitan untuk naik Feeder Wira-Wiri dari Stasiun Wonokromo. Cukup berjalan kaki sebentar sudah sampai.

Hanya saja, lokasi bus stop Feeder Wira-Wiri Suroboyo di Stasiun Wonokromo ini tidak di pinggir jalan. Melainkan di dekat pembatas jalan. Penumpang yang akan naik harus berdiri di dekat pembatas jalan tersebut dan menunggu feeder datang. Biasanya, rentang antara satu armada feeder dengan armada lainnya sekitar 15 menit. Tergantung juga dari kepadatan arus lalu lintas yang sedang terjadi.

Lantas, ke mana saja kita tujuan kita saat naik Feeder ini?

Sebenarnya, feeder ini hanya menuju Terminal Joyoboyo. Namun, dari terminal tersebut, kita bisa menuju banyak lokasi di Surabaya dengan oper atau transit Suroboyo Bus. Ada dua rute Suroboyo Bus di Terminal Joyoboyo.

Rute pertama adalah rute Bungurasih Rajawali. Penumpang bisa oper dari Feeder Wira-Wiri ke Suroboyo Bus rute ini jika akan menuju Tunjungan Plaza, Jembatan Merah Plaza, Alun-Alun Surabaya, dan beberapa daerah lain. Jika kea rah timur seperti ITS, Kenjeran, Galaxy Mall, penumpang juga bisa naik ini tetapi harus oper lagi dengan Trans Semanggi di RS Darmo.

Rute kedua adalah rute Joyoboyo Osowilangun. Penumpang bisa oper ke rute ini jika ingin ke Surabaya Barat. Beberapa daerah yang dilalui oleh rute ini antara lain adalah PTC, Wiyung, Unesa Lidah Wetan, Tandes, dan Darmo Permai.

Untuk harga tiketnya sendiri adalah 5.000 rupiah. Penumpang bisa membayar dengan QRIS atau kartu toll. Tiket tersebut berlaku selama 2 jam. Artinya, penumpang masih bisa menggunakan tiket tersebut untuk oper Suroboyo Bus tanpa perlu bayar lagi. Tentu, opsi untuk menggunakan transportasi Wira-Wiri dan Suroboyo Bus menjadi opsi hemat untuk berjalan-jalan di Surabaya.

Bandingkan jika penumpang naik ojek online, maka berapa puluh ribu harus ia habiskan untuk ongkos perjalanan. Dengan naik dua mode transpprtasi yang terintegrasi tersebut, maka pengeluaran pun bisa ditekan.

Sayangnya, belum ada informasi mengenai rute Feeder Wira-Wiri ini di Stasiun Wonokromo. Padahal, pihak PT KAI bisa memberi informasi ini untuk membantu penumpang terutama yang dari luar kota. Semoga saja nanti ada rute yang bisa dipajang di Stasiun Wonokromo agar lebih banyak penumpang dari luar kota yang bisa naik Feeder Wira-Wiri dan Suroboyo Bus.  

4 Comments

  1. Halo kak, boleh tanya.. berarti kalo naik dari stasiun Wonokromo menuju ke Semolowaru itu dia bakalan muter lagi atau berhenti di TIJ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. bakal muter lagi tapi pas di TIJ oper armada yang depannya

      Delete
  2. Hai Kak mau tanya kalau dari lidah kulon mau ke stasiun wonokromo naik wira wiri nya dari mana?

    ReplyDelete
  3. Hai kak kalau aku dari lidah kulon mau ke stasiun wonokromo naik wira wifinya dri mna ya?

    ReplyDelete
Next Post Previous Post