Tanpa Tiga Sosok Ini, Saya Tidak Akan Gemar Menulis



Dalam memulai dan menjaga konsistensi menulis, tentu saya tidak bisa mengandalkan dorongan dari dalam. 

Saya pun butuh sosok yang menginspirasi dan memotivasi untuk bisa berkarya dan bertumbuh lebih baik lagi. Sosok-sosok tersebut tentu tak jauh dari kegiatan tulis-menulis. Lewat karya mereka, saya bisa menambah spirit dari dalam diri sehingga terpacu menjadi diri saya sendiri dalam menulis.

Dari sekian penulis yang saya kagumi, ada tiga sosok yang begitu menarik perhatian dan membuat saya gemar menulis. Ketiga sosok ini dua diantaranya pernah saya temui dan satunya saya masih berdoa semoga pada suatu hari nanti, saya bisa menemuinya.

Lalu, siapa saja mereka?

1. Trinity

Sosok Trinity alias Mbak T sudah tak asing lagi bagi kita. Mbak T adalah “sesepuh” travel blogger. Sejak saya bermain Friendster tahun 2005an, Mbak T sudah memiliki blog seputar jalan-jalan. Eksistensi Mbak T sebagai travel blogger masih terus berlangsung hingga kini walau sekarang kegiatan jalan-jalannya harus terhenti sementara akibat wabah covid-19.

Konsistensi Mbak T dalam melakukan hal yang disukainya membuat saya begitu kagum dan mencoba untuk melakukannya. Tidak hanya itu, kepiawaian Mbak T dalam mencari insight sebuah tempat baru juga membuat saya amat kagum. Tak semua orang bisa melakukannya karena ini juga berhubungan dengan kepekaan yang bisa diasah dengan konsisten menjalankan kegiatan tersebut. Dan yang pasti, kenekatan Mbak T dalam melakukan perjalanan, terutama perjalanan macanegara patut diacungi jempol.

Kenangan saya dengan Mbak T. Maafkan kamera yang masih jelek.

Mbak T pun juga tak pelit membagikan ilmu baik melalui tulisannya maupun saat talkshow. Salah satu ilmu yang saya dapat dari Mbak T adalah mengenai Management Research Report (MRR) terhadap diri sendiri. MRR ini seperti business plan tetapi terhadap diri sendiri. Mulai menganalisis kelebihan dan kekurangan, kesempatan dan ancaman dalam bidang yang digeluti, hingga potensi yang bisa diraih. MRR ini ternyata penting bagi seorang freelancer. Berkat MRR ini, Mbak T pun memutuskan menjadi full freelance writer dibandingkan jika dilakukan secara sebagian saja. Dan hasilnya, beliau memiliki pemasukan yang jauh lebih besar.

Kesederhanaan yang diperlihatkan Mbak T juga membuat saya kagum. Saya sekali bertemu beliau saat ada acara Meet and Greet di sebuah toko buku di Malang. Ia begitu hangat dan memberikan tanda tangannya serta menanyakan jika ada kesempatan jalan-jalan ke luar negeri saya akan ke mana. Dengan yakin, walau belum terlaksana hingga kini, saya pun menjawab Filipina. Mbak T pun memberikan tangannya dan kita tos. Ia memberikan sebuah kalimat penyemangat bahwa akan ada banyak hal menarik yang akan saya dapat di Filipina sesuai tagline wisata mereka, It’s more fun in the Philippines.

2. Profesor Effendy, Ph.D

Pak Ef, begitu kami menyapa beliau adalah sosok yang begitu membekas di benak saya. Beliau adalah sosok yang membuat saya bangga pernah berkuliah di Universitas Negeri Malang (UM). Beliau adalah dosen saya dulu yang mengajar matakuliah Ikatan Kimia, Kimia Anorganik, Kimia Zat Padat, serta Struktur dan Kereaktifan, Pak Ef adalah sosok yang konsisten melakukan penelitian di bidang kimia anorganik. Bidang kimia yang amat luas dan mencakup berbagai sendi kehidupan. Penelitiannya lebih banyak berfokus pada golongan logam mata uang (emas, perak, dan tembaga). Total, ada 730 senyawa baru yang sudah diciptakan Pak Effendy.

