![]() |
Master of study, salah satu drama korea favorit saya. - justwatch.com |
Sebenarnya, saya bukan tipe orang yang suka Drama Korea beberapa waktu terakhir ini.
Namun, saat saya kuliah, saya pernah menjadi salah satu penggemar beberapa drama korea yang sedang hits. Kebetulan, zaman saya kuliah sedang terjadi proses ekspansi besar “Hallyu Wave” alias gelombang budaya Korea.
Berbagai hal berbau Korea seakan hinggap di sanubari masyarakat Indonesia. Apalagi, saya masih berstatus mahasiswa dan sedang penuh gejolak muda untuk mengetahui berbagai hal. Termasuk, budaya Korea dan segala hal yang mengiringinya.
Biasanya, saya tahu drama korea terbaru dari dua sumber. Pertama, teman kuliah dan kedua dari sponsor acara televisi. Meski saat itu televisi mulai ditinggalkan, tetapi beberapa stasiun TV sangat marak memutar drama korea. Indosiar adalah salah satunya.
Banyak sekali drama Korea yang saya ikuti dari serial yang diputar di Indosiar. Salah satu yang paling saya ingat adalah serial Bread, Love, and Dream yang Yoon Sho Yoon, Jo Woon, dan Lee Yong Ah. Cerita drama di sekitar proses pembuatan roti yang menampilkan persaingan kakak-beradik tiri begitu memikat saya. Berbagai intrik dan kasus yang menimpa Kim Tak Gu, sang pemeran utama, begitu terkenang hingga sekarang.
Masih dalam cerita di dapur, saya juga mengikuti serial Pasta yang diperankan oleh Kong Hyo-jin, almarhum Choi Hyun-wook, dan 5 besar Miss Universe 2007, Honey Lee. cinta segitiga antara tukang masak Seo Yoo-Kyung dan dua chef Choi Hyun-wook dan Oh Sae Yung begitu memikat saya.
Walau cuma terdiri dari 20 episode saja, serial yang pertama kali ditayangkan lewat stasiun TV MBC ini begitu terkenang. Bagaimana tidak, kita disuguhi drama kehidupan dapur dengan berbagai ilmu memasak. Bahkan, kadang bumbu percintaan di dalamnya juga terselip berbagai analogi teknik memasak. Seru, lucu, tapi sedih juga. Saya paling senang dengan pesan utama dalam film ini, yakni kesetaraan gender dalam dapur. Artinya, pria dan wanita memiliki kesempatan sama agar bisa menjadi chef utama.
Selain dua drama tadi, ada drama Master of Study yang menceritakan tentang sebuah guru yang ditugaskan di sebuah sekolah dengan anak-anak nakal yang begitu menarik perhatian saya. Serial yang tayang di B channel (kini RTV) ini juga banyak memberi pengajaran pada saya soal persiseten terhadap apa yang kita cita-citakan. Jadi, tak melulu soal percintaan. Itulah standar seri drama korea yang wajib ada agar bisa saya tonton dengan terus-menerus.
Beberapa drama korea tadi bisa saya lihat dengan nyaman karena jadwalnya pas. Master of Study tayang saat malam hari. Bread, Love, and Dream tayang pada saat menjelang magrib. Pasta tayang sekitar jam 1 siang. Walau saya ada kuliah siang, tapi saya bisa curi-curi waktu menonton di kantin kampus karena mbak-mbak kantin ada yang suka dengan serial ini. Saya biasanya mepet masuk kelas menjelang kuliah dimulai.
Nah, ada satu drama yang begitu saya sukai tapi harus mengorbankan jadwal kuliah. Tak lain dan tak bukan adalah You Are My Destiny. Serial drama ini diperankan oleh Yoona SNSD yang begitu saya kagumi. Maklum, zaman itu SNSD adalah girl band papan atas yang pria mana sih yang tidak suka dengan personilnya, terlebih Yoona.
Yoona sendiri berperan sebagai Jang Sae Byeok, seorang gadis yatim piatu yang mengalami kebutaan dan bekerja keras untuk bertahan hidup. Setelah menerima transplantasi kornea dari seorang perempuan yang telah meninggal, Sae Byeok berusaha menemui keluarga donornya untuk berterima kasih. Mulanya, ia disambut dengan penolakan. Namun, lambat laun keluarga donor mengadopsi Sae Byeok hingga menemukan cintanya dengan Kang Ho Se, seorang pria kaya raya dengan ibunya yang sangat jahat.
Intrik mertua Jang Sae Byeok yang sangat tidak suka dengannya begitu memikat saya. Sayang, drama ini tayang setelah ashar dan baru selesai menjelang magrib. Sata itu saya berada di semester 5 dan kuliah sedang penuh-penuhnya. Sebenarnya, kuliah wajib saya hanya sampai jam 3 sore. Hanya ada 1 mata kuliah pilihan bernama Manajemen Laboratorium yang berlangsung antara jam setengah 4 sore sampai jam 5 sore.
Tebak apa yang saya lakukan?
Saya menjadi mahasiswa satu-satunya di angkatan saya yang tidak mengikuti mata kuliah tersebut. Hanya demi drama korea kesayangan, saya rela melakukannya. Lebih baik saya menggantinya dengan kuliah di semester 7 daripada saya kepikiran terus mengenai cerita yang sedang terjadi. Apalagi, rating serial tersebut seingat saya sedang tinggi-tingginya.
Saya tidak mau dong ketinggalan barang 1 episode saja. Terlebih, meski alurnya menurut saya agak berliku dan episodenya terbilang panjang, tapi saya tetap bertahan sampai akhir. Hingga saya berhasil melihat Jang Sae Byeok menemukan ibu kandungnya walau dengan drama transplantasi sumsum tulang belakang yang begitu riweuh. Percaya atau tidak, drama ini selesai bersamaan dengan berakhirnya perkuliahan semester 5. Jadi, saya tak perlu risau saat ada beberapa mata kuliah wajib semester 6 yang mewajibkan saya kuliah setelah ashar.
Nah, dari pengalaman saya ini, maka blog review drakor, dracin, dan dorama sangatlah perlu. Contohnya adalah blog milik mbak rani noona yang banyak membahas seputar drakor dan sejenisnya. Alasannya, penggemar drakor yang tidak sempat melihat drama kesayangannya dapat membaca review dari blog tersebut.
Kalau kalian sendiri bagaimana? Apa ada drama korea yang begitu memikat hati sampai rela meninggalkan aktivitas lainnya?
Tags
Catatanku
bener banget, dulu waktu aku awal kuliah memang lagi rame-ramenya hallyu wave gitu.
ReplyDeleteDan drama waktu itu yang lagi boom, full house, terus lupa apa lagi, pokoknya setelah drama selesai, nanti bakalan ada drama lainnya yang bikin penasaran.
aku langsung googling dramanya mba Yoona, maklum ga semua drakor aku tonton soalnya. Jadi hanya beberapa yang mungkin membekas di ingatan