Ini Beberapa Kemudahan Naik Teman Bus Batik Solo Trans

Teman Bus Solo cara naik
Penumpang Teman Bus Batik Solo Trans menunggu bus di Halte Stasiun Purwosari

Sebelum layanan Teman Bus menjangkau Kota Solo, saya hampir tidak pernah naik angkutan umum ini.

Alasannya, saat itu angkutan ini sangat sulit untuk dijangkau. Tidak adanya peta terintegrasi yang bisa saya akses dengan mudah dan cepat juga membuat saya tidak menggunakan BRT Solo Trans. Padahal, angkutan perkotaan ini sudah eksis sejak sekitar 2010. Hingga akhir 2019, saya hitung hanya 4 kali naik BRT Solo Trans.

Keengganan saya saat itu naik BRT Solo Trans adalah karena tidak tersedianya angkutan ini di Terminal Tritonadi Solo. Bahkan, pengalaman ini sempat saya tulis sembari mempertanyakan mengapa BRT tidak tersedia di terminal. Kala itu, saya harus berjalan keluar dari terminal untuk mengorder ojek daring menuju tempat yang saya inginkan.

Namun, pengalaman tidak menyenangkan itu tak terjadi saat ini. Selain Jakarta, saya bisa mengatakan bahwa jaringan transportasi publik terbaik se-Pulau Jawa bisa disematkan kepada Solo. Integrasi layanan kereta api, bus, dan angkot benar-benar tertata sedemikian rupa dan memudahkan siapa saja yang ingin berkunjung ke Kota Solo.

Baca juga: Beda Trans Jateng dengan Trans Semarang

Layanan bus menjadi tulang punggung dari jaringan transportasi tersebut. Saat ini, ada 4 koridor bus yang mengaspal di Kota Solo. Keempat koridor ini semuanya telah dilayani oleh Teman Bus yang dijalankan oleh Kemenhub.

Data jumlah penumpang harian Teman Bus hingga Nomber 2021. - Sumber Kemenhub

Empat koridor tersebut adalah koridor 1 (Terminal Palur-Bandara Adi Soemarmo), Koridor 2 ( Terminal Palur-Terminal Kerten), Koridor 3 (Tugu Cembengan-Terminal Kartasura), dan Koridor 4 (Terminal Palur-Terminal Kartasura). Rencananya, pada tahun 2022 nanti layanan Teman Bus Solo akan bertambah hingga 6 koridor. Dua koridor lainnya adalah Koridor 5 (Terminal Tirtonadi-Solo Baru) dan Koridor 6 (Terminal Kartasura-Pasar Bekonang).

Lalu, kemudahan apa saja yang saya dapatkan selama menggunakan layanan Teman Bus Solo ini?

Pertama mengenai metode pembayaran. 

Saat ini, teman bus baik di Solo maupun di kota lain masih belum membebankan tiket kepada penggunanya. Akan tetapi, penumpang yang akan menggunakan layanan Teman Bus harus memiliki kartu e-money (BRIZZI/e-money mandiri/BCA Flazz/BNI Tapcash). Kartu e-money ini wajib dipindai pada mesin tap yang berada di sebelah kiri sopir dan dekat pintu masuk.

Teman Bus Solo cara naik
Teman Bus Solo kini sudah berhenti di Terminal Tirtonadi

 

Menggunakan e-money bagi saya sangat praktis. Kita tidak perlu melakukan scan QR code meski layanan QR code juga tersedia pada Teman Bus. Pastinya, kita juga tidak harus menggunakan uang tunai untuk membayar tiket. Sekadar informasi, layanan Teman Bus ini tidak memiliki kondektur. Jadi, semuanya serba self service. Di dalam bus hanya ada seorang sopir. Petugas dari Teman Bus hanya terdapat pada beberapa titik seperti terminal atau tempat lain yang dirasa perlu untuk memberi informasi pada penumpang.

