Belajar Bareng Buat Desain Canva untuk Kualitas Blog Lebih Baik dari Sebelumnya



Kamis (12/06/2025) kemarin, saya berkesempatan untuk mengikuti workshop Indonesian Social Blogpreneur (ISB) seputar desain Canva.

Workshop dengan tema Level up Your Blog with visual communications ini dipandu oleh Mbak Tuty Queen. Beliau adalah seorang blogger, digital creator, dan canvassador. Mbak Tuty ini sudah menekuni Canva cukup lama. Beliau juga ditunjuk menjadi Duta Canva Indonesia dan sering mengisi berbagai workshop seputar Canva dan ikut andil dalam membidangi desain cover buku, e-book, infografis, dan sebagainya.

Wah kebetulan sekali saya bisa ikut workshop ISB kali ini karena saya memang sedang butuh meningkatkan skill dalam membuat desain di Canva. Maklum saja, saya membuat desain di Canva selama ini berdasarkan pembelajaran otodidak. Padahal, saya butuh sekali ilmu untuk melakukan desain Canva di blog saya, terutama seputar infografis. Tak hanya untuk kegiatan di blog, tetapi saya membutuhkan ilmu ini untuk kemajuan channel YouTube saya.

Profil Mbak Tuty Queen.

Berbicara masalah Canva, tentu tal lepas dari komunikasi visual. Komunukasi visual merupakan cara seseorang untuk memberikan informasi melalui gambar dan grafis. Ada istilah biarkan gambar yang bicara. Nah, meski tidak memiliki basic desain, tapi dengan adanya Canva, maka kita bisa membuat desain grafis dengan kreasi kita.

Mbak Tuty menjelaskan cara mendesain huruf dari beberapa gambar.

Bagi seorang blogger, adanya desain grafis sangat penting untuk mempercantik blog dan melengkapi visual artikel. Blog kita akan lebih baik dan dilirik oleh banyak orang. Pembaca blog akan lebih mudah memahami tulisan kita sehingga betah berlama-lama. Tak hanya penting bagi blog, desain grafis juga penting bagi konten kreator. Saat ini, rasanya hampir semua bidang membutuhkan konten kreator. Agar konten kita lebih dilirik, maka kita perlu menggunakan Canva sebaik-baiknya.

Dalam menggunakan Canva, menurut Mbak Tuty ada 3 komponen yang perlu kita perhatikan. Pertama adalah warna, kedua adalah tipografi atau tulisan, dan ketiga adalah desain. Ketiganya akan saling berkesinambungan membentuk desain yang elegan. Nah, Mbak Tuty memaparkan tiga elemen tadi dengan cukup jelas.

Warna

Saya sendiri sebenarnya kurang begitu pro jika harus mengutak-atik warna. Kadang, warna yang dihasilkan dari desain yang saya buat belum pas. Ternyata, selama ini saya belum memaksimalkan fitur-fitur yang ada di Canva. Mbak Tuty memaparkan beberapa fitur yang bisa kita gunakan agar mendapatkan kombinasi yang baik.

Pertama, collor palette

Fitur ini jarang sekali saya gunakan padahal sangat penting. Dengan fitur ini, kita memilih dan membuat kombinasi warna yang menarik dan harmonis untuk desain. Gampangnya nih, kita bisa mengutak-atik warna seperti pakaian yang kita kenakan.

Dengan adanya collor palette ini, kita bisa memilih beberapa kombinasi warna sehingga dihasilkan warna yang seimbang. Kita tak perlu lagi pusing memasangkan satu warna dengan warna yang lain. Jika kita tidak sreg dengan kombinasi warna, maka kita bisa terus mencari kombinasi warna lain yang sesuai.

Kedua, apply to colors page 

Fitur ini berfungsi untuk menerapkan warna elemen foto dalam desain. Jadi, semisal ada warna dalam foto yang kita punya dan kita akan menggunakannya untuk background atau elemen lain, maka kita bisa gunakan fitur ini. Jadi, kita tak perlu pusing mencari warna apa yang ada di dalam foto kita.

Ketiga, collor wheel

Kombinasi warna dalam color wheel. - Sumber: Mbak Tuty

Jujur, saya juga hampir tidak pernah menggunakan fitur ini padahal penting bagi keseimbangan warna desain. Fitur ini akan memberikan opsi kombinasi warna dari warna yang sudah ada di desain kita. Ada warna monokromatik (satu warna), komplementer (warna berseberangan), analog (warna yang berdekatan), triadik (tiga warna dengan jarak sama), dan tetradic (empat warna yang tersusun rata).

Fitur ini amat memudahkan. Saya sering bingung untuk mencari kombinasi warna yang pas. Semisal kuning tua pasangannya dengan apa ya atau jika ada warna merah warna apa yang pas untuk dijadikan kombinasi.

Keempat, copy style

Fitur ini juga tak kalah penting. Dalam mendesain, kadang kita bingung untuk menerapkan warna pada elemen gambar yang sudah ada. Semisal nih, saya mau membuat desain tentang bus. Di gambar bus yang saya miliki, biasanya sudah ada beberapa kombinasi warna yang sudah ada.

