![]() |
Gambar hanya pemanis |
Musim nikahan memang membuat banyak orang pusing.Tidak hanya pengantin dan keluarganya, tetapi juga tamu undangan yang datang. Seringkali tamu undangan dibuat pusing mengenai kado pernikahan teman atau saudara yang sedang menikah.
Walau kini tradisi memberi kado mulai bergeser menjadi amplopan nikahan, tetap saja tradisi ini tidak bisa dihilangkan. Dengan memberi kado kepada pasangan yang baru menikah, kita akan memberi sebuah kesan dan kenangan atas kehadiran kita di pernikahan mereka. Tiak hanya itu, adanya kado pernikahan juga membuat hubungan kekeluargaan dan pertemanan akan semakin terjalin karena nilai kado pernikahan tidak bisa disamakan dengan uang amplopan yang sudah terlihat nominalnya.
Seringkali, kado pernikahan menggunakan barang-barang yang bisa disimpan dalam waktu lama. Mulai barang pecah belah, selimut, cover bed, dan lain sebagainya. Tujuannya sih untuk modal berumah tangga agar bisa digunakan dalam mengarungi bahtera pernikahan. Dulu, saya malah sempat memberikan TV kepada teman yang menikah dengan urunan bersama teman. Saya tidak tahu nasib TV-nya sekarang apakah masih dipakai atau tidak.
Satu hal yang pasti, kadang barang pernikahan tersebut malah terabaikan. Terutama, jika pasangan yang menikah tersebut pindah rumah atau ada hal lain. Memori akan pemberian barang tersebut pun menjadi hilang dan akhirnya menjadi barang biasa.
Nah, kalau saya sekarang lebih memilih bentuk kado pernikahan lain. Tak lain dan tak bukan, adalah voucher akomodasi. Bisa berupa voucher hotel, perjalanan wisata, atau bahkan voucher pijat. Alasan saya memberikan kado tersebut karena satu hal. Agar hubungan mereka lebih langgeng dan siapa tahu bisa cepat dikaruniai momongan. Yah semacam kado untuk bulan madu mereka.
Kebetulan, relasi saya kebanyakan berasal dari kalangan menengah. Bukan kalangan atas yang bisa langsung honeymoon ke luar kota atau ke luar negeri. Setelah acara pernikahan selesai, mereka harus berjuang dengan ganasnya kehidupan alias harus membanting tulang kembali. Boro-boro honeymoon, cicilan saja sudah siap untuk dilunasi.
Maka dari itu, ide untuk memberilkan voucher akomodasi sebagai kado pernikahan ini rasanya tepat. Ide ini sebenarnya datang dari teman saya yang juga memiliki travel agent. Ia pernah saya ajak patungan bersama. Yah awalnya untuk melariskan usahanya agar ada klien yang menggunakan jasanya.
Namun, lama-lama saya berpikir benar juga ya kalau kita memberikan kado pernikahan berupa voucher akomodasi. Siapa tahu, modal perjalanan yang kita berikan sangat berkesan dan hanya sekali seumur hidup. Apalagi, jika keadaan ekonomi mereka pas-pasan. Rasanya cukup mustahil untuk menginap di hotel berbintang.
Ada satu rekan yang baru menikah beberapa tahun lalu dan dia merupakan tentor baru yang bagi saya masih sangat muda untuk menikah karena usianya baru 24 tahun. Namanya sudah jodoh ya bagaimana lagi, tetapi ia punya cicilan kredit motor dan beberapa cicilan lain. Kalau kami sedang berencana main bersama di beberapa tempat di Surabaya, dia selalu menolak. Saya tahu kalau dia sedang berhemat.
Saat menikah, kami akhirnya memberi kado berupa voucher akomodasi menginap di Kota Batu beserta tiket masuk beberapa wahana di Jatim Park. Lengkap dengan servis pengantaran dan penjemputan dari stasiun kereta api. Bukan main senangnya, ia langsung menggunakan voucher tersebut dua minggu setelah pernikahannya.
Saya melihat foto dan istrinya sangat menikmati momen menginap di hotel berbintang dan bermain wahana di Jatim Park. Walau hanya hadiah liburan ke Kota Batu, rasanya ia sangat senang dan berterima kasih.
Tak lama, istrinya pun hamil dan kini anaknya sudah mulai beranjak besar. Bagi saya, pemberian kado pernikahan semacam inilah yang bagi saya berkesan dan bermanfaat. Kata teman saya kadonya manjur dan tokcer sehingga berhasil menghasilkan keturunan. Kami juga bisa menjaga kewarasan mereka yang bisa jadi sempat stres selama persiapan dan masa pernikahan.
Walau menyenangkan, tetapi pemberian kado semacam ini harus disertai rekanan bisnis travel perjalanan untuk mengatur fleksibiltas. Saat memberi kado, kami hanya memberikan kertas print voucher yang dikemas seunik mungkin. Isinya hanya berupa notifikasi bahwa voucher bisa digunakan maksimal 6 bulan setelah tanggal pemberian agar mereka segera menggunakannya.
Tertarik mencoba?
Tags
Catatanku