Tata Cara Membaca dan Meminjam Buku di Perpustakaan Umum Kota Malang Selama Pandemi Corona

perpustakaan umum kota malang corona
Kini pemustaka harus melakukan reservasi terlebih dahulu

Setelah hampir setahun tidak berkunjung, akhirnya saya kembali mengunjungi Perpustakaan Umum Kota Malang.

Keinginan saya berkunjung ke sini lantaran ingin membaca buku mengenai analisis kesalahan menulis cerpen. Beberapa waktu belakangan, saya memang sedang hype untuk menulis cerpen. Banyak diantara cerpen yang saya tulis masih memiliki kekurangan. Makanya, saya ingin membaca buku di perpustakaan untuk mendapatkan ilmu baru.

Perpusatakaan Umum Kota Malang sendiri berada di Jalan Besar Ijen Kota Malang. Letaknya yang strategis biasanya ramai dikunjungi oleh banyak orang, baik anak-anak maupun dewasa. Sayang. Sejak pandemi bergulir, pengelola melakukan pembatasan jumlah pengunjung.

Jika biasanya perpustakaan ini buka setiap hari dari pagi sampai malam, kini jam operasionalnya pun dibatasi. Ada dua sesi kunjungan perpustakaan, yakni pagi dan siang. Untuk sesi pagi, biasanya dimulai pukul setengah 9 hingga setengah 12 siang. Sementara untuk sesi siang dimulai pukul setengah 1 siang hingga setengah  4 sore. Setiap sesi dibatasi maksimal hanya 50 pengunjung saja.

Tidak hanya itu, kita harus melakukan reservasi dulu ke nomor WA petugas perpustakaan. Jadi, kita tidak bisa langsung datang ke perpustakaan tanpa reservasi. Jika kuota masih memenuhi, maka kita akan didata pada daftar pengunjung pada hari tersebut. Oh ya, WA petugas ini hanya aktif pada jam kerja ya.

perpustakaan umum kota malang corona
Petugas yang mendata pemustaka yang terlah teregistrasi

Ketika mendaftar, kita harus mengirimkan nama, alamat, usia, dan nomor KTA jika ada. Untunglah, petugas perpustakaan sangat responsif dalam menjawab. Hanya perlu hitungan menit untuk mendapatkan kepastian apakah kita bisa membaca di sana atau tidak.

Setelah didata, maka pada waktu kunjungan kita bisa datang ke perpustakaan. Sebelum masuk ke ruang baca, sesuai protokol kesehatan, kita wajib diujur suhu tubuhnya. Petugas perpustakaan juga langsung menyemprotkan hand sanitizer ke tangan kita. Setelah protokol kesehatan seleasi, maka mereka akan meminta identitas diri kita, semisal KTP atau KTA.

Lepas didata ulang, jika kita membawa tas, maka tas tersebut harus dititipkan di loker. Petugas perpustakaan sudah menyiapkan kunci loker untuk tas kita. Kalau kita membawa laptop, mereka pun juga sudah menyediakan tas laptop yang bisa kita gunakan. Jadi, mereka sangat mengutamakan pelayanan.

perpustakaan umum kota malang corona
Loker penitipan tas

Saya pangling dengan ruang baca perpustakaan umum Kota Malang setelah lama tak saya kunjungi. Telrihat lebih luas da nada beberapa bagian khusus, semisal pojok untuk tuna netra. Saya juga senang ruangan yang biasanya digunakan untuk selojor ditata lebih apik. Saya bisa bersemedi menulis dalam waktu lama sesuai dengan jatah kunjungan saya.

perpustakaan umum kota malang corona
Bagian ruangan favorit untuk semedi menulis

Pun demikian dengan bagian ruang baca lain yang ditata mengikuti protokol kesehatan. Maksimal, dalam satu deret meja, hanya boleh diisi oleh 4 pengunjung. Biasanya, sebelum pandemi, saya harus berdesakan dengan pengunjung lain untuk sekadar membaca. Meski baik untuk semedi, tetapi bagi saya perpustakaan kini mulai kehilangan ruhnya karena banyak pembatasan aktivitas di sana.

Pembatasan ruang baca
Pembatasan ruang baca

Dulu, saya paling suka membaca potongan cerpen di bagian fiksi sambil jongkok atau duduk di lantai. Kini dengan alasan kesehatan, tentu kegiatan itu tak bisa saya lakukan. Dulu saya juga suka membaca gulungan surat kabar sambil berselonjor. Kini, saya tak bisa melakukannya juga. Meski demikian, saya masih bersyukur bisa mendapatkan kesempatan membaca di perpustakaan.

perpustakaan umum kota malang corona
Tas yang dipinjamkan

Saya juga bisa membaca buku yang saya cari dan bisa saya aplikasikan untuk menulis cerpen. Saya juga masih bisa mendapatkan buku baru koleksi perpustakaan yang beberapa diantaranya adalah buku impian saya. 

perpustakaan umum kota malang corona
Lorong rak yang sepi

Sayangnya, saya belum mendapatkan kesempatan untuk membaca majalah Nat Geo favorit saya. Entah di mana letaknya saya tidak tahu. Mungkin saja ada tetapi saya belum menemukannya. Padahal, membaca majalah Nat Geo adalah ritual wajib ke perpustakaan mana pun. Selain menambah wawasan, saya belum puas jika datang ke perpustakaan tetapi belum membaca majalah ini.

