Escape to Cepu; Heritage Trainz Loco Tour. Wisata Kereta Api Jadul di Tengah Hutan

Heritage Trainz Locor Tour
Heritage Trainz Locor Tour

Cepu menjadi destinasi wisata sendirian saya saat lebaran kemarin.

Setelah bingung mencari kota yang sepi dan tidak terlalu jauh, akhirnya saya memutuskan untuk ke Cepu. Kota kilang minyak ini saya pilih karena tidak jauh dari Surabaya. Saya juga belum pernah sama sekali menginjakkan kaki di kota yang sebenarnya hanya sebuah kecamatan di wilayah Kabupaten Blora tersebut.

Cepu juga menarik perhatian saya karena kota ini memiliki banyak sejarah yang asyik untuk dikulik. Penemuan sumber-sumber minyak di kota ini pada masa colonial membuat saya bertanya; seberapa panjang perjalanan kota ini hingga dikenal luas ke mancanegara. Tak melulu soal kilang minyak, letak  Cepu yang berada di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur pun membuat saya takjub. Bagaimana bisa sebuah wilayah di pinggiran kota bisa maju?

Naik KA Lokal Cepu

Nah, untuk menuju Cepu, saya memutuskan untuk naik KA Lokal Cepu. KA ini merupakan salah satu dari tiga KA Lokal yang beroperasi di wilayah Daerah Operasi 4 Semarang. Kereta api Lokal Cepu ini berangkat dari Stasiun Surabaya Pasar Turi sebanyak dua kali. Pertama pukul 09.20 pagi dan kedua pukul 18.30 malam.

Saya pun memilih keberangkatan pagi agar bisa sebentar mengeksplorasi kota ini. Nantinya, saya akan kembali ke Surabaya naik KA Ambarawa Ekspres. Puji Tuhan, saya mendapatkan tarif khusus KAJJ ini dengan harga 75 ribu rupiah saja. Padahal, harga aslinya sekitar 125 ribu. KA Ambarawa Ekspres akan berangkat pukul setengah 3 sore. Sementara, KA Lokal Cepu tiba di Stasiun Cepu pukul 12.15 WIB. Artinya, saya hanya punya waktu 2 jam saja berkeliling Cepu.

Heritage Trainz Locor Tour
Naik KA Lokal Cepu

Perjalanan menuju Cepu bisa dikatakan lancar. Hanya gerimis yang mengguyur Kota Syurabaya di pagi hari membuat jalanan sedikit becek. Untung saja, saat saya jalan kaki dari Halte Suroboyo Bus di Pirngadi, hujan reda. Hujan turun kembali saat saya sudah berada di dalam kereta.

KA Lokal Cepu ini melewati beberapa stasiun besar dan stasiun kecil. Mulai dari Kandangan, Tandes, Benowo, Cerme, Duduk, Lamongan, Pucuk, Babat, Bowerno, Sumberejo, Kapas, Bojonegoro, dan berakhir di Stasiun Cepu. Perjalanan pun hanya memakan waktu 2,5 jam.

Susahnya Mencari Ojol

Sesampainya di Stasiun Cepu, saya segera mencari warung makan. Puji Tuhan, warung-warung di dekat stasiun cukup banyak dengan harga yang murah. Saya memesan nasi rames dan es teh hanya perlu membayar 13 ribu saja. Itu pun sudah ditambah kerupuk 2 buah.

Baca juga: Asyiknya Naik KA Kedung Sepur "Hello Kitty"

Nah, masalah mulai muncul ketika di Cepu ternyata belum tersedia layanan ojek online selain Grab. Saya tidak be;ajar dari kesalahan saat berada di Blitar dulu. Kota-kota kecil belum dijangkau oleh layanan ojek lain selain Grab. Hanya Grab yang sementara ini memonopoli pasar ojek online di kota kecil.

Saat saya bertemu dengan seorang bapak muda yang juga memesan ojek online mobil, beliau mengatakan pada bahwa saya harus berjalan menuju Taman Seribu Lampu yang berada di utara stasiun. Taman ini berjarak sekitar 800 meter dari stasiun. Lumayan juga jalan kaki ke sana untung saja kami rombongan sama keluarga bapak itu jadi tidak terlalu terasa.

Nah, saya sudah memutuskan untuk ke wisata sejarah kereta api. Namanya Heritage Trainz Loco Tour. Saya dapat ide menuju wisata ini setelah gambling mencari wisata di dekat Stasiun Cepu. Ndilalah muncul tempat wisata ini. Saya baca kok ada kata train-nya. Wah pasti tak jauh dari kereta api nih.

Jarak wisata ini hanya 3 km dari stasiun. Saya pun berkeliling Kota Cepu dulu sambil melihat geliat kota kecamatan ini. Banyak sekali bangunan migas di sini. Mulai monumen, stasiun bahan bakar, pelatihan migas, hingga berbagai pernak-pernik soal pertambangan minyak. Untuk ukuran kota kecamatan atau wilayah yang hanya sebuah kecamatan, Cepu bisa dianggap maju.

Apalagi, banyak hotel berbintang yang berdiri di kota ini. Hotel tersebut untuk mengakomodasi berbagai tamu perminyakan yang datang ke Cepu. Ada pula berbagai taman dan wisata kuliner yang seakan memanggil saya untuk hadir.

Disambut Acara Kondangan

Hanya perlu waktu sekitar 15 menit untuk sampai di Heritage Trainz Loco Tour. Ternyata, tempat ini berada di kawasan milik Perhutani. Jadi, wisata kereta api ini tidak dikelola oleh PT KAI atau KA Wisata melainkan dikelola Perhutani.

