Mau Belajar Bercinta? Belajar Kimia Saja

Cinta itu butuh chemistry, begitu kata banyak orang.



Ilustrasi : https://s-media-cache-ak0.pinimg.com
Tapi apa benar kalau chemistry itu mendasari suatu cinta yang terjadi dalam dua sejoli? Nah, ternyata ada beberapa hal di dalam chemistry yang sepertinya relevan di dalam suatu percintaan. Chemistry di sini adalah ilmu Kimia, ilmu yang sangat penting di dalam kehidupan kita. Berikut ini beberapa hal percintaan yang didasari dari teori-teori kimia.

LDR 
 


Tentu kita mengenal apa yang disebut dengan LDR (Long Distance Relationship). Pasangan yang menjalin hubungan LDR tentu memiliki sedikit sekali komunikasi tatap langsung, tentunya hal ini akan sedikit banyak menimbulkan masalah huibungan. Di dalam ilmu kimia, terdapat istilah energi disosiasi ikatan (BDE). Energi ini merupakan energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan suatu senyawa menjadi atom-atom penyusunnya. Suatu ikatan yang memiliki panjang ikatan pendek akan memiliki BDE yang tinggi sehingga ikatan terse-but akan sulit diputuskan. Sebaliknya, jika panjang ikatan yang terjadi cukup panjang, maka ikatan kimia tersebut mudah diputus. Nah, pada kasus LDR, biasanya suatu pasangan akan mudah mengalami pemutusan. Meskipun begitu, jika cinta yang terjadi cukup kuat, kedua sejoliakan mampu menahan BDE meskipun ada jarak yang memisahkan.

Ilustrasi : https://naturalsignificance.files.wordpress.com
PDKT
 

Sebelum memutuskan menjalin hubungan, biasanya orang melakukan namanya pendekatan atau PDKT. Tahap ini merupakan tahapan terpenting di dalam menjalin suatu hubungan. Tahapan PDKT di dalam ilmu kimia dianalogikan sebagai tahap keadaan transisi. Keadaan transisi meruapakan tahap antara reaktan dan produk, atau tahapan antara sebelum dan setelah reaksi terjadi. Tahapan ini jika di di dalam suatu mekanisme reaksi berada di puncak energi potensial. Mudahnya, keadaan transisi merupakan peak dari suatu reaksi yang mendasari apakah suatu reaksi terjadi atau tidak. Untuk mencapai keadaan transisi, dibutuhkan energi aktivasi (Ea). Jika energi suatu reaksi melampaui Ea, maka reaksi akan sukses terjadi. Jika energi tidak mencukupi, maka reaksi tidak akan berlangsung. Pun demikian dengan orang yang sedang PDKT. Jika energinya cukup (entah modal uang, tampang, atitude, atau apa saja) cukup, maka hubungan percintaan akan segera terwujud. Jika tidak, maka siap-siaplah ditolak gebetan, heheehhe. Maka dari itu, saat PDKT keluarkan energi sebanyak-banyaknya.



PDKT perlu modal dan usaha dong ? (http://fungsi.web.id)

Jodoh
 

Kadang orang menemukan cinta sejatinya dengan jalan berliku. Dari hanya berteman, pacaran, putus, menikah dengan orang lain, bercerai, dan kembali dengan cinta pertama. Nah di dalam ilmu Kimia sendiri ada yang disebut daur Born-Haber. Daur ini merupakan tahapan reaksi yang sangat panjang dari satu buah reaksi sederhana. Misalkan suatu zat A akan berubah menjadi zat B. Sebelum menjadi zat B, zat A akan terlebih dahulu menjadi zat C, D, E, F dan akhirnya menjadi zat B. Pun demikian dengan pasangan hidup, ada kalanya sebelum menemukan cinta sejati dari cinta pada pandangan pertama, kita akan mengalami serangkaian percintaan dengan orang lain. Meski gak begitu juga sih, kadang ada juga yang langsung...... eh.


Jodoh memang seruwet daun Born Haber (http://www.docbrown.info)

Orang Ketiga
 

Kita sangat familiar dengan istilah orang ketiga, yakni orang yang mengganggu hubungan percintaan dengan orang lain. Di dalam kimia, orang seperti ini disebut dengan radikal bebas. Radikal bebas merupakan spesi kimia yang memiliki elektron tidak berpasangan. Radikal bebas mudah menyerang atom lain, bahkan menyerang suatu ikatan. Mudahnya radikal bebas menyerang suatu ikatan disebabkan energi radikal bebas yang sangat tinggi, sehingga untuk mencapai kesetabilan maka harus menyerang ikatan tersebut. Jadi, orang ketiga di dalam suatu hubungan percintaan dianalogikan dengan radikal bebas yang memiliki energi yang tinggi, tidak stabil, dan suka menyerang suatu ikatan, terutama ikatan pernikahan.