Oh ya, untuk meminjam buku, ternyata kita juga harus melakukan reservasi dulu. Caranya sama dengan reservasi membaca di tempat. Kita tinggal memberikan identitas beserta judul buku yang akan kita pinjam. Lama peminjaman buku juga sama sebelum pandemi yakni satu minggu. Makismal peminjaman juga sama setiap KTA adalah 2 buah.

perpustakaan umum kota malang corona
Layanan pendaftaran anggota secara mandiri

Buku yang kita pinjam dapat kita ambil melalui layanan drive thru yang berada di dekat pintu masuk. Jadi, kita tak perlu lagi mencari buku tersebut ke dalam ruang baca. Kita juga tak perlu masuk ke area dalam untuk melakukan aktivitas tersebut. Cukup menunjukkan KTA saja, buku yang kita inginkan bisa kita pinjam. Saya belum mencoba fasilitas ini karena buku yang saya inginkan masih belum sempat say abaca secara keseluruhan. Saya termasuk tipe yang sayang jika meminjam atau membeli buku tetapi belum ada waktu untuk membacanya. Siapa tahu, orang lain lebih membutuhkan terlebih dahulu daripada saya. Fasilitas drive thru ini juga termasuk pengembalian buku.

perpustakaan umum kota malang corona
Layanan drive thru

Selain peminjaman dan pengembalian, Perpustakaan Umum Kota Malang juga melayani kegiatan registrasi anggota baru secara mandiri. Ada beberapa mesin registrasi mandiri di lantai bawah. Untuk lebih jelasnya, kita bisa membaca aturan registrasi di web Perpustakaan Umum Kota Malang. Yang jelas, dengan adanya pandemi, Perpustakaan Umum Kota Malang masih bisa melayani masyarakat secara digitalisasi.

11 Comments

  1. Wah, membacatulisannya jadi kangen main ke perpus wilayah lho bang.. apalagi sepi gitu sepertinya makin khidmat untuk kerja dan baca buku disana..

    Cakep ya bang puswil disana.. kalau di Pekanbaru, ada 2 perpus bang.. 1 yang kota punya, 1 lagi yang punya provinsi.. jadi ada pilihan buat baca buku hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. di sini dipermak terus tiap tahun mas jadi mayan cakep si hehe

      wah ada 2 kayak di Jogja ya ada perpus provinsi grahatama sama perpus kota

      Delete
  2. Cool, semakin ke sini, jadi semakin maju ya mas, perpustakaan pun bisa ikutan punya teknologi mumpuni untuk mempermudah kita meminjam buku yang mereka punya 😍

    Saya pribadi kayaknya terakhir ke perpustakaan kota itu sudah lama banget sampai nggak ingat kapan, itu pun bukan di Bali, sebab di Bali, saya nggak tau di mana 😂 Ohyaaaa, tasnya kiyuuut hahaha, lagi suka lihat tas mixed pvc kayak foto di atas 😆

    Thanks for sharing, mas Ikrom 🥳

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak sekarang semuanya pakai komputer jadi lebih cepet

      wah belum pernah tau aku perpusnya bali kayak gimana

      hahahah iya ini baru dulu cuma tas kayak di supermarket

      terima kasih kembali mbak

      Delete
  3. Saya jadi teringat, KTA perpustakaan saya di mana, ya? Duileeh. Sudah seahun gak sambang ke perpustakaan mana pun.

    ReplyDelete
  4. ayo mas ikrom diulas juga buku sing peyan pinjem kui...ntar aku jadi pembaca pertama ben iso sinau cara bikin cerpen sek apik dan terstruktur ki piye

    betewe mas, apik juga ya perpus malang...ketok jembar..dan koleksi bukune akuiiih...fiksi dan buku ilustrasi ada ga mas...novel novele ada apa aja ni? biasane soale nek perpus daerah akehe nonfiksi dan ensiklopedia

    oya...aku juga suka nat geo...tapi dah jarang mantengin majalahe...tergantikan channel tv kabel hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. sabar ya mbak bacae belum khatam kepotong ngelesi haha

      mengko tak share lek wis khatam

      ada mbak lengkap malah bagian fiksi favorit soale paling luas dan banyak dan kayak ruangan sendiri

      majalae bagus lengkap isinya dan bikin makin pinter ehehehe

      Delete
  5. Perpustakaan punya Kota Malang keren banget, Mas Ikrooooom 😍. Pasti bisa betah deh, kalau baca buku di sana.

    Ngomong-ngomong aku juga pengen banget main ke perpustakaan kota. Pengen baca-baca sambil pinjem buku juga, kalau ada buku yang menarik. Tapi gara-gara corona, aku jadi urung main ke perpustakaan. Kapan-kapan cari info, ah, kalau tata caranya pinjam buku di perpustakaan Kota Kediri gimana. 😆

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya betah banget mbak internetnya sekarang juga cepet hehe

      wah di kediri aku pernah lewat kalau enggak salah deket Ketos ya

      Delete
  6. asliiiii sumpahhh kangen perpustakaan ini dan sekarang makin canggih aja, ada drive thru segala ya
    yampun dulu hampir tiap hari kesini, parkirin motor, titipin tas ke petugas, nyari nyari buku muterin lorong lorong itu

    ReplyDelete
Next Post Previous Post