![]() |
Ilustrasi by Grok |
Saat belum memutuskan mengembangkan channel YouTube secara penuh, saya sering merasa rendah diri dalam hal mengedit video.Kala itu, saya merasa megedit video adalah proses yang susah dan melelahkan. Tak hanya itu, pikiran yang berkecamuk sering mengatakan bahwa saya tidak akan bisa menghasilkan sebuah video yang berkualitas. Jauh dari standar video para Youtuber besar yang sering saya tonton.
Saya merasa, untuk mendapatkan hasil yang baik tidak akan pernah saya dapatkan dengan kemampuan saya. Apalagi, dengan perangkat ponsel yang saya punya, rasanya kok terlalu mustahil bisa menghasilkan video yang benar-benar layak untuk ditonton.
Namun, seiring berjalannya waktu, saya merasa bahwa berpatokan pada hasil bukanlah sebyah tujuan akhir. Ada sebuah proses panjang yang perlu dinikmati. Ada rangkaian usaha yang begitu berharga jika saya berfokus pada prirotas. Tak lain, berusaha semaksimal mungkin dalam menghasilkan video berkualitas.
Saya pun lantas tidak membuat patokan standar video berkualitas. Asal saya sudah berusaha maksimal dan mengerahkan segala tenaga, bagi saya sudah cukup. Saya tinggal menyusun prioritas video mana yang akan saya unggah terlebih dahulu.
Perlahan tapi pasti, saya menjadi sangat menikmati kegiatan menyunting video ini. Kenikmatan yang saya dapatkan adalah saya bisa bercerita banyak dari hasil visualisasi yang saya dapatkan disertai teknik editing yang saya kuasai. Saat mengambil video, kadang saya merekam memori peristiwa di dalam otak. Nah, saat melakukan editing, rekaman dalam otak tersebut bisa saya ekspresikan semaksimal saya dan sesuai dengan kreativitas saya.
Akhirnya, saya pun terus ketagihan membuat video karena selalu ada momen berharga dan tak terduga yang saya dapatkan. Contohnya, saat membuat video perjalanan naik bus Trans Metro Dewata (TMD) K4 dari Terminal Ubung ke Monkey Forest Ubud beberapa waktu lalu. Mulanya, saya hanya ingin mendapatkan video perjalanan biasa.
Akan tetapi, saya mendapat kejutan saat diminta oleh sopir bus untuk mendampinginya duduk di dekatnya sambil merekam perjalanan. Saya pun bisa mendapatkan video yang bagus karena benar-benar jelas merekam pemandangan jalan. Tak hanya itu, sepanjang perjalanan, saya mendapatkan cerita dari sopir tersebut dan penumpang yang sudah saling kenal dengan sopir.
Cerita yang saya dapat pun sangat banyak. Mulai dari kejadian pagi itu, kegiatan warga Hindu Bali, dan proses panjang kembali beroperasinya bus TMD setelah vakum selama beberapa bulan. Mereka bercerita banyak bagaimana proses panjang yang melelahkan agar transportasi umum.
Proses yang cukup sulit tersebut ternyata begitu dinikmati oleh mereka yang bersama-sama membuat petisi dan tekanan kepada Pemprov Bali dan Pemkab Badung, Tabanan, Gianyar, serta Pemkot Denpasar. Walau sulit, mereka bercerita bahwa mereka sangat menikmati proses tersebut karena membuat mereka sangat berharga menjadi rakyat Bali.
Proses yang membuahkan hasil manis tersebut membuat saya belajar bahwa memang boleh kita terpacu pada hasil. Walau demikian, menikmati proses yang panjang juga tidak kalah pentingnya. Saat kita bisa menikmati proses yang panjang, langkah kita akan menjadi teratur dan konsisten sesuai prioritas yang kita susun.
Step by step yang akan kita lakukan akan begitu berharga yang bisa jadi tidak bisa dimiliki oleh orang lain. Dalam kasus TMD, step by step ini tidak bisa dimiliki oleh warga lain, semisal Malang yang hingga kini belum berhasil mengusahakan transportasi umum di wilayahnya. Warga Bali - Denpasar Raya - tahu mereka bernilai dan berharga sehingga punya modal kuat dalam memberikan tekanan kepada pemerintah daerah.
Pelajaran itulah yang saya petik dalam hal membuat video. Walau saya tidak memiliki piranti canggih, tetapi saya tetap percaya diri bahwa saat memiliki prioritas dalam berproses, saya akan mendapatkan hasil yang maksimal. Buktinya, cukup banyak video saya yang kini sudah dilihat lebih dari 10,000 pemirsa.
Pemikiran yang saya berikan pada video juga bisa saya nikmati dalam proses editing video. Pemikiran yang bisa jadi tidak dimiliki oleh orang lain. Makanya, saya selalu total dalam membuat video agar pemirsa yang menonton video saya juga bisa menikmati apa yang saya nikmati.
Tags
Catatanku