Dengan adanya fitur ini, kita bisa memilih kombinasi warna dari gambar yang sudah kita miliki. Kombinasi warna itu akan menghasilkan kesinambungan warna sehingga warna yang dihasilkan pas dan tidak nabrak.

Tipografi

Elemen yang tak kalah penting adalah tipografi atau tulisan. Sebelum ikut workshop ini, saya selalu random dalam memilih tipografi. Kalau menurut pengelihatan saya pas ya maka akan saya gunakan. Padahal, menata huruf untuk desain kita ada triknya.

Menurut Mbak Tuty, dalam satu desain paling tidak ada 2-3 jenis huruf. Padahal, biasanya saya bisa menggunakan 4-5 huruf agar terlihat ramai. Semakin banyak huruf, maka malah membuat desain menjadi tidak menarik.

Tak hanya itu, ternyata jika huruf yang kita gunakan adalah huruf dengan warna terang, maka sebaiknya latar yang digunakan adalah latar gelap. Pun sebaliknya, jika huruf yang digunakan gelap, maka latar yang digunakan sebaiknya terang. Untuk masalah pemilihan warna ini kembali kepada beberapa fitur tadi.




Selain gelap-terang, kita juga bisa memanfaatkan beberapa fitur untuk kebutuhan desain kita. Beberapa diantaranya adalah shadow untuk efek timbul, lift untuk membuat teks lebih terang, dan outline untuk membuat judul besar. Fitur ini bisa kita gunakan tergantung kreativitas kita. Namun, biasanya saya sering menggunakan efek shadow karena bisa memberikan efek tarikan pembaca untuk membaca apa yang kita bagi.

Layout

Masalah desain, terutama layout ini juga tergantung kreativitas kita. Menurut Mbak Tuty, sebenarnya ada 2 macam layout yang bisa kita gunakan, yakni simetris dan asimetris. Saya sendiri lebih suka menggunakan layout asimetris karena bagi saya cukup unik. Meski begitu, penataan layout harus tetap mengedepankan keseimbangan agar terstruktur, menarik, dan mudah dipahami.

Layout asimetris favorit saya. - Sumber Mbak Tuty Queen

Memanfaatkan Template Canva

Agar lebih baik dalam menggunakan Canva, Mbak Tuty menekankan pada tiga hal.

Pertama, pilih template seusai kebutuhan. Sebelum mendesain, kita harus paham dulu apa tujuan kita membuat desain. Apakah untuk tema kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya. Gambaran ini penting agar kita bisa memilih template mana yang cocok untuk informasi yang akan kita bagi.

Kedua, gunakan keyword untuk memilih template yang kita gunakan. Canva sudah menyediakan banyak sekali template dan elemen yang bisa mendukung desain kita. Beberapa diantaranya dapat kita gunakan secara gratis. Jika satu keyword belum pas, maka kita bisa menggunakan keyword yang lain.

Ketiga, utak-atik template kita. Meski Canva sudah menyediakan template, maka sebaiknya kita modifikasi sedemikian rupa sesuai kreativitas kita. Bagian-bagian yang belum pas bis akita susun ulang agar menghasilkan desain yang menarik. Tentunya, dalam melakukan kegiatan ini pemilihan warna dan tipografi harus kita perhatikan dengan baik.

Info Menarik Seputar Canva Indonesia

Dari pengalaman Mbak Tuty sebagai Duta Canva Indonesia, saya baru tahu kalau di Indonesia juga ada komunitasnya. Bahkan, komunitas ini beberapa kali melakukan event online dan offline. Komunitas tersebut diikuti oleh banyak konten kreator yang saling berbagi informasi seputar Canva. Mulai berbagai inspirasi desain, pelatihan eksklusif, dan lain sebagainya.

Ada satu paparan menarik mengenai copyright atau hak cipta dari Canva. Ternyata, kita bisa menggunakan desain dan elemen dari Canva untuk kegiatan komersial asal sudah kita modifikasi sedemikian rupa dan tidak menggunakan desain tunggal. Jadi, tidak langsung menggunakan elemen bawaan di sana. Makanya, keahlian untuk mendesain Canva ini sangat penting.

Youtube sering menyarankan untuk membuat desain thumbnail menarik


Bagi saya sendiri, desain yang saya buat meski belum sempurna sudah cukup membantu untuk menarik perhatian viewers YouTube. Secara berkala, pihak Youtube sering memberi informasi agar kita sebagai konten kreator bisa membuat thumbnail Youtube yang menarik. Mereka juga memberi beberapa thumbnail yang sudah saya buat dengan performa baik. Artinya, dengan adanya thumbnail tersebut, jumlah penonton video saya lebih banyak dari video yang lain.

Makanya, saya sangat ingin sekali terus mengembangkan diri dalam dunia Canva ini. Untuk blog sendiri, saya ingin bisa membuat infografis yang lebih menarik agar pembaca saya lebih betah membaca blog saya. Branding blog saya juga jaub lebih kuat. Canva pun kini seakan nyawa bagi konten kreator seperti saya.

Post a Comment

Sebelumnya Selanjutnya