![]() |
Ilustrasi by Grok |
Berita mengenai seorang ibu yang meninggal karena bunuh diri beberapa waktu lalu cukup membuat saya sedih.Bagaimana tidak, ia melakukan tindakan nekat tersebut karena himpitan ekonomi dan suaminya memiliki ketergantungan judi online. Saat saya membaca surat wasiat yang ditulis oleh ibu tersebut, rasnaya hati saya trenyuh. Kondisi ekonomi memang sedang sulit dan pasti sedang dihadapi oleh siapa saja, termasuk para ibu.
Makanya, saya sangat mewajarkan jika ada seorang ibu yang berkeluh kesah dengan kondisi saat ini. Entah saudara, rekan, atau bahkan ibu saya sendiri. Bagi saya, mental health mom amatlah penting karena mereka harus mengurus berbagai kegiatan rumah tangga dengan segala permasalahannya.
Untuk itulah, saya sangat mendukung berbagai komunitas yang diikuti oleh para ibu. Entah komunitas hobi, senam, atau yang lainnya. Bahkan, saya sempat menemukan komunitas lifestyle ibu millenial yang berisi para ibu millenial dengan seguda ceritanya. Mereka biasanya melakukan journaling keseharian dan membuat konten di media sosial. Tujuannya untuk berbagi pengalaman dan menemukan insight baru dalam kehidupan.
Berbagai komunitas tersebut amatlah penting karena para ibu bisa saling berbagi dan bercerita. Mereka bisa menumpahkan isi hatinya di tengah kondisi yang sulit seperti ini. Bisa jadi, mereka kurang bisa bercerita dengan suami, saudara, atau kerabat. Dengan bercerita kepada rekan satu komunitas, maka beban mereka akan bisa berkurang. Tentunya, memilih rekan yang baik juga harus diperhatikan.
Adanya aneka komunitas tersebut juga turut menghilangkan sejenak beban pikiran dari para ibu. Mereka akan fokus dengan berbagai kegiatan yang dilakukan. Mereka akan merasa bahwa dunia tidak hanya sekadar memikirkan masalah finansial dan masalah lain. Hati bisa terhibur dan menjadi lebih baik.
Kadang, adanya komunitas tersebut membuat para ibu juga bisa mendapatkan bantuan dan dukungan. Entah dukungan finansial maupun mental. Ada sebuah komunitas yang memberdayakan ibu-ibu untuk membuat kue jajanan pasar yang dijual tiap pagi. Mereka bisa menambah penghasilan sejak bergabung dengan komunitas tersebut. Mereka juga tidak selalu bergantung pada penghasilan suami yang makin hari makin tidak menentu.
Ada pula komunitas yang memberikan dukungan mental bagi para anggotanya. Mereka sering mengundang pemuka agama, psikolog, atau psikiater untuk membantu ibu-ibu tersebut keluar dari masalahnya. Meski tentu dukungan ini cukup terbatas, tetapi setidaknya bisa meringankan beban pikiran dari ibu-ibu yang bergabung.
Tak hanya itu, saya juga sering menemukan komunitas ibu-ibu yang gemar naik transportasi umum. Mereka biasanya memiliki jadwal tertentu berkunjung ke sebuah tempat. Walaupun kadang membuat gaduh di dalam transportasi umum, tetapi saya maklum karena bisa jadi mereka bisa menghilangkan stress dengan cara yang mudah dan murah. Kadang, mereka juga bercerita mengenai kegiatan mereka yang terjadwal setiap minggunya.
Dalam lingkungan terdekat, sebenarnya peran organisasi semacam PKK harus menjadi tumpuan bagi ibu-ibu yang memiliki masalah. Bagaimanapun, masalah seperti kemiskinan juga perlu dukungan dari negara. PKK sebagai organisasi yang didukung oleh pemerintah juga perlu andil dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Tentu, untuk mewujudkan hal tersebut, peran ibu amatlah penting.
Sayang memang keberadaan PKK selama ini sering hanya sebatas kumpul-kumpul dan arisan. Padahal, melalui PKK, adanya masalah yang menjerat seorang ibu bisa diketahui. Kepekaaan terhadap mereka akan lebih baik jika kegiatan PKK juga ditekankan kepada pemberdayaan para ibu seperti nama dari organisasi ini.
Semisal, kegiatan PKK bisa ditambah dengan konseling gratis tiap beberapa bulan sekali. Tentu, kegiatan ini amat sangat bermanfaat dibandingkan hanya berkumpul dan arisan saja. Dari hasil konseling gratis, maka nantinya pihak pengurus PKK bisa melanjutkan ke perangkat pemerintahan jika ada ibu yang memiliki masalah, baik finansial maupun metal. Konseling ini bisa dilakukan dengan menggandeng berbagai praktisi di dunia kesehatan mental.
Dukungan semacam ini sangat perlu agar tidak terjadi lagi kasus-kasus bunuh diri yang melibatkan para ibu. Terlebih, jika kejadian tersebut melibatkan anak-anak yang tidak tahu akar permasalahan orang tuanya. Tidak hanya itu, dukungan ini juga sebenarnya juga menjadi cara yang paling bisa dilakukan karena akses terhadap lembaga kesehatan mental bagi para ibu saat ini cukup terbatas.
Tags
Catatanku