Cara Transit Antar Koridor Trans Semanggi Surabaya Agar Tidak Bayar Lagi

Cara Transit Bus Trans Semanggi Surabaya agar tidak bayar
Cara Transit Bus Trans Semanggi Surabaya


Trans Semanggi Surabaya kini sudah resmi berbayar.

Harga tiket untuk perjalanan Trans Semanggi Surabaya adalah 6.200 rupiah. Harga tiket ini dirasa mahal oleh beberapa kalangan karena jika dibandingkan dengan BRT lain merupakan harha tertinggi. Semisal, Trans Jakarta yang hany 3.500 rupiah saja atau Trans Semarang yang cuma 4.000 rupiah.

Mahalnya harga tiket Trans Semanggi Surabaya ini juga ditambah dengan aturan berbayar untuk satu kali perjalanan. Pada awal tarif berbayar dilaksanakan, pihak Teman Bus selaku operator dari Trans Semanggi Surabaya memberikan informasi bahwa harga tiket berlaku untuk satu kali perjalanan. Makanya, aturan ini membuat banyak masyarakat Surabaya terutama pengguna Trans Semanggi Surabaya keberatan.

Tidak hanya itu, pada awal tahun ini, Trans Semanggi Surabaya resmi mengambil rute milik Suroboyo Bus yakni rute MERR. Suroboyo Bus menyerahkan rute ini kepada Teman Bus yang kemudian dilakulkan pengoperasian bus listrik. Sayang, usia bus ini hanya seminggu lalu berhenti jalan. Trans Semanggi kemudian mengambil alih rute ini hingga sekarang.

Baca juga: Cara Naik dan Rute Bus Trans Semanggi Surabaya

Lantaran sudah diambil alih oleh Trans Semanggi, maka penumpang bisa transit dari koridor 2 (Lidah Wetan-Kejawan Putih Tambak) menuju koridor 3 (Kenpark-Gunung Anyar) dan sebaliknya di Halte ITS. Pertanyaan pun muncul, apakah penumpang harus membayar kembali saat transit dari koridor 2 Trans Semanggi Surabaya ke koridor 3 dan sebaliknya?

Ternyata, dari beberapa informasi dan pengalaman yang pernah saya lakukan, penumpang tidak perlu membayar lagi. Meski, pihak Trans Semanggi Surabaya belum secara resmi mengumumkan bagaimana mekanisme transit antar koridor.

Nah, berikut ini cara transit antar koridor Trans Semanggi Surabaya antar koridor di Halte ITS yang bisa dilakukan.

Pertama, bayar menggunakan QRIS atau KUE seperti biasanya. 

Namun, pembayaran dengan QRIS lebih dianjurkan karena akan mendapat struk elektronik pada dompet digital kita. Berbeda dengan KUE atau orang menyebutnya kartu tol, QRIS bisa kita simpan buktinya. Sedangkan, pembayaran dengan KUE hanya akan menampilkan proses pembayaran yang berhasil beserta sisa saldo KUE yang telah terpotong.

Kedua, simpan bukti pembayaran yang telah dilakukan.

Jika menggunakan QRIS, alangkah lebih baik bukti pembayaran ditangkap layarnya atau di-screenshoot agar mudah untuk dibuka. Sementara itu, jika menggunakan KUE lebih baik kita memfoto kegiatan saat membayar atau merekamnya. Cara ini bisa dilakukan sebagai bukti valid karena pembayaran menggunakan KUE tidak memberikan bukti seperti QRIS.

Baca juga: Tarif Teman Bus Tiap Kota

Ketiga, keluar bus pertama seperti biasanya dan tunggu bus selanjutnya datang.  

Biasanya, waktu tunggu bus sekitar 15-30 menit tergantung dari kepadatan arus lalu lintas. Pastikan tujuan kita benar agar tidak salah naik bus.

Keempat, saat bus selanjutnya datang, maka kita masuk dari pintu belakang. 

Tidak dari pintu depan seperti kebanyakan penumpang. Cara ini memang seakan menjadi SOP ketika saya mencoba transit dari koridor 3 ke 2. Sang sopir koridor 3 memberi tahu bahwa jika saya mau transit tak usah bayar lagi tetapi lewatnya pintu belakang.

Setelah masuk dari pintu belakang, kita berkata kepada sopir bus yang selanjutnya bahwa kita transit. Kadang, sopir langsung mempersilakan duduk. Namun, ada juga yang meminta bukti transit kita. Makanya, menyimpan bukti tiket sangat dianjurkan dan itu lebih mudah jika membayar dengan QRIS.

Baca juga: Beda Suroboyo Bus dan Trans Semanggi Surabaya

Kita tinggal tunjukkan bukti pembayaran tersebut kepada sopir. Mereka akan melihat tanggal dan waktu kapan kita membayar. Biasanya di halte transit ini bus berhenti agak lama karena banyak penumpang yang naik atau turun. Kesempatan ini biasanya digunakan untuk sopir yang meminta validasi tiket jika kita merupakan penumpang transit.

Nah, bagaimana jika menggunakan KUE?

Saya sendiri biasanya menujukkan foto atau video saat membayar. Akan tetapi, saya kerap lupa mendokumentasikan kegiatan tersebut. Maka, saya pun biasanya menunjukkan KUE kepada sopir dan mengatakan bahwa tadi saya membayar menggunakan KUE. Biasanya sih mereka percaya. Yang jelas, hampir semua sopir bus Trans Semanggi Surabaya tidak mempermasalahkan hal ini.

Meski begitu, sudah saatnya Trans Semanggi Surabaya memberi informasi yang jelas mengenai mekanisme penumpang yang akan transit ini. Tujuannya, agar penumpang tidak bingung dan kecele saat naik. Lantaran, banyak penumpang yang masih mengira jika transit maka harus bayar lagi. Sayang kan, jika harus bayar lagi padahal bisa gratis?

Tidak hanya itu, alangkah lebih baik pihak Trans Semanggi Surabaya menyediakan kartu transit seperti yang dilakukan Trans Banyumas. Jadi, ketika transit, penumpang meminta kartu tersebut pada sopir dan akan diberikan pada sopir selanjutnya. Tentu, kartu transit ini harus ada legalisasi seperti tanggal dan waktu transit agar tidak disalahgunakan.

Semoga saja pihak Trans Semanggi Surabaya bisa segera memberikan informasi yang resmi agar penumpang bisa lebih tertarik lagi karena dengan tidak membayar lagi maka harga tiket sebenarnya jauh lebih murah.  

1 Comments

  1. Iya sih yaaa, hrgnya lebih mahal di banding trans J. Tapi baca tulisan mas Ikrom ini, bayar pake QRIS jauh lebih praktis kayaknya, Krn ada history yg tersimpan. Dan bener juga sih, kalo naik dari kursi belakang bisa menandakan bahwa kita transit tadinya. 👍

    ReplyDelete
Next Post Previous Post