Hemat, Cermat, dan Bersahaja Menghadapi Resesi Global


resesi global corona di depan mata
 

Perekonomian dunia diprediksi melambat akibat wabah pandemik virus covid-19 ini.


Bahkan, menurut The Economist Intelligence Unit (EIU), pertumbuhan ekonomi dunia akan mengalami penurunan yang cukup signifikan dari 2,3 persen menjadi 1,9 persen. Angka tersebut terendah selama masa krisis global beberapa tahun terakhir.


Tentu, dampak lesunya ekonomi global ini juga berpengaruh ke Indonesia. Berbagai sektor pun terpukul akibat wabah virus covid-19 yang belum juga mencapai akhirnya. Disadari atau tidak, harga bahan kebutuhan pun melambung tinggi. Namun, itu tak diimbangi dengan mudahnya kegiatan untuk mendapatkan pemasukan alias bekerja. Terlebih, saat ada social distancing seperti ini, rasanya, hidup semakin susah.

Meski demikian, bukan manusia jika kita tak berusaha untuk mencari cara untuk tetap bertahan hidup. Asal baik dan halal, semua sah-sah saja dilakukan. Tak hanya mencari uang, cara untuk bertahan hidup juga harus diimbangi dengan upaya berkelanjutan agar pemasukan yang didapat tidak menguap begitu saja.

Sebenarnya, saya tidak memiliki tips khusus untuk mengelola keuangan ini.


Saya hanya mempraktikkan secara sederhana salah satu isi dari Dasa Dharma Pramuka. Kebetulan, saat parade api unggun, saya pernah mendapat kesempatan untuk melantangkan isi Dasa Dharma Pramuka tersebut. Tak lain, hemat, cermat, dan bersahaja.
Dasa Dharma Pramuka. - https://essay.co.id

Hemat berarti berhati-hati dalam membelanjakan uang.


Tidak boleh ada uang yang terbuang sia-sia. Kegiatan yang menurut saya tidak terlalu penting, maka tak akan saya lakukan. Pergi ke Mall adalah salah satu kegiatan yang tidak saya lakukan dalam beberapa pekan ke depan. Selain mengindari persebaran virus, saat ini menurut saya bukan saatnya untuk menghabiskan uang ke Mall.

Saya yang biasanya bisa menghabiskan hingga 100 ribu rupiah untuk makan atau beli ini itu saat sekali ke Mall akan mulai saya tinggalkan. Kalau dihitung-hitung, lumayan juga uang yang digunakan untuk ke Mall dialihkan untuk membeli bahan kebutuhan pokok. Uang 100 ribu rupiah bisa untuk membeli minyak goreng 2 liter, gula 1 kg, beras 2 kg, dan beberapa kebutuhan lain yang bisa digunakan untuk 2-3 hari.


Cermat artinya teliti sebelum membelanjakan uang.


Teliti sebelum membeli barang, Dulu, saya akan langsung membeli barang tanpa memikirkan daya guna dan urgensi dari barang tersebut. Beberapa bulan yang lalu saya membeli alat pijat elektrik yang bagi saya sia-sia lantaran saya malah sering pergi ke panti pijat karena menurut saya kurang mantap. Akhirnya, saya cukup menyesal telah membeli alat pijat itu sehingga berjanji akan lebih teliti dalam membeli barang.

Untuk sementara waktu, saya juga tidak membeli barang elektronik terlebih dahulu. Saya optimalkan dan maksimalkan barang elektronik yang saya miliki. Entah ponsel, kamera, laptop, dan lain sebagainya. Demikian pula barang yang sekiranya belum perlu untuk saya beli maka saya akan tidak membelinya.

Baju, sepatu, jaket, dan beberapa aksesoris lain adalah beberapa barang yang tidak saya beli dahulu. Bahkan, saya berencana membetulkan beberapa jaket dan celana yang rusak resletingnya. Lumayan bisa dipakai lagi.


Bersahaja artinya tidak berlebih-lebihan.


Ini saya terapkan dalam membeli makanan. Kalau dulu saya sering membeli makanan dalam jumlah banyak yang belum tentu saya bisa memakannya, kini kegiatan itu tak akan saya lakukan lagi. Kalau membeli makanan, asal ada sayur dan lauk secukupnya, maka itu yang saya beli. Saya juga sering membeli tempe dan tahu untuk saya simpan dalam 1-2 hari. Bisa dimasak dengan digoreng dan dibuat mendol.



Kegiatan nongkrong di kafe juga bisa dikatakan hilang dari peredaran. Selain adanya social distancing, pembatasan ini juga bisa mengalihkan uang untuk nongkrong untuk kebutuhan pokok lain seperti membeli sabun cuci dan sabun mandi. Artinya, hidup bersahaja adalah salah satu kunci sukses tetap bertahan di masa resesi global ini. Tentu, dengan usaha menabung demi masa depan yang harus jua dilakukan, seberat apapun krisis yang menghantam, semua akan baik-baik saja.


Lantas, bagaimana dengan Anda? Cerita yuk.

8 Comments

  1. Hemat, cermat serta bersahaja kata ini sangat tepat ya untuk kondisi kita saat ini emang seharusnya begini.

    Aku ingatkan terus Mama di sini buat masak satu macam lauk dua sama sambel atau kalaupun tiga tambah sayur, untuk saat ini kita coba lebih hemat karena kita tidak tahu kondisi begini sampai kapan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak masak sendiri terutama sayur ya selain hemat juga sehat

      Delete
  2. Bersesuaian ya Mas, isi Dasa Darma Pramuka dalam mendukung persiapan kita menghadapi resesi global. Nice share ya Mas

    ReplyDelete
  3. aku aku akuuuu blanja 100-200 buat makan seminggu. Makan pagi siang malem di rumah. Trus mikir "kok semingguan ini aku gak mbanking ovo gopay an yooo???" lali nek lagi karantina hahahahaha hemat kali bah

    ReplyDelete
  4. Setuju banget mas Ikrom, bahwa kalo kia menjalankan ini Hemat, cermat dan bersahaja kita juga pasti gak terlalu panik berlebihan menghadapai resesi global ;)

    ReplyDelete
Next Post Previous Post