Jelajah Pakuwon Mall dan Surabaya Barat dengan Rute Baru Suroboyo Bus

Suroboyo Bus Rute TIJ - Yono Suwoyo
Suroboyo Bus Rute TIJ - Yono Suwoyo

Wilayah Surabaya Barat terletak cukup jauh dari pusat kota.


Padahal, wilayah ini memiliki tempat-tempat penting dan menarik yang patut untuk dikunjungi. Ada kampus Unesa Lidah Wetan dengan danau eksotiknya, Pakuwon Mall, Lenmarc Mall, dan beberapa tempat menarik lainnya. Selain jauh, selama ini wilayah Surabaya Barat juga belum memiliki akses transportasi yang memadai. Jadi, warga Surabaya atau luar kota hanya bisa mengandalkan sepeda motor atau ojek daring untuk mencapai wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Gresik tersebut.

Untunglah, kini wilayah Surabaya Barat sudah terintegrasi dengan transportasi BRT Suroboyo Bus. Sebenarnya, beberapa waktu lalu sudah ada rute Suraboyo Bus dengan rute Unesa Lidah Wetan dan ITS. Rute ini juga melewati pusat Kota Surabaya seperti Tunjungan Plaza, Balaikota, Kantor Gubernur Jawa Timur, dan Stasiun Gubeng. Rute yang dikenal sebagai rute Timur—Barat ini juga memiliki beberapa tempat transit yang terhubung dengan rute Utara-Selatan. 

Suroboyo Bus Rute TIJ - Yono Suwoyo
Wilayah Surabaya Barat cukup sulit diakses kendaraan umum

Sayangnya, rute tersebut belum menjangkau seluruh wilayah Surabaya Barat. Ada beberapa titik di wilayah ini yang juga masih belum terjangkau oleh angkutan umum. Maka, pada bulan lalu pihak Suroboyo Bus meluncurkan rute baru yakni rute Terminal Integrasi Joyo Boyo (TIJ) dengan Yono Suwoyo. Nama Yono Suwoyo adalah salah satu pahlawan asal Surabaya yang digunakan sebagai nama jalan di daerah Wiyung Surabaya Barat.

Jalan ini kerap kali macet terutama pada jam-jam sibuk. Penyebabnya tak lain karena padatnya volume kendaraan pribadi. Untuk itulah, selain sebagai penyedia transportasi umum di wilayah ini, maka rute baru Suroboyo Bus TIJ-Yono Suwoyo juga diharapkan mengurangi kemacetan tersebut. Masyarakat diharapkan beralih ke transportasi umum yang sudah disediakan oleh Pemkot Surabaya.

Dengan mengusung rasa penasaran sekaligus bertemu rekan di Pakuwon Mall, saya pun mencoba rute baru Suroboyo Bus ini. Dari Terminal Bungurasih, saya menaiki Suroboyo Bus dulu rute Selatan-Utara atau rute Bungurasih-Rajawali. Nah dari rute ini, saya harus transit dulu di Terminal Joyoboyo.

Saat transit, saya sudah mendapati bus rute baru ini terparkir dan sedang menunggu penumpang. Tanpa ba-bi-bu lagi, saya pun keluar dari bus yang saya tumpangi dan masuk ke bus rute baru ini. Di sana, tak ada satu pun penumpang yang naik. Hanya saya saja seorang yang menjadi penumpang di sana. Berasa bus pribadi, saya bisa puas berpindah dari satu bangku ke bangku lain sambil merekam perjalanan. 

Suroboyo Bus Rute TIJ - Yono Suwoyo
Penumpang hanya saya seorang

Kondektor bus yang merupakan seorang wanita hanya menanyakan tiket saya sebelumnya. Sebagai informasi tambahan, kita tidak perlu membayar tiket lagi untuk transit bus asal masa berlaku tiket masih belum lebih dari 2 jam. Saya pun menunjukkan tiket yang saya dapat sebelumnya dari hasil menyerahkan 5 buah botol plastik ke kondektur tersebut. Kondektur tersebut pun lantas menyetujui bahwa tiket saya masih berlaku. 

