Lagi-lagi, linimasa X alias Twitter saya ramai dengan perbincangan suatu topik.
Tak lain, dua orang yang bisa dikatakan selebtwit dirujak oleh netizen gara-gara mengomentari sebuah UMKM. Mulanya, ada sebuah foto dengan caption bahwa ada beberapa kue pastri yang dijual dengan harga yang sangat murah, antara 10 hingga 15 ribu rupiah.Padahal, biasanya kue-kue tersebut dijual dengan harga di atas 20 ribu rupiah. Maklun, kue pastry yang memang berbeda jauh dengan jajanan pasar. Sebenarnya tak salah dengan postingan tersebut karena memberi tahu banyak orang bahwa ada lho kue pastri yang murah meriah.
Barangkali, ada yang tertarik untuk digunakan sebagai sarapan dan sebagainya. Kebetulan, penjual kue pasti tersebut buka mulai pagi hari. Yah seperti penjaja kue pasar yang berjualan tiap pagi. Banyak yang tertarik tapi ada juga yang berkomentar sinis seperti dua selebtrit tadi.
Salah satu diantaranya adalah pemilik usaha kue pasti yang cukup besar. Inti dari komentar mereka adalah kue milik pengusaha UMKM tersebut tidak layak untuk dikonsumsi. Mereka juga seakan merendahkan beberapa menu yang dijual karena seakan tidak pantas untuk dijual dengan harga murah dan di pinggir jalan.
Sontak saja, komentar dari keduanya ramai dan netizen sudah langsung menyerbu mereka. Netizen menyayangkan mengapa mereka dengan mudah menghina UMKM. Walau secara harga murah dan bahan yang digunakan tidak sebaik milik salah satu diantara keduanya, tetapi bukan berarti tidak layak makan.
Buktinya, masih banyak orang yang penasaran dengan rasanya. Bahkan, penjual tersebut sering kehabisan karena antusias pembeli yang cukup besar. Ini membuktikan bahwa meski harga murah, tetapi yang penting rasanya enak dan kulitasnya bagus, maka barang jualan akan laku juga. Apalagi, jika melihat kondisi saat ini, banyak orang juga ingin membeli makanan murah, tetapi dengan rasa yang enak.
Perilaku keduanya juga membuat fakta bahwa masih banyak orang yang merasa lebih dari yang lain. Mereka merasa derajatnya lebih tinggi dibandingkan orang lain. Saat ada orang ingin menikmati apa yang mereka nikmati dengan cara berbeda dan murah, maka mereka tak segan langsung mengolok-oloknya. Padahal, tak ada salahnya toh menikmati kue pasti dengan murah? Sama seperti makan pizza 10 ribuan biar dikatakan KW yang penting penjual dan pembeli hepi.
Semisal tidak suka dengan bentuk makanan yang dianggap murahan tersebut, ya sudah tidak perlu dikomentari. Cukup memberi beberapa info saja bahwa sebenarnya ada harga ada rupa. Kalau seperti ini orang ya masih maklum. Kue pasti 10 ribuan mau minta yang bagaimana? Tentu para pembeli juga akan mengerti dan mereka akan mau makan.
Setelah viral twit keduanya, mereka pun lantas meminta maaf dan akan mencoba membeli kue tersebut. Meski begitu, netizen sudah muak dan marah. Bahkan, ada yang mencoba melabeli orientasi seksual salah satu diantara keduanya. Konflik pun makin melebar karena sudah menyerang personal.
Dengan adanya kasus ini, sudah saatnya kita hati-hati dalam berkomentar terlebih soal makanan dan usaha orang. Kasus codebluee yang benar-benar menghancurkan nama dan karirnya. Semuanya lenyap seketika. Kini, keduanya juga mengalami nasib yang hampir serupa. Cancel culture memang nyata adanya.
Tags
Catatanku