Staycation Murah dan Minimalis di Ibis Budget Hotel Diponegoro Surabaya

Ibis Budget Diponegoro Surabaya
Ibis Budget Diponegoro Surabaya

Alhamdulillah, akhirnya perlahan tapi pasti kasus covid-19 menurun.

Beberapa pembatasan perjalanan pun mulai dibuka dan itu artinya saya bisa keluar kota. Namun, saya masih belum berkeinginan untuk jalan-jalan ke sebuah tempat wisata. Saya masih menghindari keramaian dan kembali lagi staycation tetap jadi pilihan.

Nah, pilihan staycation kali ini jatuh pada Ibis Budget Hotel Diponegoro Surabaya. Saya kepincut dengan hotel ini karena harga kamarnya yang murah yakni sekitar 200 ribu rupiah. Kebetulan, saya memilih Ibis Budget Diponegoro yang tak jauh dari kawasan Banyu Urip.

Sebenarnya, saya tidak asing dengan jaringan Ibis Styles ini karena kerap mengikuti beberapa seminar dan pelatihan yang diselenggarakan di jaringan hotel ini. Meski demikian, untuk pengalaman yang benar-benar menginap dan menikmati fasilitas hotel ini secara langsung saya belum pernah melakukannya. Bagaimana sih rasanya tidur dengan tenang tanpa beban tugas dan jadwal pelatihan yang padat? Sensasi inilah yang ingin saya coba. 

 
Singkat cerita, saya datang ke hotel ini sekitar jam 1 siang. Maunya sih saya check in lebih awal. Ternyata, pihak hotel belum bisa mempersilakan saya untuk check in. Saya sempat berpikir jika hotel ini cukup strict mengenai masalah check in. Nyatanya tidak. Menurut resepsionis hotel, saya sudah bisa masuk pukul setengah 2 siang. Barangkali, proses pembersihan kamar sedang dilakukan jadi saya maklum. 

Ibis Budget Diponegoro Surabaya
Kafe di lantai 1

Ibis Budget Diponegoro Surabaya
Ekskalator menuju resepsionis

Sambil menunggu waktu check in, saya pun melipir untuk Salat Zuhur. Ibis Budget Hotel Diponegoro Surabaya menyediakan ruang Musala di lantai 2 berdekatan dengan resepsionis. Oh ya, resepsionis ini berada di lantai 2. Untuk lantai 1 sendiri hanya ada kafe dan pos penjagaan. Dari lantai 1 ke lantai 2 sebenarnya ada eksalator. Sayang, ekskalator ini sedang mengalami perbaikan. 

Ibis Budget Diponegoro Surabaya
Ruang resepsionis

Ibis Budget Diponegoro Surabaya
Ruang tunggu di resepsionis


Selepas salat, saya duduk sebentar di ruang resepsionis. Di sana ada beberapa meja yang ditata sedemikian rupa. Sambil menunggu, saya pun berselancar di dunia maya untuk mencari kuliner terdekat di sana. Walau belum bisa masuk kamar, tetapi saya bisa menggunakan wifi hotel yang cukup cepat. Bagi saya ini sudah cukup dibandingkan saya harus keluar mencari udara segar. Pihak hotel juga menyediakan komputer di dekat resepsionis yang bisa digunakan oleh tamu.

Akhirnya, setelah menunggu 30 menit saya dipersilakan masuk kamar. Saya mendapatkan kamar di lantai 6. Kamar saya berada di bagian ujung lorong lantai. Seperti biasa, saya melakukan room tour di kamar yang luasnya sekitar 15 meter persegi ini. 

Ibis Budget Diponegoro Surabaya
Penampakan kasurnya. Agak gelap karena memang sengaja tirai saya tutup


Keunggulan dari Ibis Budget Hotel Diponegoro Surabayaini memang pada kebersihan kamar mandi. Berkali-kali saya menginap di jaringan Ibis selalu kepincut dengan kebersihan kamar mandinya. Walau sempit, tetapi yang penting bersih. 

Ibis Budget Diponegoro Surabaya
Hore dapat guling

Satu hal lagi yang membuat saya senang adalah air panas yang mengucur dengan cepat. Intesitas panasnya pun pas sehingga saya bisa mandi dengan nyaman. Kekurangannya hanya satu yakni tidak disediakan pasta gigi, sikat gigi, dan gelas untuk berkumur. Jadi, tamu harus menyiapkannya sendiri. Pihak hotel juga hanya menyediakan satu buah handuk. Untung saya menginap sendirian coba kalau bersama teman pasti sudah rebutan handuk yang satu-satunya itu. 

Penampakan kamar mandi


Sama dengan hotel lainnya, Ibis Budget Diponegoro Surabaya juga menyediakan air mineral gratis sebanyak dua botol. Hanya saja, pihak hotel tidak menyediakan pemanas air, teh, dan kopi. Yah namanya saja hotel budget yang penting kan bisa tidur nyaman.

Saya juga suka dengan fasilitas pendingin ruangan di kamar Ibis Budget Diponegoro Surabaya ini. Mereka memasang AC central pada ruangan kamarnya sehingga dinginnya AC bisa lebih merata. Tidak perlu menunggu blower AC bekerja keras dulu. Saya juga tak perlu mencari remot AC karena sudah menempel di dinding. Senang juga bisa langsung mendapatkan udara dingin di tengah panasnya Kota Surabaya. Meski begitu, saat malam hari suhu AC terasa lebih dingin karena mungkin menggunakan AC central. Jadi, saya menaikkan suhunya sekitar 23 derajat celcius. 

