![]() |
Arunica, para pemenang Puteri Indonesia 2025. - detik.com |
Sudah seminggu lebih perhelatan Puteri Indonesia 2025 berakhir.Ada empat pemenang utama dan dua pemenang tambahan yang mengemban tugas masing-masing. Keempat pemenang utama berhak maju ke ajang internasional. Sementara, 2 pemenang lainnya hanya bertugas di dalam negeri meski mereka juga tetap mengenakan mahkota borobudur.
Sama seperti tahun sebelumnya, empat pemenang utama juga memiliki akronim yang mengandung unsur dari nama-nama mereka. Contohnya, pada tahun sebelumnya, nama akronim yang digunakan adalah Astamara. Ada juga Sinaran pada 2023 dan Camelia pada 2022. Pemberian nama ini berasal dari para pemenang yang tentu atas persetujuan Yayasan Puteri Indonesia.
Tahun ini, keempat pemenang Puteri Indonesia 2025 memilih nama Arunica. Nama ini merupakan singkatan dari nama Firsta, Melliza, Salma, dan Rinanda. Jika dilihat seksama, rasanya nama Arunica tidak terlalu pas dengan singkatan nama empat wanita tersebut. Terasa agak janggal jika dibandingkan akronim sebelumnya,
Ternyata, nama Arunica memiliki nilai filosofis tersendiri. Arunica berasal dari bahasa Sansekerta yang berasal dari kata “Aruna” yang bermakna fajar atau matahari terbit. Maknanya melambangkan harapan, awal yang baru, dan kehangatan. “Arunica” dapat diartikan sebagai:
“Yang termasuk fajar”, “Bercahaya seperti matahari pagi”, atau “Dia yang membawa cahaya.”
Untuk akronimnya sendiri, jika dipenggal sesuai suku kata nama para pemenang, maka hasilnya seperti ini:
- A : firsta yufi Amarta putri (Puteri Indonesia 2025)
- RU : melliza xaviera putRi yUlian (Puteri Indonesia Lingkungan 2025)
- NI : rinanda aprillya maharaNI (Puteri Indonesia Pendidikan 2025)
- Ca : salma ranggita CAhyariani (Puteri Indonesia Pariwisata 2025)
Walau terkesan memaksa, tetapi kita sebaiknya menghormati mereka karena telah berusaha membuat nama yang bagus. Beberapa pageant lover mengatakan bahwa akronim yang digunakan tidak hanya sekadar gabungan nama, tetapi juga memiliki arti mendalam. Nama ini akan terkenang sampai kapanpun karena ada maknanya.
Nah, jika merujuk pada prestasi tahun lalu, maka beban Arunica untuk mempertahankan atau bahkan melebihi prestasi Astamara cukup berat. Ada dua mahkota yang harus dipertahankan. Ada dua posisi runner-up yang juga cukup sulit untuk digapai.
Beban inilah yang membayang-bayangi Arunica saat akan berkompetisi nanti. Terutama, pada Fia yang bulan Juni depan sudah harus bertanding ke ajang Miss Supranational 2025 di Polandia. Beban untuk back to back alias meraih mahkota kembali amat besar.
Sementara, tiga anggota Arunica lainnya belum diumumkan ajang maju ke ajang mana. Jika melihat format sebelumnya, maka Melliza kemungkinan akan berangkat ke Miss International, Salma ke Miss Cosmo, dan Rinanda ke Miss Charm. Kita tunggu saja nanti pengumuman dari YPI mengenai wakil Indonesia yang akan bertanding ke ajang internasional.
Mengingat beban berat tersebut, sebagai pageant lover sudah sepantasnya kita memberikan dukungan pada mereka. Memang, ada beberapa pihak yang meragukan kualitas mereka. Banyak yang menganggap, ada beberapa finalis yang gagal masuk 4 besar layak menggantikan mereka. Pendapat ini sangat tidak baik karena bagaimanapun keputusan juri tidak bisa diganggu gugat.
Pihak YPI dan juri pasti sudah yakin bahwa mereka memang layak menang dan maju ke kontes internasional. Mereka akan yakin jika latihan dan treatment khusus akan membuat Arunica bisa bertransformasi menjadi lebih baik dan siap tanding. Berkaca pada tahun sebelumnya, para pemenang sering diremehkan. Coba ingat, berapa yang meremehkan Harashta saat ia menang Puteri Indonesia 2024?
Saat itu Tata dianggap gagap jika berbicara dan dan menjawab pertanyaan. Namun, dalam waktu beberapa bulan saja, kemampuannya melesat jauh dan akhirnya memenangkan Miss Supranational 2024. Pihak YPI dan juri mungkin memilih pemenang tidak hanya pada kemampuan saja, tetapi daya juang untuk berubah lebih baik lagi.
Makanya, dukungan kepada Arunica sangat dibutuhkan agar mereka tidak terbebani dengan komentar negatif. Mengutip perkataan Sophie Kirana, para pageant lover hendaknya menyayangi para penerus Astamara sama seperti mereka menyayangi Astamara. Memberi kritik boleh, tapi dengan bahasa yang santun dan tidak membuat mental mereka jatuh.
Tags
Hiburan