Tiket Suroboyo Bus Rute TIJ - Yono Suwoyo
Simpan tiket selama perjalanan

Untuk rute yang saya naiki dari arah TIJ disebut sebagai rute R7. Sedangkan, dari arah sebaliknya atau dari arah Yono Suwoyo, rute diberi nama R8. Dari arah TIJ, setidaknya ada 17 halte yang dilewati oleh bus ini. Ketujuh belas halte tersebut adalah Terminal Intermoda Joyoboyo , Rusun Gunung Sari 1, Pasar Ikan 1, Mastrip 1, Gogor 1, Gemol 1, Universitas Wijaya Putra, Kecamatan Wiyung 1, Taman Mozaik 1, Pondok Rosan 1, Graha Sampoerna Indah, Griya Babatan Mukti 1, Babatan 1, Halte Unesa, Halte PTC, Halte Yono Suwoyo 1, dan Halte Yono Suwoyo 2. 

Suroboyo Bus Rute TIJ - Yono Suwoyo
Armada bus baru


Bus yang saya tumpangi mulai diserbu penumpang saat melewati Halte Gemol 1. Banyak sekali rombongan ibu-ibu PKK dengan anaknya yang sedang ingin berjalan-jalan naik bus ini. Bus semakin penuh saat melewati halte di Kantor Kecamatan Wiyung. Ada beberapa penumpang yang harus ditolak oleh kondektur bus karena memang kapasitas bus sudah penuh. Walau kasus covid-19 sudah menurun, bukan berarti jaga jarak diabaikan. 

Suroboyo Bus Rute TIJ - Yono Suwoyo
Penumpang yang mulai ramai


Para penumpang tersebut kebanyakan turun di Halte Unesa Lidah Wetan. Mereka memang akan transit ke bus rute Barat-Timur yang akan menuju wilayah Surabaya Tengah (pusat kota). Cukup seru juga melihat kehebohan dan kemeriahan rombongan ibu-ibu dan anaknya tersebut. Ada yang sampai sangat girang karena tidak pernah naik kendaraan umum atau bahkan jalan-jalan keluar rumahnya. Percayalah, melihat kebahagiaan ibu-ibu tersebut bisa jalan-jalan sambil naik angkutan umum adalah sebuah kenikmatan tersendiri. Meskipun mungkin bagi kita kurang keren karena ya hanya berkeliling kota saja. 

Suroboyo Bus Rute TIJ - Yono Suwoyo
Lagi gosipin apa bukkk

Bus cukup berhenti cukup lama di sekitar perempatan Babatan Mukti. Kemacetan parah ini membuat waktu tempuh perjalanan menjadi lebih lama. Kendaraan pribadi di wilayah ini memang mendominasi. Yah mau bagaimana lagi, mengingat sulitnya kendaraan umum yang terjangkau membuat warga di sana mau tak mau harus memiliki kendaraan pribadi. Semoga saja dengan kehadiran rute baru Suroboyo Bus ini membuat warga mau beralih kepada kendaraan umum. Tentunya, pemerintah juga memperbaiki kualitas layanan paling tidak menambah armada bus sehingga waktu tunggu bus tidak terlalu lama.


Sama dengan rute lain, kita juga bisa mengecek posisi Suroboyo Bus rute TIJ-Yono Suwoyo ini melalui aplikasi GoBis. Pembayaran tiket bisa dilakukan dengan tiga cara. Pertama dengan menukarkan boto plastik seperti cara pembayaran permulaan bus ini. Lima buah untuk botol berukuran sedang, tiga buah untuk botol berukuran besar, dan sepuluh buah untuk gelas plastik. Kedua, pembayaran bisa dilakukan dengan dompet digital seperti OVO, Gopay, Link Aja, Shopee Pay, dan lain sebagainya.

Kita tinggal memindai barcode QRIS yang telah disediakan. Ketiga, pihak Suroboyo Bus juga telah memberikan pilihan pembayaran lewat e-money seperti BCA Flazz, BRIZZI, Mandiri e-wallet, dan sebagainya. Kita tinggal mengetap kartu tersebut pada mesin yang dibawa oleh kondektur. Jadi, tak ada lagi alasan sulit melakukan pembayaran karena sudah banyak opsi yang disediakan. Hanya pembayaran secara tunai saja yang tidak dilayani oleh Suroboyo Bus ini. Harga tiketnya pun murah hanya 5.000 rupiah saja.

Singkat cerita, saya sampai di halte PTC. Sayang sekali halte ini tidak dilengkapi dengan tempat duduk dan atap. Jadi, calon penumpang akan kepanasan dan kehujanan jika sedang menunggu di halte ini. Tidak hanya itu, halte ini juga berada di dekat taman milik Pakuwon Mall. Sesekali petugas kebersihan dari mall tersebut memperingatkan bahwa di sekitar halte sedang dilakukan penyiraman bunga. Lokasi halte juga dekat dengan pintu masuk mall yang membuat penumpang yang baru turun harus berhati-hati dengan kendaraan yang keluar masuk.