Kedua, saya mendapatkan kemudahan dalam naik dan turun dari bus

Berbeda dengan model BRT yang ada di Indonesia, layanan teman bus menggunakan dua jenis yakni low deck (pintu rendah), dan high deck (pintu tinggi). Pintu rendah digunakan untuk menaikkan penumpang. Jadi, penumpang yang akan naik harus melalui pintu tersebut. Pintu ini berada di bagian depan dan dekat dengan sopir. Pintu rendah ini dibuka dan ditutup secara manual oleh penumpang. 

Baca juga: Seni Ngirit Makan di Kereta Api

Pintu tinggi digunakan untuk menurunkan penumpang. Posisi pintu tinggi ini akan ditepatkan sedemikian rupa oleh sang sopir ketika ada penumpang yang turun di sebuah halte. Secara otomatis, pintu akan terbuka setelah sang sopir menekan tombol khusus.Namun, beberapa bus juga telah menggunakan pintu rendah semua, baik untuk penumpang turun maupun naik.

Teman Bus Solo cara naik
Penumpang Teman Bus Solo sedang menunggu di halte. Mereka berjajar tepat di tempat pintu masuk bus

Adanya pintu masuk dan pintu keluar yang berbeda ini sangat memudahkan penumpang yang akan naik dan turun. Penumpang yanhg naik tidak akan berebut dengan penumpang yang turun. Proses naik turun penumpang juga lebih cepat. Hanya saja, informasi mengenai pintu masuk dan keluar ini belum terpasang secara jelas. Bagi penumpang Teman Bus yang baru mencoba, biasanya akan terkecoh naik dari bagian pintu keluar penumpang.

Ketiga, jadwal Teman Bus yang tersedia dengan jelas. Ketika menunggu di beberapa halte yang sudah terpasangmesin running text, saya bisa mendapatkan jadwal bus yang akan saya naiki. Jadwal ini tersusun atas dasat GPS yang terpasang pada setiap bus. Di dalam jadwal tersebut, tersedia nomor polisi bus yang akan datang, perkiraan waktu kedatangan, dan jarak bus dengan halte. Jadi, saya bisa memperkirakan untuk berdiri mendekati pintu masuk bus ketika posisi bus sudah dekat sekitar beberapa ratus meter. Namun, jika posisi bus masih jauh, saya biasanya tetap duduk di kursi yang tersedia di dalam halte.

Teman Bus Solo cara naik
Jadwal Teman Bus di sebuah halte

Bagaimana jika kita berada tidak pada halte yang terdapat running text-nya?

Tenang saja, aplikasi Teman Bus secara real-time akan menayangkan jadwal bus terdekat yang akan kita naiki. Kita tinggal membuka aplikasi tersebut dan mencari jadwal bus terdekat yang akan kita naiki. Meski demikian, kita juga harus hati-hati terutama jika halte tempat kita berada merupakan pertemuan dari beberapa jalur teman bus. Makanya, menandai nopol dan rute yang kita inginkan adalah kunci agar tidak salah naik bus.

Teman Bus Solo cara naik jadwal
Jadwal Teman Bus Solo di aplikasi Teman Bus

Kemudahan keempat adalah informasi mengenai halte yang akan kita tuju. 

Hampir semua bus memasang pengumuman informasi keberadaan bus dan halte terdekat yang akan dituju. Dengan begini, kemungkinan penumpang salah turun di halte tujuan.

Teman Bus Solo cara naik
Waktu tunggu yang singkat adalah kunci. Btw, ada yang tahu secara urut nama Punakawan di atas secara urut dari kanan ke kiri?

Biasanya, jika penumpang sedang sepi, saya bertanya sejenak kepada sopir di halte mana saya bisa transit. Walau sudah membaca aplikasi Teman Bus, tetap saja saya yang mudah sekali tersesat ini tidak yakin dengan apa yang saya dapat. Namun, jika bertanya pada sopir pastikan yang bersangkutan sedang legang ya dalam artian jalan sekitar sedang sepi agar tidak menganggau konsentrasi saat berkendara.

Kelima, waktu tunggu atau headway Teman Bus Solo cukup singkat. 

Paling lama, sekitar 20 menit. Paling lama lagi sekitar 30 menit itu pun karena ada gangguan pembangunan jembatan. Saya senang sekali dengan waktu tunggu yang sangat singkat karena kalau saya hitung meski masih kalah dengan ojek daring, tetapi masih bisa diandalkan.

