Jawa Barat 'Back to Back' Memenangkan Puteri Indonesia 2024

Wakil Jawa Barat memenangkan gelar Puteri Indonesia 2024. - Detik.com

Gelaran Puteri Indonesia 2024 sukses diselenggarakan pada Jumat, 8 Maret 2024 kemarin.

Gelaran pageant terbesar se-Indonesia ini masih menyita banyak perhatian publik meski kini tidak lagi mengirimkan pemenangnya ke ajang Miss Universe. Gelaran tahun ini merupakan gelaran keduapuluh tujuh kalinya. Artinya, sudah ada 27 pemenang Puteri Indonesia sejak ajang ini pertama kali diselenggarakan tahun 1992.

Meski banyak ajang kontes kecantikan bermunculan, tetap saja siapa yang akan menjadi peraih mahkota Borobudur tetap dinanti. Makanya, sejak masa pra karantina, para pageant lover sangat antusias dengan hadirnya peserta yang sudah terpilih melalui seleksi daerah dan audisi pusat.

Hadirnya Kembali Mahkota Borobudur Kuning

Tahun ini, rencananya ada 42 peserta yang lolos menjadi peserta Puteri Indonesia 2024. Sayang, wakil dari Provinsi Sumatra Barat harus mengundurkan diri saar malam grand final karena menjalani perawatan di rumah sakit. Untuk pertama kali sejak digelar, Sumatra Barat harus absen padahal provinsi ini dikenal langganan masuk babak semifinal.

Provinsi-provinsi baru di Papua belum ikut serta dalam pemilihan tahun ini. Hanya ada dua provinsi yang mewakili Papua yakni Papua an Papua Barat. Pada gelaran Puteri Indonesia 2025 nanti, barulah beberapa provinsi baru di Papua seperti Papua Barat Daya, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan akan tampil.

Ada beberapa perbedaan gelaran Puteri Indonesia 2024 ini dibandingkan tahun sebelumnya. Yakni, kali ini pemenang yang maju ke ajang internasional ada 4 orang. Sebelumnya, hanya 3 pemenang Puteri Indonesia yang menjadi wakil Indonesia. Pasalnya, tahun ini lisensi Puteri Indonesia bertambah satu, yakni Miss Cosmo. Ajang tersebut berpusat di Vietnam dan pada tahun ini akan menggelar pemilihan perdana.

Runner-up III Puteri Indonesia 2023, Dinda Nur Safira yang menggegerkan dengan memakai mahkota borobudur kuning. - IG Dinda Nur Safira

Dengan adanya tambahan lisensi itu, maka mahkota Borobudur kuning kembali digunakan. Mahkota ini terakhir dipakai oleh Puteri Indonesia 2018, Dilla Fadiela yang saat itu tidak maju ke ajang internasional. Praktis, selama lima tahun terklahir, mahkota tersebut disimpan dengan apik oleh Yayasan Puteri Indonesia.

Namun, penyebutan untuk pemenang keempat tersebut bukan lagi Puteri Indonesia Perdamaian, melainkan Puteri Indonesia Pendidikan dan Kebudayaan. Nantinya, jika ada lisensi baru lagi sehingga lima pemenang Puteri Indonesia maju ke ajang internasional, maka gelar tersebut bisa dipisah menjadi Puteri Indonesia Pendidikan dan Puteri Indonesia Kebudayaan. Memang, jumlah lisensi yang lebih banyak akan membuat para pemenang Puteri Indonesia berkesempatan lebih jika dibandingkan hanya 3 buah saja.

Jumlah Placment Lebih Banyak

Berbeda dengan tahun sebelumnya, format placement kali ini lebih banyak. Dari 41 finalis, nantinya akan dikerucutkan menjadi 16 besar. Enam belas peserta tersebut akan memberikan speech terkait isu advokasi yang mereka angkat. Pada tahun lalu, sesi speech ini ditiadakan dan diganti dengan catwalk pakaian olahraga. Perubahan ini menjadi sama dengan format tahun 2022 dan sebelumnya hanya jumlah peserta yang masuk ke semifinal yang ditambah.

