Jika Banjir Melanda, Persiapkan Ini Semua


banjir menerjang bekasi
Banjir parah menerjang wilayah Bekasi. - Dokumen Kontan

Hujan hujan bukan kepalang
Di sana di sini air tegenang
Hujan hujan tak henti henti
Hujan turun lebat sekali

Hampir setiap hari, saya mendendangkan lagu ciptaan Bapak A.T. Mahmud itu. Baik di Malang, di Surabaya, di Jogja, di Solo, terutama di Semarang. Hujan setiap hari yang mengguyur wilayah Indonesia menyebabkan kota-kota di Jawa tersebut mengalami kebanjiran. Bahkan, di Malang yang katanya berada di dataran tinggi pun tak luput dari banjir. Namun, banjir paling parah saya lihat terjadi di Semarang karena daerah ini dekat dengan permukaan air laut.

Memang susah ya kalau sedang banjir. Mau makan susah. Mau pergi keluar was-was. Mau melihat tayangan televisi cemas. Terlebih, melihat banjir di DKI Jakarta yang menelan banyak korban membuat saya semakin miris. Kok banjir tahun ini, di awal musim hujan cukup parah sekali. Padahal, ini belum apa-apanya lho kata BMKG. Puncak musim hujan baru bulan Februari.

Inilah yang menyebabkan saya kerap mempersiapkan diri kala banjir melanda. Tak sekadar menyalahkan pemerintah, bisa saja banjir disebabkan oleh kita juga kan. Dari sampah yang kita buang dan dari pohon yang kita tebang. Makanya, ada beberapa hal yang saya persiapkan saat banjir melanda.

Pertama, mengungsikan barang-barang penting ke lantai dua rumah.

Ijazah, surat berharga, peralatan elektronik, dan beberapa pakaian yang bagus saya ungsikan dulu ke loteng. Selain berjaga-jaga jika tiba-tiba air masuk ke rumah, kegiatan ini juga sekaligus menjaga agar barang tersebut tidak sampai rusak. Terutama, dokumen penting seperti ijazah dan surah tanah yang tidak bisa begitu saja diganti.

Kedua, saya segera mematika piranti listrik jika air mulai masuk ke dalam rumah paling tidak setinggi mata kaki.

Kulkas menjadi perhatian saya. Kalau memungkinkan, piranti ini akan saya naikkan ke atas meja agar tetap aman dan awet. Kalau aliran listrik dari PLN belum mati, maka sekring segera saya matikan. Kejadian kecelakaan akibat kesetrum saat banjir biasanya terjadi begitu cepat. Makanya, jika air mulai naik secara signifikan lebih baik aliran listrik diputus terlebih dahulu.

Ketiga, jika ada tanda-tanda akan datang musim hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi, saya  biasanya menyetok makanan siap saji sepeti mie instan, bubur instan, buah-buahan dan sayuran.


Untuk buah-buahan dan sayuran yang tidak bisa disimpan di dalalm kulkan yang mati, maka bahan makanan itu bisa disimpan di dalam kamar mandi atau dekat dengan tempat cuci piring agar tetap segar.  

Lantas, bagaimana cara memasaknya?

Kebetulan, di loteng rumah ada tempat lapang yang cukup luas untuk jemuran. Keluarga saya punya kompor portable gas yang biasanya digunakan untuk camping atau acara bakar-bakar tahun baru. Jadi, kami bisa memanfaatkannya sebagai piranti memasak saat air benar-benar naik. Tak hanya makanan, stok air bersih juga sangat diperlukan. Makanya, tandon di loteng biasanya diisi dulu dengan cukup agar bisa digunakan jika banjir melanda.

Keempat, menyediakan stok obat-obatan yang memadai.

Stok obat pada kotak P3K saat musim pancaroba biasanya sengaja kami tambahkan. Mulai minyak kayu putih, obat maag, oralit, dan beberapa obat lain. Tujuannya, ketika banjir melanda, jika ada hal-hal yang mengganggu kesehatan bisa segera ditangani dulu. Sedia payung sebelum hujan lebih baik kan?

Kelima, menghubungi petugas penanggulangan bencana jika keadaan benar-benar parah.

Untunglah, rumah saya belum sampai terendam parah dan jangan sampai terjadi. Namun, saat berkunjung ke rumah bude di Malang selatan beberapa tahun lalu kejadian banjir dan angin ribut sempat kami alami. Kami terisolasi selama beberapa jam hingga akhirnya petugas penanggulangan bencana dihubungi oleh sepupu saya. Beberapa saat kemudian, mereka pun datang dan menyelamatkan kami. Jadi, nomor-nomor penting seperti PMK, BPBD, dan kepolisian harus dipersiapkan saat hujan deras dan air mulai naik.


Nah itulah beberapa kegiatan yang bisa dilakukan saat banjir. Hal yang paling penting adalah tidak panik dan tetap tenang menunggu instruksi dari pihak terkait. Tentunya, jangan lupa berdoa agar banjir tidak semakin parah dan segera surut karena hujan banjir sebenarnya juga karunia dari Tuhan Yang Maha Esa.

Salam.  

6 Comments

  1. Intinya kalau sudah tahu begini kita harus lakukan preparation ya? Dan kita sebaiknya nurut dengan himbauan BMKG.

    ReplyDelete
  2. prepare dan selalu waspada itu memang penting, karena bencana alam tidak bisa kita cegah. terima kasih tips nya sangat membantu 🙏

    ReplyDelete
  3. perlu dibagi nih, biar semua warga lebih waspada dan mengetahui betapa penting nya persiapan.

    ReplyDelete
Next Post Previous Post