Lima Tanaman Apotek Hidup yang Ingin Ditanam di Rumah

ilutsrasi apotek hidup

Memiliki lahan yang rumah yang sempit menjadi kesulitan tersendiri untuk memulai bercocok tanam.

Terutama, bercocok tananam aneka tumbuhan apotek hidup. Tanaman jenis ini saat ini banyak dibutuhkan oleh masyarakat terutama sebagai bahan herbal. Untuk memperkuat daya tahan tubuh agar tidak terjangkit covid-19.

Makanya, saat membuat jamu tolak corona, ada tersirat di pikiran untuk menanam tanaman yang menjadi bahan obat tersebut. Selain menghemat pengeluaran, dengan menanam tanaman apotek hidup tersebut juga menjadi hobi tersendiri. Ketiadaan bibit yang memadai dan masih ada barang di sekitar pekarangan menjadi alasan hingga kini saya belum menanamnya. Kalaupun ada, itu pun hanya lidah buaya dan tanaman jeruk nipis. Lalu, apa saja yang ingin saya tanam?

Kandungan bahan alam temulawak menjadikannya  pilihan pertama

Tanaman pertama yang akan saya tanam adalah temulawak. Tanaman yang dulu saya gunakan sebagai obat herbal asam lambung ini akan menjadi pilihan pertama. Selain kebutuhan saya cukup tinggi, temulawak juga cenderung mudah ditanam. Makanya, saya mulai mempersiapkan bekas kemasan minyal goreng 2 liter untuk menanam temulawak ini. Nantinya, akan saya tanam di loteng yang sedikit tertutup oleh bangunan tetangga. Ini bertujuan untuk menjaga kelembaban tanaman temulawak karena tanaman ini akan tumbuh dengan baik pada kondisi cukup lembab.

Temulawak memang memiliki kandungan kurkuminoid, salah satu bahan alam yang memberi warna kuning. Selain kurkuminoid, ada juga bahan alam lain seperti germakron yang berfungsi sebagai antiradang dan menghambat pembengkakan dan tumeron sebagai zat antimikroba.

Selederi untuk bahan masakan dan kecantikan wajah.

Tanaman lain yang ingin saya tanam adalah selederi. Tanaman ini menjadi penting sebagai bahan masakan yang sering digunakan adik saya jualan kue. Sebagai penambah aroma amsakan Selain itu, ia juga menggunakannya untuk masker kecantikan wajah.

Kandungan vitamin A, C, dan B1 serta kalium pada selederi juga jadi alasan selederi sangat perlu untuk ditanam. Untuk menanamnya, saya ingin menggunakan bekas botol air mineral 600 mL atau 1500 mL. sebagai media tanam. Sama dengan temulawak, saya juga akan menanam di tempat yang sedikit lembab karena tanaman ini cocok pada daerah dengan kelembaban tinggi. Hanya saja, sebenarnya tanaman ini lebih cocok ditanam di dataran tinggi atau pegunungan. Untuk itu, saya menyiasatinya dengan menanam selederi dengan ukuran batang yang lebih kecil untuk mengurangi proses penguapan pada batang lantaran tananaman ini adalah tanaman batang basah.

Penambah daya tahan tubuh menjadikan daun kelor juga pilihan

Tanaman selanjutnya yang akan saya tanam adalah daun kelor. Sebenarnya dulu saya pernah menanam secara merambat di loteng. Tetapi, entah karena jarang dirawat atau memang hawanya tidak pas, maka tanaman ini pun mulai mati.

Saya ingin menanam tanaman ini karena bisa merambat dan tidak membutuhkan banyak air. Mudah sekali tumbuh dan menghasilkan daun dengan jumlah banyak. Makanya, tanaman ini sering disebut sebagai pagar hidup.

Saya senang dengan daun kelor karena bisa dimakan sebagai sayur bening yang sangat segar. Dengan memakan daun kelor, keseimbangan nutrisi dalam tubuh pun bisa terjaga. Beberapa kekurangan zat gizi seperti vitamin dan mineral pun bisa dicukupi oleh daun kelor. Ada juga kandungan zat besi yang bisa digunakan untuk mencegah anemua serta kalsium untu mencegah osteoporosis.

