Belajar “Edan” dari Mbak Inem Jogja

Tahun ini mungkin saya memiliki semangat baru dalam berbuat kebaikan dari sosok yang begitu istimewa. 

inem jogja kick andy
Mbak Inem saat diwawancarai Kick Andy. - (Dok. Metro TV. - Screenshoot pribadi)

Sosok ini adalah Made Dyah Agustina atau seringkali disapa Inem Jogja. Mbak Inem yang muncul ke permukaan awal tahun ini menjadi narasumber dalam acara Kick Andy Metro TV beberapa bulan lalu. Bersama dua orang muridnya yang ikut ngedan, ia pun bercerita banyak mengenai kegiatannya berbagi kepada masyarakat terutama di Kota Jogja dan sekitarnya.

Mbak Inem adalah ikon baru dalam berbagi. Itulah yang disimpulkan Andy Boy Noya, sang presenter dalam acara talk show ini. Menurutnya, Mbak Inem adalah salah satu sosok unik yang bisa menginspirasi banyak orang. Berbagi tak harus uang. Berbagi tak harus menunggu kita kaya. Dan berbagi tak harus dilakukan dengan cara sulit.

Walau berasal dari keluarga kurang mampu, bukan halangan bagi Mbak Inem untuk berkarya dan meriah mimpinya. Ia begitu tekun dalam berlatih menari sehingga mendapatkan beasiswa hingga S2. Ia pun berhasil menjadi dosen dan mengangkat harkat keluarganya. Namun, karena ada alasan putranya butuh bimbingan dan panggilan hati, maka ia pun tak lagi menjad dosen. Waktu luang yang banyak digunakan untuk ngedan, bertingkah seperti orang gila.

Lantas, apa saja yang dilakukan oleh Mbak Inem?

Dalam paparannya di acara ini Mbak Inem hanya mengatakan bahwa ia sekadar mencoba bermanfaat bagi sesama. Ia menjadi sosok badut sambil berbagi kepada sesama. Menurutnya, lebih baik edan (gila) tapi bermanfaat daripada tidak gila namun tidak bermanfaat. Suatu prinsip nyeleneh tapi bermakna filosofis tinggi. Iya sih, hidup hanya sekali. Sia-sia kalau tidak diisi dengan kebaikan.

Bung Andy pun menanyakan kembali bagaimana mulanya Mbak Inem melakukan kegiatan ngedan ini. Mbak Inem pun menjawab jika awalnya ia melakukannya secara sembunyi-sembunyi. Tidak memberi tahu kepada orangtuanya. Ia hanya memberi tahu suaminya bahwa akan melakukan eksperimen sosial.

Rupanya, kegiatan pertamanya ini mendapatkan rintangan. Saat berjalan-jalan di Malioboro dengan dandanan seperti badut, Mbak Inem malah diinterogasi oleh petugas keamanan. Padahal, ia hanya berjalan dan tidak menarik perhatian orang banyak. Mbak Inem pun mengunggah kejadian tersebut di Info Cegatan Jogja (ICJ), sebuah grup FB terbesar warga Kota Jogja dan sekitarnya.

Ternyata, unggahan itu dibaca oleh ayah dan suaminya. Walau mereka kaget, akhirnya, kegiatan ngedan ini direstui oleh keduanya dan terus dilakukan hingga sekarang. Yang terpenting, Mbak Inem melakukannya saat anaknya ada yang mengasuh dan tidak digunakan untuk mengambil keuntungan pribadi.

Hingga kini, Mbak Inem tetap melakukan kegiatan ngedan, berbagi terhadap sesama dan melakukan kegiatan positif lain, semisal memunguti sampah di jalan jika melihat sampah berceceran. Mbak Inem juga menjadi yang terdepan saat beberapa wilayah di Bantul diterjang banjir bandang beberapa waktu lalu.



 Kala ditanya Bung Andy mengapa harus berbuat edan seperti ini, Mbak Inem hanya bilang bahwa ini adalah salah satu cara untuk berbuat kebaikan dan memberikan kebermanfaatan. Sebenarnya, ada banyak cara lain yang bisa dilakukan. Namun menurutnya, dengan cara inilah ia menjadi bahagia. Ia tak hanya berbagi saja, tapi juga menghibur masyarakat Kota Jogja dan sekitarnya.

Kegiatannya inipun juga kemudian mendapat banyak perhatian dengan semakin banyaknya donator yang ingin mendonasikan rezkinya melalui Mbak Inem. Mbak Inem pun akhirnya ditawari untuk membuka akun fundrising agar lebih banyak masyarakat yang ikut andil di dalam kegiatan positifnya.

Harapan ke depan yang diinginkan Mbak Inem agar lebih banyak lagi orang-orang yang mengikuti jejaknya meski tidak harus ngedan. Asal ada kemauan dan keinginan kuat, berbagi yang kita lakukan akan membawa dampak besar bagi kehidupan.

Oh ya, bagi pembaca budiman yang ingin sekadar berbagi melalui mbak Inem bisa menyumbangkan melalui akun Mbak Inem di Kitabisa.com yang ada di bagian sidebar kanan blog saya. Ayo ikut berbagi bersama Mbak Inem untuk kebermanfaatan kita terhadap sesama. Terima kasih.

2 Comments

  1. Bintang tamu di Kick Andy emang unik ya. Saya juga punya inspirasi dari salah satu narsumnya yg menjadi relawan guru di Sumbawa. Duhh...jd ada ide nih bikin tulisannya setelah baca ini hehe

    ReplyDelete
  2. Itu nggak ngedan tapi unik, berbagi dengan cara yang berbeda. Jarang ada orang yang beranu berbagi dengan cara seperti itu.
    Salut deh sama mbk inem...
    Semoga kegiatannya lancar terus

    ReplyDelete
Next Post Previous Post