![]() |
| Ilustrasi |
Naik transportasi umum merupakan salah satu cara untuk mendapatkan bonding di dalam keluarga.
Alasan ini tidaklah berlebihan. Saya sering bertemu dengan keluarga kecil yang sengaja untuk naik transportasi umum. Mereka menggunakan waktu luang untuk berjalan-jalan di sekitar rumah mereka. Biasanya, mereka melakukan ini pada akhir pekan.
Hari Sabtu dan Minggu adalah waktu yang tepat digunakan untuk berjalan-jalan bersama keluarga. Seminggu sekali sudah cukup untuk menghangatkan kembali ikatan diantara keluarga. Sang ayah yang capai karena bekerja. Sang ibu yang lelah mengurus rumah tangga dan mungkin ada yang bekerja. Sang anak yang juga penat setelah semingguan beraktivitas di sekolah.
Jalan-jalan menggunakan transportasi umum juga merupakan salah satu tips pernikahan bahagia. Siapa sih yang tidak suka jalan-jalan bareng keluarga?
Rumah tangga harmonis bisa terjaga karena ada relasi erat selama perjalanan. Tidak hanya itu, penatnya aktivitas selama seminggu rasanya terbayar dengan momen jalan-jalan.
Apalagi jika momen tersebut menghasilkan momen liburan yang menyenangkan dengan kunjungan ke berbagai tempat menggunakan transportasi umum. Rasanya ada pengalaman luar biasa dan berharga yang mungkin tidak terulang. Makanya, momen ini menjadi jalinan erat dalam keluarga.
Meski demikian, ada saja masalah yang timbul saat sebuah keluarga memutuskan untuk berjalan-jalan menggunakan transportasi umum. Persiapan yang minim menjadi kendala utama dalam melakukan perjalanan singkat ini. Walau hanya di sekitar kota, tetapi jika persiapan yang dilakukan minim, maka akan berdampak pada tidak suksesnya kegiatan jalan-jalan. Maka dari itu, perlu persiapan agar jalan-jalan bersama keluarga naik transportasi umum bisa berjalan baik. Apa saja persiapan itu? Berikut tipsnya.
Pertama, siapkan makanan dan minuman
Selama perjalanan, tentu anggota keluarga membutuhkan makanan dan minuman. Namun,tidak semua rute bus melewati restoran atau rumah makan. Kadang, rute menuju restoran, rumah makan, atau mall masih jauh. Kadang pula harus transit atau oper dahulu.
Untuk itulah, menyiapkan bekal makanan dan minuman sebelum berangkat sangatlah penting. Tidak perlu makanan berat, cukup roti atau snack untuk mengganjal perut. Toh nantinya ada rencana untuk makan di tempat makan. Makanan ringan dan minuman bisa dikonsumsi saat menunggu bus atau saat transit. Sebagian besar atau hampir semua BRT tidak memperbolehkan penumpangnya untuk makan. Jadi, memanfaatkan waktu luang untuk makan makanan ringan saat menunggu bus sangatlah penting.
Kedua, pilih destinasi yang tidak jauh
Saat memilih destinasi untuk berjalan-jalan dengan angkutan umum, maka destinasi yang mudah dijangkau adalah kunci. Jangan pilih destinasi wisata yang terlalu jauh dari rumah atau halte. Pertimbangkan juga waktu tempuh bus menuju ke sana. Waktu tempuh satu jam lebih jika untuk jalan-jalan sehari rasanya terlalu lama.
Belum lagi, jika kondisi sedang macet atau libur panjang. Pasti waktu untuk menuju ke sebuah destinasi wisata akan lebih panjang dari hari biasa. Perlu sekali untuk mempertimbangkan jam akhir opersional bus. Jangan sampai nantinya saat kembali dari tempat wisata, bus sudah tidak beroperasi karena jamnya sudah habis. Nantinya, ongkos pulang akan jauh lebih mahal karena menggunakan taksi online.
Ketiga, pelajari rute bus
Mempelajari rute bus sangat penting sebelum mengajak anggota keluarga berwisata. Tidak perlu semua rute, cukup rute menuju tempat wisata. Dari mana harus naik bus, di mana harus transit, dan informasi di halte mana harus turun adalah kunci. Jangan sampai saat hari-H jalan-jalan, kebingungan masih melanda.
Rute bus bis dipelajari di aplikasi seperti Mitra Darat. Di sana sudah ada peta rute BRT berbagai kota serta jam operasionalnya. Ada pula informasi lain yakni posisi armada bus atau feeder yang tengah beroperasi. Aplikasi ini seakan wajib dimiliki saat ini, terutama bagi yang suka bepergian menggunakan transportasi umum.
Tidak hanya rute bus, kode bus juga sangat penting untuk diketahui lebih dulu. Kode bus biasanya berada di bagian depan bus. Sebelum naik, kita bisa bertanya dulu pada sopir, kondektur, atau petugas di halte agar tidak salah naik. Jangan sampai salah naik yang berujung harus memutar jalan sehingga menghabiskan waktu di jalan. Kecuali kalau memang niat awalnya memang hanya untuk berputar-putar mengelilingi kota seharian penuh.
Nah, itulah tiga tips sebelum mengajak anggota keluarga untuk berjalan-jalan menggunakan transportasi umum. Kegiatan yang mengasyikkan ini memang sangat dinanti tetapi perlu juga persiapan matang. Selamat bersenang-senang.
