Grafiti Pemanis Jembatan Kedungkandang yang Pernah Lama Mangkrak

Jembatan Kedungkandang
Jembatan Kedungkandang

 

Beberapa bulan lalu, netizen digegerkan dengan gambar grafiti yang memenuhi tiang sebuah jembatan.

Grafiti tersebut bertuliskan berbagai kalimat unik nan menggelitik. Salah satunya adalah tulisan berbunyi “Semangat Storynya, Pingsan Orangnya”. Atau, grafiti bertuliskan “Anda butuh uang? Sama!, ‘Nissa Sabyan I Love You so Much”.

Lelucon mengenai graffiti ini juga sampai ke mancanegara. Akun Twitter Tottenham Hotspur bahkan sengaja menuliskan caption bahwa mereka seakan-akan sedang berada di Jembatan Kedungkandang. Sontak saja, dalam beberapa waktu, jembatan yang jaraknya 4 km dari rumah saya ini viral dan menjadi bahan perbincangan.

Namun, di balik viral dan kocaknya grafiti pada Jembatan Kedungkandang tersebut, sebenarnya jembatan ini memuat kisah pilu. Pasalnya, pembangunan jembatan ini sebenarnya sudah digagas sejak tahun 2012. Kala itu, Jembatan Kedungkandang menjadi salah satu proyek unggulan Pemkot Malang bersama dengan beberapa proyek lain.

Meski telah dicanangkan dan dan telah diketok palu anggaran, nyatanya pembangunan jembatan ini tak kunjung dimulai. Kemacetan yang terjadi di jembatan lama terus terjadi. Jembatan ini sendiri menghubungkan bagian selatan timur Kota Malang mulai GOR Ken Arok menujun daerah Sawojajar dan Gerbang Tol Malang-Pakis.

Kemacetan terjadi akibat banyaknya persimpangan jalan dari kedua sisi jembatan. Persimpangan jalan ini menuju pemukiman, rumah susun (rusunawa), sekolah, hingga pasar tradisional. Bisa dibayangkan banyak aktivitas keluar masuk jembatan. Kemacetan semakin parah terjadi karena posisi jembatan lama berada di dasar jurang yang cukup dalam. Tidak hanya itu, lebar jembatan lama yang sempit dan dilalui kendaraan besar membuat pengendara yang melewati jembatan lama tersebut harus ekstra sabar. Saya pernah lho hampir setengah jam terjebak macet di sana. Apesnya lagi, posisi macet yang saya alami berada pada kemiringan yang cukup ekstrem. Bisa dibayangkan kan betapa riwehnya?

Untung saja, awal 2020 kemarin proses pembangunan jembatan ini mulai dilakukan. Jalan pun ditutup dan dialihkan ke berbagai jalan lain di sekitar jembatan. Meski terjadi kemacetan yang jauh lebih parah dibandingkan sebelumnya, tetapi warga kota bisa bersabar demi kebaikan bersama. Meksipun, ada juga yang pesimis apakah jembatan ini bisa selesai tepat waktu dan tidak dikorupsi lagi.

Jembatan Kedungkandang

Rasa pesimis itu sirna ketika pada akhir 2020 dan awal 2021 jembatan baru Kedungkandang sudah siap diresmikan. Sebelum peresmian dilakukan, jembatan tersebut dibuka bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda. Alhasil, banyak pedagang makanan dan minuman yang ikut serta di dalamnya lantaran mengikuti pepatah ada gula ada semut. Jembatan pun berubah fungsi menjadi pasar dadakan sementara waktu. Meski dilarang, tetap saja aktivitas tersebut dilakukan apalagi banyak warga yang ingin berfoto mengabadikan momen menunggu peresmian jembatan.

Jembatan Kedungkandang

Jembatan Kedungkandang yang dibangun tersebut berada di atas jembatan lama. Jembatan tersebut menggunakan konstruksi beton dengan panjang 330 meter dan lebar 14 meter. Jembatan ini juga dibuat dengan konstruksi jembatan kelas I, yaitu dengan kemampuan menampung berat atau tonase kendaraan hingga 50 ton.

Meski telah dibangun jembatan baru, jembatan lama kedungkandang yang berada di sisi bawah tidak akan dibongkar. Malah, ada jalan baru yang dibangun di sekitar jembatan lama untuk putar balik kendaraan. Jalan baru tersebut juga menggubungkan beberapa bangunan penting di sekitar jembatan. Artinya, jembatan lama masih bisa difungsikan.

Jembatan Kedungkandang

Nah, saat putar balik tersebut, maka pengendara bisa melihat grafiti yang sedang viral. Grafiti yang tergambar sebagian besar bertemakan Kota Malang. Beberapa diantaranya adalah gambar Arema Singo Edan, Tugu Malang, Ken Arok, dan lain sebagainya. Banyak pengendara yang sedang lewat berhenti sejenak untuk berfoto diantara grafiti tersebut.

