![]() |
Ilustrasi - suara.com |
Akhir-akhir ini, saya lebih banyak mengerjakan pekerjaan dari jarak jauh.Pekerjaan yang sering disebut sebagai remote worker ini menjadi pilihan saya bekerja untuk meminimalisasi biaya dan waktu bertemu secara langsung. Saya biasanya bertatap muka melalui aplikasi zoom atau melalui chat WA. Segala kegiatan yang harus saya lakukan pun hanya berkutat di depan laptop.
Memang, jika dilihat, kegiatan ini tampaknya sangat menyenangkan. Saya tak perlu capai menembus kemacetan Kota Surabaya dan sekitarnya. Saya tak perlu berpanas ria karena bisa mengerjakan berbagai tugas dengan nyaman di dalam ruangan ber-AC. Beda halnya jika saya harus turun ke lapangan secara langsung.
Walau demikian, melakukan pekerjaan secara remote bukan berarti tanpa tantangan. Ada saja halangan dan rintangan yang harus saya lalui. Mulai dari mengantuk, malas, dan distraksi suara dari tetangga sekitar. Alhasil, pekerjaan pun menjadi tidak maksimal dan saya harus membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaan saya. Produktivita saya pun menjadi menurun.
Nah, agar tidak terus menurun, saya pun mencari info beberapa cara agar tidak mager saat remote worker. Sumber yang saya baca kebanyakan berasal dari internet seperti blog Mbak Imawati Annisa. Berikut beberapa caranya.
Berolahraga ringan
Tubuh mager bisa disebabkan belum ada pemanasan gerakan yang dilakukan. Makanya, saya selalu melakukan gerakan pemanasan ringan. Mulai dari peregangan kaki dan tangan, jogging, dan lari dengan jarak pendek. Kalau lagi mood, biasanya saya melakukan senam ana-anak SD seperti Senam Ceria Anak Indonesia, Senam Pramuka, atau Senak Kebugaran Jasmani (SKJ).Dengan berolahraga ringan, saya bisa mendapatkan kesegaran karena bisa melepaskan hormon endorfin yang menjadi hormon kebahagiaan. Tubuh saya juga mulai panas sehingga semangat saya menjadi naik. Tak hanya itu, setelah berolahraga ringan, rasanya badan menjadi lebih enak untuk digunakan beraktivitas. Rasa kantuk pun menjadi hilang dan berujung pada lenyapnya rasa mager.
Menyetel lagu kesayangan
Sebagai penyemangat, saya juga menyetel lagu-lagu penyemangat. Biasanya, saya menyetal lagu-lagu milik JKT48 yang ceria dan membuat happy. Banyak sekali lirik lagu mereka yang mengajak kita untuk terus bersemangat menjalani hidup.Jadi, saat ada masalah pekerjaan, saya bisa mendapatkan hal positif dari lagu JKT48 yang saya putar. Kadang, saya juga berolahraga ringan sambil mendengarkan lagu-lagu idol grup. Bahkan, lagu mereka saya putar saat saya beristirahat sejenak dari pekerjaan saya.
Kalau tidak JKT48, biasanya saya dan rekan menyetel lagu rohani Kristen. Hanya saja yang kami putar adalah lagu yang berlirik universal. Banyak sekali lagu rohani Kristen yang memiliki afirmasi positif bahwa kita bekerja adalah untuk beribadah dan akan dibantu oleh tuhan asal dilakukan dengan sungguh-sungguh. Tentunya, berdoa pada Tuhan adalah hal yang tidak boleh kita lupakan saat bekerja.
Sarapan dan membuat rencana makan siang
Namanya bekerja pasti butuh energi yang cukup. Makanya, saya selalu menyempatkan untuk sarapan meski dengan porsi sedikit. Saya selalu sarapan dengan nasi terutama nasi bungkus atau bubur karena jika hanya makan roti rasanya masih lapar. Badan pun jadi mager. Pikiran pun jadi tidak tenang.Namun, saya malah membuat rencana makan siang sebagai goal sementara saya bekerja di pagi itu. Maksudnya, kalau saya bisa maksimal, maka saya bisa menikmati makan siang dengan nyaman. Untuk itulah, menu rencana makan siang menjadi penyemangat saya agar bisa bekerja maksimal.
Tidak hanya menu makan siang, kadang menu makan malam dan rencana membeli makanan apa di malam hari juga menjadi penyemangat saya. Pola ini ternyata cukup berhasil karena saya benar-benar bekerja maksimal untuk goal kebahagiaan di malam hari.
Terakhir, semangat bekerja untuk keluarga juga menjadi hal yang tak boleh putus. Masak masih malas-malasan sedangkan kebutuhan keluarga makin hari makin banyak. Harga-harga kebutuhan pokok makin banyak. Kalau masih malas-malasan ya rasanya akan selalu kepikiran.
Sebenarnya, kerja secara remote sama tantangannya dengan kerja di tempat kerja atau lapangan. Hanya bagaimana kita saja bisa memenej waktu dan tenaga kita agar bisa tahan sampai jam kerja kita berakhir. Satu hal yang pasti, saya sangat anti lembur sehingga sebisa mungkin memanfaatkan waktu pagi - siang -sore untuk bekerja.
Tags
Catatanku