Saat menuju pintu masuk. Saya kaget ada banyak orang yang datang ke sana. Rupanya, saat itu berbarengan dengan acara nikahan dengan panggung besar super heboh. Dengan biduan yang menyanyikan lagu andalan saat ini. Apalagi kalau bukan Mangku Purel ning karaokean.

Heritage Trainz Locor Tour
Disambut acara kondangan. 

Saya pun agak kikuk masuk ke dalam wisata itu. Saya langsung menuju loket dan membayar tiket seharga 10 ribu rupiah. Saya membaca harga untuk bisa naik kereta api. Ada yang hanya 15 ribu rupiah dan ada yang seharga 60 ribu dab 160 ribu rupiah.

Baca juga: Naik Trans Jateng ke Api Abadi Mrapen Grobogan

Sayangnya, saat itu kereta tidak jalan. Kalau mau naik kereta dengan harga 15 ribu, maka minimal penumpangnya adalah 20 orang. Sedangkan untuk yang harga tiket 60 ribu dan 150 ribu, penumpang minimal 5 orang. Bedanya, untuk harga 60 ribu jarak perjalanan hanya 1 km sedangkan untuk 150 ribu 3 km. jam operasional wisata ini mulai dari pukul 8 pagi sampai 4 sore.

Menikmati Suasana Jadul Kereta Api ala-ala Film Horor

Nah, saya kepincut dengan wisata ini karena banyak terdapat rangkaian kereta api jadul di sini. Kereta api ini merupakan kereta api yang digunakan untuk mengangkut kayu dan hasil hutan lain dari hutan di sekitar Cepu ke pusat Kota Cepu.

Baca juga: Menapaki Siti Hinggil Trowulan

Jalur kereta api tersebut dibangun sekitar tahun 1915 dan beroperasi hingga tahun 1990an. Jalur ini membentang sepanjang sekitar 300 meter melintasi daerah perhutani. Cukup jauh juga dan saya baru tahu karena saya kira kereta ini digunakan untuk mengangkut minyak seperti kereta barang lain.

 

Heritage Trainz Locor Tour
Koleksi lokomotif uap

Sayangnya, informasi mengenai lokomotif dan rangkaian kereta di sini masih cukup minim. Saya hanya mendapatkan info dari rekan-rekan penikmat jalur kereta api tua bahwa ada beberapa loko di Heritage Loco Trainz ini. Loko tersebut antara lain 3 buah lokomotif uap buatan Berliner Maschinenbau, 2 buah lokomotif uap rakitan Du Croo & Braun, 1 lokomotif Ruston, serta 2 kereta drensin.

Heritage Trainz Locor Tour
Suasana asri.

Nah jika ingin berkeliling, maka kita bisa naik loko  drensin, Ruston, dan 1 lokomotif uap Berliner Maschinenbau. Sementara, untuk loko lain sudah tidak berfungsi. Namun, kita masih bisa masuk dan melihat bekas loko yang terparkir di sini.

Heritage Trainz Locor Tour
Pre wed dulu

Selain menikmati loko, kita juga bisa menikmati sejuknya suasana hutan di sekitarnya. Bahkan, ada semacam tempat parkir rangkaian kereta yang dikelilingi rimbunnya hutan. Saat saya memotret, rasanya seperti di film horror tempat pembantaian masal. Duh, ngeri tapi rasanya asyik.

Heritage Trainz Locor Tour
Berasa di film horror

Heritage Trainz Locor Tour
Auranya itu lho...

Makanya, tempat ini digunakan sebagai tempat prewedding atau membuat album kenangan. Bagian yang saya suka adalah percabangan rel kereta yang cukup panjang dengan semilir angin menembus tulang. Duh rasanya saya tak mau beranjak pulang. Suasana kereta api dengan nuansa hutan adalah surga.

Heritage Trainz Locor Tour
Kasih semboyan 40 ala-ala petugas PPKA

Saat capai berkeliling, ada banyak gazebo yang disediakan. Saya bisa sejenak duduk sambil minum air putih dan makan ciki. Benar-benar nuansa romantis nan indah membuat saya sadar bahwa masih banyak tempat wisata asyik yang sepi dan murah belum saya eksplorasi. Bersyukur sekali saya diberi anugerah untuk menemukan wisata seperti ini.

Heritage Trainz Locor Tour
Suasana di dalam kereta.

Hampir sejam lebih saya berada di sana. Kalau tak ingat harus kembali, bisa-bisa saya tertidur. Saya pun keluar dan memesan Grab kembali. Keberuntungan saya pun masih singgah karena driver Grab merupakan putra dari seorang anak PJKA.

Heritage Trainz Locor Tour
Asyik sekali lihatnya...

Ia lalu mengajak saya berkeliling sambil menuju stasiun. Ia menjelaskan bekas jalur kereta api yang ternyata ada jalur menuju Kota Blora. Jadi, Blora pun sama nasibnya seperti Gresik, Bondowoso, dan Purworejo. Jalur KA-nya dibiarkan mati sehingga tidak ada kereta api di pusat kota.

Ia juga bercerita banyak mengenai jalur KA BBM yang juga beberapa diantaranya sudah tak berfungsi. Berganti dengan bangunan dan toko yang kini bergeliat di Kota Cepu. Saya pun sadar bahwa kota ini meski hanya sebagai kecamatan tetapi perannya sangat luar biasa.

1 Comments

  1. Mantap, Mas Ikrom. Saya juga senang mengunjungi tempat2 bersejarah dan sisa2 jehidupan lama begini. Kalau di Inggris tuh banyak tempatnya. Salah satunya di Black Contry. Pompa air zaman sebelum ditemukan mesin uap masih bisa dioperasikan pakai batu bara. Saya dapat langsung masuk ke lobangnya. Melihat petugas menyalakan batu bara.

    ReplyDelete
Next Post Previous Post