 |
| Timnas Ice Hockey Indonesia berhasil meraih medali emas. - Dok istimewa |
SEA Games 2025 resmi berakhir.
Indonesia berhasil meraih posisi kedua di bawah tuan rumah Thailand dengan raihan 91 emas, 112 perak, dan 131 perunggu. Raihan ini adalah hasil terbaik Indonesia sejak era reformasi saat selain menjadi tuan rumah. Biasanya, Indonesia hanya mampu finish di urutan 3 besar. Bahkan, pada SEA Game 2017 di Kuala Lumpur Malaysia, Indonesia mendapatkan hasil terburuk berada di posisi kelima.
Raihan ini melampaui target yang diberikan pemerintah yang menargetkan 80 emas. Beberapa cabang olahraga meraih prestasi gemilang dan di luar ekspektasi. Beberapa diantaranya jauh dari harapan. Salah satunya adalah sepak bola.
Meski menjadi juara bertahan, Indonesia gagal mempertahankan medali emas. Jangankan mempertahankan medali, lolos semifinal saja tidak. Yang lebih memalukan, Indonesia kalah dari Filipina, negara yang lebih mengutamakan kontes kecantikan dibandingkan sepakbola. Kalah dari Vietnam atau Thailand masih bisa diterima. Kalah dari Malaysia atau Singapura masih bisa dimaafkan. Namun, kalah dari Filipina, ya Tuhan rasanya tidak bisa berkata-kata.
Makanya, ajang SEA Games kali ini menjadi salah satu titik balik olahraga Indonesia. Di satu sisi olahraga yang begitu dibanggakan dan memiliki banyak pecinta malah tidak mendapatkan prestasi. Di sisi lain, olahraga yang sering minim perhatian malah banjir prestasi.
Bukannya mengecilkan peran sepak bola, tetapi selama ini dukungan pemerintah terhadap olahraga ini sangat berlebihan. Banyak sekali kucuran dana dan support lainnya mengalir deras pada sepak bola.
Sementara, ada banyak atlet selain sepak bola yang berjuang sendiri berlatih demi nama Indonesia. Bahkan, ada yang sampai menggunakan kocek pribadi asal bisa membawa emas untuk Indonesia seperti yang dilakukan oleh atlet jetski.
Ada juga atlet yang berjuang mati-matian agar bisa sembuh dari cedera dengan uangnya sendiri. Padahal, mereka juga sama-sama mengharumkan nama Indonesia. Mereka juga bersusah payah agar Indonesia bisa dibanggakan. Satu emas dari mereka juga berarti bagi Indonesia. Sama berartinya dengan emas dari sepak bola.
Mereka juga punya determinasi yang tinggi dan semangat juang pantang menyerah. Contohnya adalah atlet ice hockey yang berhasil mengalahkan Thailand di babak final. Emas pun mereka persembahkan. Padahal, mereka tertinggal 0-2 lebih dahulu sebelum membalik keadaan dengan skor 3-2. Walau ada beberapa pemain naturalisasi asal Rusia, tetap saja mereka membanggakan.
Banyak yang tidak percaya, Indonesia yang beriklim tropis dan tidak bersalju punya tim ice hockey yang luar biasa. Banyak yang baru tahu - termasuk saya - bahwa sudah ada liga ice hockey di Indonesia. Banyak yang akhirnya menginginkan Indonesia bisa tampil di olimpiade musim dingin. Semua terhenyak akan prestasi mereka.
Prestasi Indonesia juga datang dari berbagai cabang olahraga. Mulai menembak, panahan, dayung, panjat tebing, senam, berkuda, dan masih banyak cabang olahraga lain. Tim futsal Indonesia juga luar biasa dengan membawa medali emas. Tim tenis juga berhasil mengawinkan medali emas beregu yang sudah lama tidak mereka dapat.
Rasanya banyak cabang olahraga berlomba-lomba menampilkan hasil terbaik. Terlebih, atlet Indonesia saat ini didominasi oleh Gen Z yang saat mereka suka akan sesuatu, maka mereka akan all out menampilkan hasil maksimal.
Kini, tinggal bagaimana pemerintah kita apakah masih menganakemaskan sepak bola atau mengembangkan cabang olahraga lain. Yang jelas, olahraga bukan hanya sepak bola. Semoga kita membuka mata. Saya menulis ini karena sedih atlet skateboard yang mendapat medali emas kurang disambut dengan meriah saat kepulangannya.