Ibis Budget Diponegoro Surabaya
Pemandangan dari balik jendela


Saya memesan kamar queen bed yang lumayan besar. Lumayan empuk juga dan nyama untuk ditiduri. Satu kelebihan dari hotel ini adalah mereka menyediakan guling sebanyak dua buah. Jadi, saya bisa puas memainkan guling sebagai teman tidur. Maklum, jika di ruko atau di rumah saya juga masih menggunakan guling untuk tidur. 

Ibis Budget Diponegoro Surabaya
Leyeh-leyeh dulu dan memantau komentar netizen


Lantaran mendapatkan kamar di lantai 6, saya bisa melihat pemandangan Kota Surabaya dari atas. Walau jendela kaca yang ada di kamar tersebut tidak terlalu besar, tetapi cukup untuk pencuci mata jika ingin melepas penat. Suasana Jalan Diponegoro yang ramai lancar juga menjadi suguhan menarik di kamar hotel ini.

Kekurangan lainnya adalah tidak adanya almari kecil tempat menyimpan pakaian. Hanya ada dua buah gantungan baju yang tersedia di depan kamar mandi. Yah akhirnya baju saya begitu saja saya sampirkan di kursi kayu. Area parkir mobil pun juga tidak terlalu luas. Bagi tamu yang ingin menginap lebih baik lebih awal melakukan check in agar mendapat tempat parkir. 

Ibis Budget Diponegoro Surabaya
Gantungan baju


Untuk menu makan sendiri saya memang tidak memilih kamar dengan menu sarapan. Kalau mau sarapan tamu harus menambah biaya sekitar 40.000 per kamar. Sebenarnya lumayan juga tetapi saya masih dalam mode ngirit dan ingin menjelajah kuliner di sekitar.

Bagi saya Ibis Budget Hotel Diponegoro Surabaya ini cukup terkomendasi digunakan sebagai tempat istirahat sementara. Dengan harga 200 ribuan sudah mendapat fasilitas yang cukup untuk hotel bintang 3.

14 Comments

  1. kayaknya enak ya leyeh2 di ibis
    saya di Surabaya tapi malah belum pernah nginep di sana

    ReplyDelete
  2. Saya belum pernah yang namanya Staycation. Sepertinya itu bukan jenis liburan yang umum dilakukan oleh orang sini. Meski saya punya teman kerja yang juga suka Staycation bareng suaminya.

    Kelebihan tidur di hotel tentu saja suasananya berbeda dari suasana yang biasa kita hadapi sehari-hari.

    ReplyDelete
    Replies
    1. soalnya saya males keluar mbak hehe
      jadi ya gelegoran di hotel aja

      Delete
  3. Keren, Mas Ikrom. Tadinya melihat label Ibis, di benak saya terpampang hotel ibis yanng pernah saya inapi 2015, di Slipi, Jakatrta Barat. (Ikut anak). Harganya lumayan mahal menurut kantong saya. He he ... Saya tertarik dengan ibis Budget Hotel Diponegoro Surabaya. lumayan terjangkau. Tapi di Kerinci sini staycationnya paling di Homestay Kayu Aro, lokasinya dikelilingi Perkebunan teh. hawanya sejuk serasa musim panas di Eropah. Tarifnya bervariasi.Yang 3 ratusan ribu juga ada. Terima kasih telah berbagi informasi. Selamat sore.

    ReplyDelete
  4. Cukup bagus juga ya mas Ikrom, biarpun harganya dua ratus ribuan tapi fasilitas Ibis Budget Hotel Diponegoro Surabaya lumayan lengkap.

    Memang masih ada beberapa kekurangan seperti tidak adanya pasta gigi atau tidak ada lemari untuk menyimpan pakaian, tapi masih masuk dengan harganya lah.😀

    ReplyDelete
  5. Sudah lama pengen nyobain hotel ini, ratenya selalu menggiurkan kalau pantau di salah satu OTA.
    Cuman ya kalau ada embel budgetnya gitu, nggak pas banget staycation bawa anak, mereka bakalan bosan cuman bisa di tempat tidur karena kamar kecil, kecuali ambil kamar yang gede :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. ini yg paling murah mbak jadinya kecil
      klo ga salah ada yg agak mahal dan kamarnya luas

      Delete
  6. Syukurlah covid menurun jadi bisa ĺonggar lagi buat kemana2 wlw tak ketempàt kerumunan dulu. Cukup santai dalam kamar hotel walau tak mendapat sikat gigi dan odol, yang penting dapat wifi dan TV hehe.

    Btw eskalatornya juga mati ya sama kaya di mall pada posting satunya, apa mereka janjian matikan eskalator? 🤣🤣

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mas agak longgar buat bepergian
      eh mas jaey masih ingat juga ya
      apa bener mereka janjian

      Delete
  7. lumayan murah ya mas cuma 200k, fasilitas dan kebersihanya juga dijaga, cocok banget buat yang pengen ngirit :D

    ReplyDelete
Next Post Previous Post