Sebenarnya, grafiti semacam ini bukan yang pertama kali ada di Malang. Sebelumnya, fly over Arjosari juga telah memiliki grafiti dengan berbagai macam bentuk. Bedanya, grafiti pada Jembatan Kedungkandang ini memiliki perpaduan warna lebih cerah dan semarak. Corak gambarnya pun tidak melulu mengenai kebudayaan lokal, melainkan juga gambar kekinian. 

Jembatan Kedungkandang

Meski kini jembatan tersebut tampak menawan dengan sentuhan grafiti, bukan berarti taka da tantangan yang menghampiri. Menjaga kebersihan dan grafiti dari tangan-tangan jahil adalah kunci. Tidak hanya itu, tembok tiang jembatan yang menjadi media grafiti berada di dekat sungai yang sangat lembab. Jika hujan, maka genangan air di dekatnya cukup tinggi. Bukan tidak mungkin, kondisi yang lembab tersebut menyebabkan tembok cepat rusak.

Jembatan Kedungkandang

 
Jembatan Kedungkandang

Satu hal lagi yang menjadi perhatian adalah apakah jembatan ini membawa dampak positf bagi perekonomian warga di sana. Sejak pembangunan jembatan, banyak rumah warga yang digunakan untuk kegiatan ekonomi semisal berjualan menjadi sepi. Lantaran, pengendara tentu memilih melaju di jembatan baru. Rumah warga tersebut berada di sekitar jembatan lama yang hanya dilalui oleh pengendara yang memutar balik.

Jembatan Kedungkandang

 
Jembatan Kedungkandang

Jika kondisi ini dibiarkan, meski berdampak positif tetapi keberadaan jembatan tersebut juga bisa mengancam perekonomian warga sekitar. Makanya, dengan adanya grafiti yang bisa dijadikan tempat wisata baru setidaknya keberadaannya cukup membantu. Untuk itulah, penataan yang lebih baik lagi seperti tempat parkir dan tempat duduk bagi pengunjung perlu dilakukan. Agar jembatan ini menjadi ikon wisata baru yang murah meriah tetapi layak dikunjungi. Kapan lagi kan foto-foto di bawah jembatan yang sedang viral kalau tidak sedang berkunjung ke Malang?

8 Comments

  1. gambar gravity sik paling juoZz menurutku sing ada tulisan darah birune wkwkkwkw

    eh itu aku kok kebayang yo mas krom posisi macet neng di kemiringan cukuo ekstrem...alamak serem kali

    biasane tapi nek dijadiin pasar bubrah rada kemproh ga sih jadine hihi

    tapi aku takjob akun twitter tottenham hotspur sampai memviralkannya xxixii
    auto terkenal deh cedak desane mas ikrom

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku juga suka itu mbak
      kayak gimana gitu ya model2 kerajaan

      Delete
  2. Grafitti ini legal gak ya dari pemerintah gitu? Di beberapa spot sebenarnya grafiti ini memang mempercantik sih ya, tapi tetap saja di beberapa spot agak mengganggu apalagi menggunakan warna yang terlalu kontras dan tidak senada dengan fasilitas-fasilitas umum di sekitarnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. lah yang buat malah pemkot haha
      kalau masalh menganggu ini selera si
      beberapa juga kurasa aneh
      tapi mending daripada kosong dan dicoret anak-anak engga bertanggung jawab sama kata kata kotor

      Delete
  3. Kalau grafitinya model begini sih aku suka banget, Mas. Bisa jadi objek foto baru, nih. Mudah-mudahan Pemkot Malang beneran bisa merawat kondisi tembok jembatan yang ada grafitinya ini. 😆

    Sayang banget, di Kediri tempat yang kayak gini sepertinya belum ada. Ada sih, tembok yang ada grafitinya, tapi tempatnya pencar-pencar, gak terpusat di satu tempat dan ada kumpulan banyak grafiti gini 🤭. Dan lagi, kebanyakan grafiti di sini ilegal, mas. Cuma iseng-iseng anak nakal coret-coret tembok orang. Jadi coretannya pun asal-asalan. 😣

    ReplyDelete
    Replies
    1. hayuk kalau ke malang jangan lupa selfie di sini mbak hehe

      nah iya kalau ilegal dari anak anak malah ganggu ya mbak
      apalagi kalau kata katanya jorok jadi ilfil kan ya

      Delete
  4. Ahhh aku smpe terharu Mas Bacanya.. btw. Ini para grafitiers *😁* dibayar gtu nggk sih sama pemerintah. Apa mereka ikhlas gambar disitu..

    Btw bagus banget Mas Ikrom.. uhh saya mah pngen gtu gambar2 di dinding yg luas.. tapi kayanya susah. 😆 Ilmuku belum segede itu yg bisa bikin proporsi seluas itu..

    Tapi idenya Bagus.. ini pasti menarik para pejuang foto keceh buat dipasang di Instagram. Hehe😁 semoga dengan ini kawasan bawah bisa jadi salah satu lokasi wisata biar perekonomian warga sekita bisa terus langgeng... Amin

    ReplyDelete
    Replies
    1. engga mas mereka uda sering kerja sama dgn pemkot
      dulu pernah do stadion sama flyover arjosari

      iya semoga saja ya..

      Delete
Next Post Previous Post