Dari 16 peserta yang masuk babak Top 16, sebanyak 13 peserta dipilih oleh Dewan Juri. Mereka berasal dari Jambi, Papua Barat, Kalimantan Barat 2, NTT 1, DKI Jakarta 3, Bangka Belitung, Sulawesi Selatan, Aceh, DKI Jakarta 1, Jawa Tmur, Bali, DI Yogyakarta, dan Jawa Barat. Sementara, tiga peserta lain dipilih melalui voting pemirsa. Mereka berasal dari Maluku, Sumatra Utara, dan Banten. Slot untuk peserta yang maju dari hasil vote pada tahun ini lebih banyak.

Setelah babak 16 besar, maka peserta Puteri Indonesia 2024 dipilih lagi menjadi 6 besar yang akan masuk ke babak tanya jawab. Beberapa nama yang diprediksi lolos ternyata tidak lolos. Salah satunya adalah Jambi dan NTT 1. Keenam peserta yang masuk babak 6 besar adalah Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, Bali, DIY, dan DKI Jakarta 1. Mereka akan menjawab pertanyaan dari dewan juri yang berasal dari berbagai kalangan.

Pertanyaan yang diterima pun beragam, mulai dari isu lingkungan, kesertaraan gender, pendidikan, kemiskinan, dan sebagainya. Diantara enam peserta, banyak pagant lover yang menjagokan DKI Jakarta 1 bisa masuk babak selanjutnya. Sayang. Langkahnya terhenti babak 6 besar.

Peserta yang masuk babak 4 besar dan maju ke ajang internasional berasal dari DIY, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Bali. Untuk kali keempat, Jawa Tmur secara berturut-turut masuk ke babak utama sejak 2020. Provinsi ini memang masih sangat kuat dalam setiap pemilihan Puteri Indonesia. Demikian pula Bali yang sudah 3 kali masuk babak utama dalam 4 tahun terakhir. Untuk Jawa Barat, provinsi ini menjadi juara bertahan dan sangat berpeluang mempertahankan mahkotanya.

DIY sendiri mengalami tren kenaikan, Jika pada 2022 mereka hanya masuk babak 11 besar lewat mantu Presiden Jokowi, pada tahun 2023 mereka berhasil masuk 6 besar. Pada tahun ini mereka kembali berkesempatan untuk meraih mahkota utama.

Setelah babak tanya jawab yang diberikan oleh Bu Puteri Kuswisnuwardhani, akhirnya wakil Jawa Timur , Melati Tedja harus puas meraih mahkota Borobudur kuning alias meraih posisi keempat. Ia berhak menyandang gelar Puteri Indonesia Pendidikan dan Kebudayaan. Sementara, wakil Bali, Ni Ketut Permata atau akrab dipanggil Tata, berhasil meraih tempat ketiga dan menyebet gelar Puteri Indonesia Pariwisata. Mahkota borubudur biru pun tersemat kepadanya.

Akhirnya two last standing pun terjadi. DIY sebenarnya lebih dijagokan karena jawabannya saat tanya jawab sangat memuaskan dan waktunya tepat. Namun, Jawa Barat dipilih menjadi pemenang Puteri Indonesia. Wakil mereka, Harashta Haifa Zahra dinobatkan menjadi Puteri Indonesia 2024. DIY pun yang diwakili oleh Sophie Kirana Indriyagi harus puas menjadi runner-up 1 dan meraih gelar Puteri Indonesia Lingkungan. Capaian ini terakhir kali diperoleh DIY pada 2011 lewat dokter terkenal, Rheisa Brotoasmoro atau dokter Rhei.

Kemenangan Jawa Barat memang sedikit menimbulkan polemik karena saat sesi tanya jawab banyak yang menyartakan bahwa ia tidak sebagus wakil DIY atau Bali. Namun, penilaian yang dilakukan tidak hanya taya jawab saja, melainkan sejak pra karantina. Jadi, dewan juri pasti tahu mana yang terbaik diantara yang terbaik.

Nah, berbeda dengan tahun sebelumnya, pemenang Puteri Indonesia tidak akan langsung diumumkan akan maju ke ajang internasional mana. Pengumuman siapa yang maju ke Miss International, Miss Supranational, Miss Charm, dan Miss Cosmo akan dilakukan seminggu setelah Grand Final. Jadi, tidak mesti pemenang Puteri Indonesia akan maju ke Miss International seperti edisi sebelumnya. Makanya, jika ada yang tidak puas dengan hasilnya, maka semoga saja yang maju memang benar-benar sesuai kriteria ajang yang diikuti.

Post a Comment

Next Post Previous Post