Kemudahan terakhir adalah cukup banyak halte yang berada dekat dengan tempat-tempat penting. Selain terbantu oleh feeder Teman Bus yang berupa angkot, saya merasa cukup banyak tempat penting yang dilewati jalur Teman Bus. Saya bahkan sering mengurungkan niat untuk mengorder ojek daring karena tempat yang akan saya tuju ternyata bisa saya tempuh menggunakan Teman Bus. 

Teman Bus Solo cara naik
Teman Bus ketika terjebak macet di daerar Palur.

Ketika datang dari beberapa stasiun besar di Solo, teman bus juga bisa diakses dengan mudah. Ada halte di dekat Stasiun Purwosari dan Solo Balapan yang tak perlu berjalan kaki jauh. Hanya halte menuju Stasiun Solo Jebres yang menurut saya cukup jauh. Demikian pula halte terdekat menuju Stasiun Solo Kota juga masih cukup jauh. 

Teman Bus Solo cara naik
Teman Bus Solo yang terlihat sepi penumpang

Berbagai kemudahan tersebut rupanya belum mampu mendongkrak masyarakat Solo untuk naik angkutan umum. Meski menjadi kota dengan jumlah penumpang Teman Bus terbanyak, tetapi saya lihat masih cukup banyak bus yang kosong. Kadang, saya menjadi satu-satunya penumpang dalam bus yang saya naiki. Padahal, berbagai kemudahan sudah saya dapatkan dari Teman Bus Solo dengan harga tiket yang masih gratis ini.

 

  

9 Comments

  1. ternyata Teman Bus di Solo cukup tinggi ya peminatnya. Palembang, kotaku, kalah nihh mas hehee

    ReplyDelete
  2. Wah masih belum banyak peminatnya ya padahal banyak kemudahannya, mulai dari pintu keluar dan masuk yang dipisah, metode pembayaran pakai e money biarpun sekarang gratis, dan juga ada jadwal bus yang terpampang jelas, belum lagi waktu tunggu yang tidak terlalu lama, hanya 20 menit saja.

    Semoga di Tegal segera ada, jangan hanya solo saja.😀

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mas masih banyak yang belum mau beralih ke transportasi umum

      Delete
  3. Indonesia termasuk salah satu negara yang cepat beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Waktu ke Inggris 2015, saya ternganga2 melihat cara naik bus di sana serba canggih. Tidak pakai uang kes tigal nempel kartu. Yang tak punya kartu, negitu penumpang naik, cukup masukkan uang dalam kotak khusus. Tekan sana tekan sini tiket keluar sendiri. He he .... Tugas sopir cuman nyetir. Sekarang di negara kita juga sudah berlaku. Mungkin teknisnya sedikit berbeda. Yang belum ada, sekali 4 jam ganti dupir. Karena di sana driver tak boleh capek.

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah menarik lebih canggih lagi ya Bu Nur
      memang harus bertransformasi sekarang ini

      Delete
  4. Banyak masyarakat yg mikir kalau pakai kendaraan pribadi lebih efektif dan efisien. Akhirnya meninggalkan penggunaan bus atau angkutan umum. Di kota-kota besar, sudah banyak tersedia bus atau angkutan umum. Di semarang, brt sudah menjangkau berbagai wilayah dalam beberapa koridor. Termasuk ke stasiun, terminal, bandara, dan pusat kota. Semuanya terintegrasi dengan baik mas.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya aku liat di semarang juga ada feedernya
      harga tiketnya murah juga mas

      Delete
  5. Pas mudik ke solo, aku seriiing banget liat bus ini, tapi jujurnya aku malah belum pernah naik mas 😫. Krn memang tiap ke solo selalu bawa mobil pribadi.

    Mungkin kalo nanti mudik lagi, aku harus ajakin anak2 coba naik bus ini. Apalagi kalo penumpangnya sepi, sbnrnya ngerasa lebih aman di zaman sedang begini.

    Itu tadi rutenya neglewatin palur, bisa nih sekalian jenguk saudara suami yg tinggal di sana 😁

    ReplyDelete
Next Post Previous Post