Segarnya buah tomat jadi daya tarik untuk menanamnya

Tomat adalag buah favorit saya. Saya senang sekali dengan buah tomat sebagai setup atau jus. Menanam buah tomat juga pernah saya lakukan saat kuliah dulu. Saat loteng belum jadi dan ada pekarangan yang luas. Pernah memanen beberapa kali sebelum terserang hama lalat buah. Harus diakui, menanam tomat susah-susah gampang. Susah karena hama yang mudah menyerang tetapi bibit dan kondisi lingkungan yang memungkinkan tanaman ini mudah tumbuh.

Barangkali, saya akan mencari pestisida alami yang akan cocok untuk mengusir hama tesebut. Sayang jika tomat yang bisa ditanam di loteng tidak ditanam. Selain kandungan vitamin yang cukup tinggi, kandungan serat pada tomat pun juga bisa jadi andalan.

Tingginya harga jahe menjadikan ide untuk menghadirkannya di kebun keluarga

Saat pandemi covid-19 melanda, harga jahe terutama jahe merah melambung cukup tinggi. Maka, atas alasan inilah timbul keinginan untuk menanam jahe sendiri di rumah. Hampir 3 hari sekali saya juga mengonsumis jahe. Entah diminum langsung atau dicampur dengan susu.

Rimpang jahe ini memang menambah nafsu makan. Saya sudah membuktikan saat nafsu saya menurun karena tubuh mulai tidak fit, meminum perasan rimpang jahe menjadikan saya bernafsu makan lagi.

Sama halnya dengan temulawak, menjaga kelembaban tanaman jahe juga penting. Makanya, jika niat untuk menanam tanaman apotek hidup ini terlaksana, saya akan menata dengan cermat agar kelembaban udara di sekitar tanaman cukup. Tak hanya itu, menjaga pH tanaman ini tetap pada kisaran netral antara 6,8 hingga 7,4 juga harus dilakukan agar tanaman jahe tetap tumbuh subur.

Itulah lima tanaman apotek hidup yang ingin saya tanam. Semoga bisa terlaksana. Kalau Anda sendiri mau menanam tanaman apotek hidup apa?  

16 Comments

  1. Jahe keliatannya lebih mudah yaa.. tinggal dibiarin akarnya langsung keluar. cus langsung bikin hehee

    ReplyDelete
  2. Ibuku nih yg suka tanem2 kek gini mas. Alhamdulillah pas corona kek gini gak bingung bikin kamu sendiri. Seneng ya klo punya kebun sdr. Saya mah cuma bisa nanem di pot kecil

    ReplyDelete
  3. Wah, pas WFH kemarin saya juga sempat kepikiran buat 'menghidupkan' halaman rumah yang gak kepakai. Tapi saya malah gak kepikiran buat bikin apotek hidup, malah jadinya nanam cabai, jeruk nipis, sama daun katuk. Btw daun kelor kayaknya oke nih, bisa dimasak dan banyak nutrisinya juga ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwkwk iya mas tanaman buah buahan juga menggoda

      iya daun kelor itu bergizi banget
      aku suka

      Delete
  4. wah sayangnya rumah saya minimalis, tak ada space untuk menanam tanaman tersebut. moga-moga bisa bertani menanam tanaman berjuta manfaat ini.

    ReplyDelete
  5. Nanem tomat gagal mulu euy, berbuah cuma satu habis itu tanamannya jadi kering item2 gitu kayak busuk. Tomatnya juga kecil.

    Kalau jahe gampang, padahal cuma ngebuang sisa bumbu dapur malah tumbuh. Bagus juga ya buat nambah nafsu makan. Kemarin mau donor darah ditolak karena BB saya kurang, kayaknya butuh jahe ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. tomat itu susah susah gampang kang
      jahe iya sih bermanfaat banget

      Delete
  6. kalo aku lagi nyoba nanam jahe merah.. Alhamdulillah udh ada yg berhasil sebagian. tomat juga pernah sih, tapi syudah mati 😁

    ReplyDelete
  7. Nanem donk jahe... soalnya kita sering minum minuman jahe.. kita nanemny diatas tempatnya jemuran. Ngbuat sepetak dari kayu ukuran 1x2 meter.. khusus jahee..hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah enak banget mas
      bisa buat minuman anget tuh

      Delete
  8. Saya sekarang lagi menanam tomat di pot, tapi daunnya udah kuning dan buahnya masih kecil. Bertanam jahe sepertinya lebih mudah, ntar dicobain...
    Moga2 makanan yang kita nikmati ini bias jadi tolak corona. Amin YRA

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak jahe mudah menanamnya
      amin ya rabbal alamin

      Delete
Next Post Previous Post