Orang ketiga itu radikal, suka menyerang siapa saja. waspadalah! (https://pbs.twimg.com/profile_images/519022690821079040/_xSxPm0m.jpeg)
Kekurangan Pasangan
 

Dalam suatu hubungan mesti ada kekurangan dalam pasangan entah dari si pria maupun wanita. Pasangan yang telah menjalin hubungan erat sebenarnya merupakan suatu kristal yang memiliki cacat. Jika kita melihat suatu intan, mungkin di mata kita terlihat sangat sempurna. Namun, jika diamati dalam kacamata kristalografi, intan tersebut akan ada cacat di dalamnya, seperti adanya atom karbon yang hilang. Pun demikian dengan suatu hubungan, pasti adalah cacatnya. Namun bagaimana kita mengolah cacat tersebut agar tetap dapat terlihat indah seperti intan. Jangan sampai adanya sedikit cacat dalam hubungan malah menimbulkan cacat baru yang akhirnya meretakkan hubungan. Itulah beberapa analogi percintaan dengan chemisty. Sebenarnya masih banyak hal-hal di dalam kimia yang menyangkut percintaan. Tapi karena keterbatasan, tidak dapat saya tulis di sini.
 
Tidak ada yang sempurna di dunia ini. (https://ciripo.files.wordpress.com)

Terakhir, bagi para jomblo percayalah apa yang dikatakan Werner Heisenberg mengenai prinsip ketidakpastian atom yang sangat terkenal itu.
Kita tidak dapat menentukan dengan tepat posisi dan momentum elektron di dalam suatu atom, yang dapat kita tentukan adalah kemungkinan adanya elektron tersebut.

Maka dari itu....
 

Kita tak akan pernah tahu kapan dan di mana jodoh kita akan muncul, yang dapat kita lakukan adalah berusaha mencari kemungkinan adanya jodoh kita tersebut sambil berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 

Sekian.
1. Tentu kita mengenal apa yang disebut dengan LDR (Long Distance Relationship). Pasangan yang menjalin hubungan LDR tentu memiliki sedikit sekali komunikasi tatap langsung, tentunya hal ini akan sedikit banyak menimbulkan masalah huibungan. Di dalam ilmu kimia, terdapat istilah energi disosiasi ikatan (BDE). Energi ini merupakan energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan suatu senyawa menjadi atom-atom penyusunnya. Suatu ikatan yang memiliki panjang ikatan pendek akan memiliki BDE yang tinggi sehingga ikatan terse-but akan sulit diputuskan. Sebaliknya, jika panjang ikatan yang terjadi cukup panjang, maka ikatan kimia tersebut mudah diputus. Nah, pada kasus LDR, biasanya suatu pasangan akan mudah mengalami pemutusan. Meskipun begitu, jika cinta yang terjadi cukup kuat, kedua sejoliakan mampu menahan BDE meskipun jaraka yang memisahkan.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ikromzzzt/mau-belajar-bercinta-belajar-kimia-saja_55289d88f17e61276b8b4
Cinta itu butuh chemistry, begitu kata orang. Tapi apa benar kalau chemistry itu mendasari suatu cinta yang terjadi dalam dua sejoli? Nah, ternyata ada beberapa hal di dalam chemistry yang sepertinya relevan di dalam suatu percintaan. Chemistry di sini adalah ilmu Kimia, ilmu yang sangat penting di dalam kehidupan kita. Berikut ini beberapa hal percintaan yang didasari dari teori-teori kimia.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ikromzzzt/mau-belajar-bercinta-belajar-kimia-saja_55289d88f17e61276b8b457b
Cinta itu butuh chemistry, begitu kata orang. Tapi apa benar kalau chemistry itu mendasari suatu cinta yang terjadi dalam dua sejoli? Nah, ternyata ada beberapa hal di dalam chemistry yang sepertinya relevan di dalam suatu percintaan. Chemistry di sini adalah ilmu Kimia, ilmu yang sangat penting di dalam kehidupan kita. Berikut ini beberapa hal percintaan yang didasari dari teori-teori kimia.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ikromzzzt/mau-belajar-bercinta-belajar-kimia-saja_55289d88f17e61276b8b457b

7 Comments

  1. PDKT, benar-benar dibutuhkan energi yang banyak. Tidak ada cewek yang belum kenal mau diajak makan soto dipinggir jalan, atau naik sepeda ontel. Perlu modal uang yang gede demi penampilan dan gengsi, harus berani royal. Ajak itu cewek makan direstoran dan belanja di mal, sewa mobil atau motor gede biar cewek itu mau bonceng.

    ReplyDelete
  2. bener bener ya pah guru, kreatif banget hubungin pelajaran sama perasaan puber.
    tapi bagus pak, kebanyakan sekarang suka bahas yang berat2 tapi utk hal remeh sama sesama ga terlalu diperhatikan.
    eh, tapi yang point jodoh itu radak gimana gitu yah, ganyangka, contoh Na alias natrium bikarbonat bisa cocok terus jadi garam (NaCi) atao ketika ketemu yang lainnya terus cocok bisa jadi Na2CO3 + CO2 + H2O → 2 NaHCO3 (baking soda), tergantung bisa-bisa aja soalnya. hehehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. itulah chesmistry mbak
      makanya ada besaran yang jadiin dasar suatu reaksi itu jadi apa gak
      sama dengan jodoh, itu pasangan jadi apa gak meski kayaknya kok mustahil hehe

      Delete
  3. Iya ya,,,baru nyadar kalau hubungan percintaan itu seperti rumus kimia...makanya aa istilah chemistry yang berasal dari kata chemie, kimia...kreatif banget :)

    ReplyDelete
  4. oh plis deh... -_- akukehabisan kata2 mau komen apaan

    ReplyDelete
Next Post Previous Post