Suroboyo Bus Rute TIJ - Yono Suwoyo
Halte Bus PTC

Mungkin pihak Suroboyo Bus bisa bekerja sama dengan Grup Pakuwon agar menyediakan halte dengan lebih baik. Tidak dipungkiri, keberadaan Suroboyo Bus ini juga menguntungkan pihak mall karena pengunjung mall akan lebih mudah menuju lokasi mall yang cukup jauh dari pusat kota sendiri. Semisal, membangun halte dengan tempat duduk dan atap serta membuat akses jalan masuk ke dalam mall yang aman dan tidak terganggu dengan lalu-lintas kendaraan yang keluar-masuk mall. 

Suroboyo Bus Rute TIJ - Yono Suwoyo
Petugas kebersihan dari Pakuwon Mall sedang menyiram bunga di sekitar halte


Secara keseluruhan, sebenarnya cukup nyaman menjajal Suroboyo Bus ini. Dengan tiket semurah itu, saya bisa menuju lokasi yang berada di ujung barat Surabaya. Kalau saya kalkulasi dengan membandingkannya jika saya naik ojek daring, maka saya bisa menghemat biaya sekitar 25 ribu rupiah lebih. Lumayan kan uang segitu bisa digunakan untuk membeli satu porsi makan siang.

Lalu, apa Anda tertarik untuk mencoba naik Suroboyo Bus rute TIJ-Yono Suwoyo ini?

17 Comments

  1. Jujurly aku sebel sama halte tanpa atap mas, iya kalau kendaraannya lewat tiap menit jadi ga lama nunggunya, kalau nunggunya lama trs panas2an atau mungkin ujan ya g ada yg mau naik kendaraan umum kalau gitu.

    Ga bisa dipungkiri, keberadaan kendaraan umum pasti menguntungkan pihak mal mas, soalnya di Jkt pun, pusat perbelanjaan gitu pasti transportasi umumnya memadai.

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener mbak agak riweh kalau pas panas atau hujan
      padahal saling menguntungkan juga ya mbak

      Delete
  2. wah asyik ya, sarana transportasi yang mudah juga bikin enak

    ReplyDelete
  3. Seru juga yah perjalanannya bang,,di surabaya bersih banget yah kelihatnnya

    ReplyDelete
  4. Enak ya, cukup menukarkan lima botol plastik dapat tiket naik bus. Terima kasih telah berbagi informasi, Mas Ikrom. Selamat malam.

    ReplyDelete
    Replies
    1. benar bu menjaga lingkungan
      terimakasih rawuhnya Bu Nur

      Delete
  5. menikmati perjalanan yang disuguhkan di tulisan ini

    ReplyDelete
  6. Pas k Surabaya kemarin, belum smpet naik Bus ini. Padahal penasaran menjelajah Surabaya Barat.

    ReplyDelete
  7. aku mauuu dong cobain juga mas Ikrom
    dulu ke pakuwon pas ada mall yang baru pertama, naik taksi dari TP, dannn kerasa banget jauh dan mahalnya naik taksi waktu itu wkwkwk
    apalagi kalau naik bis yang bersih begini, nyaman,tinggal duduk aja. mauu lahhh

    ReplyDelete
    Replies
    1. coba aja mbak enak hemat lo
      sekarang bisa pakai emoney atau QRIS jadi ga harus bawa botol plastik

      Delete
  8. Kangen banget naik Bus Tayo ini, hhehehehe bus tayo :D

    Saya masih punya beberapa stamp dong, ga tau itu masih bisa dipake nggak ya.
    Tapi sekarang udah bisa bayar pakai uang ya, dulu sering banget liat orang udah naik ga punya botol, mereka ga ngerti kalau bayarnya pake botol atau gelas :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. stamnya kayaknya bisa dipakai seumur hidup deh mbak dipakai aja kalau sempet

      iya sekarang bisa pakai emoney sama QRIS kasian klo udha naik tapi ga bawa botol ya

      Delete
  9. Klo dr griya babatan mukti ke Tp gimana yaa dan berapa biayanya, tq

    ReplyDelete
Next Post Previous Post