Berbagai jurnal sudah beliau bukukan. Namun, yang membuat saya kagum adalah konsistensi beliau dalam menulis buku ajar kimia yang mudah dipahami tetapi mencakup materi yang amat dalam. Membaca buku beliau bagi saya adalah sebuah kebahagiaan dibandingkan membaca buku lain yang membahas topik serupa karena amat mudah dipahami. 

Profesor Effendy. - Dok Istimewa

Pak Ef berprinsip jika suatu bangsa ingin maju, maka seharusnya banyak orang yang mau menulis buku-buku ajar bahasa asing – terutama bahasa Inggris – ke dalam bahasa lokal atau bahasa nasional yang digunakan. Ini akan mendorong semangat para penimba ilmu untuk lebih keras belajar dan memudahkan mereka dalam mendalami materi. Masalah belajar bahasa asing, itu bisa dilakukan sambil berjalan asalkan para penimba ilmu lebih cepat menyerap materi yang mereka pelajari. 

Dibandingkan jika harus membuka kamus ketika mereka membaca teks bahasa asing. Jepang adalah contoh negara yang melakukan hal demikian selepas kalah pada Perang Dunia II. Mereka menerjemahkan buku teks pengetahuan dari para sarjana yang telah lulus belajar di luar negeri. Dan hasilnya adalah Jepang yang sekarang.

Pak Ef pun menjadi penulis buku bagi siswa SMA RSBI (sekarang dihapus). Yang menjadi kekaguman saya adalah beliau kerap memasukkan unsur spiritual ke dalam materi dalam buku yang beliau tulis. Misalkan mengenai ikatan hidrogen di dalam air. Jika Tuhan tidak menciptakan ikatan hidrogen, maka kita tidak akan bisa mendapatkan air dalam wujud cair pada suhu kamar. Yang ada, mereka akan berwujud gas. Padahal, air adalah senyawa penting dalam kehidupan.

Kesederhanaan beliau juga membuat saya kagum. Walau beliau sudah menjadi guru besar, tetapi beliau masih menggunakan mikroklet (angkot) untuk pulang pergi ke kampus. Beliau memilih tidak menggunakan mobil dengan alasan waktu di dalam angkot bisa digunakan untuk membaca.

Sayang, pada September 2020 kemarin, beliau telah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Indonesia begitu kehilangan sosok yang begitu berharga di bidang kimia. Dari beliau, saya belajar dan terpacu untuk menulis hal-hal yang awalnya sukar dipahami menjadi mudah dipahami oleh masyarakat luas.

3. Natalie Glebova

Sosok Miss Universe 2005 ini begitu membekas di hati saya. Natalie, yang merupakan pemenang Miss Universe saat Artika Sari Devi ikut serta di dalamnya, sudah saya kenal sejak SMP. Saat itu, saya yang baru belajar untuk menggunakan internet, membaca banyak pemberitaan dirinya. Terutama, seputar kemenangannya di ajang kontens kecantikan terbesar.

Sayangnya, saat Pemilihan Puteri Indonesia 2005, Natalie tak bisa hadir karena alasan keamanan di Indonesia setelah serangan bom di beberapa wilayah. Meksi begitu, sosoknya kembali hadir saat ia menjadi juri pada Pemilihan Puteri Indonesia 2017.

Beberapa waktu lalu, sebelum pandemi covid menyerang, ia datang ke Indonesia untuk mempromosikan buku yang ia tulis berjudul I Am Winning: A Guide to Personal Empowerment. Buku ini menceritakan bagaimana sesorang bisa menggapai kesuksesan alias menjadi pemenang dalam bidang yang mereka tekuni di dalam hidup mereka. 

Natalie dan bukunya. - Dokumen Istimewa

Natalie memberikan pesan dalam buku tersebut bahwa jika kita memiliki pemikiran untuk bisa menjadi pemenang dalam hidup. Yang perlu kita lakukan adalah mengekekusi rencana yang telah kita susun tanpa banyak pikiran lain yang menggelayut.

Bagi Natalie, kemenangan yang diraih tidak sekadar menjadi Miss Universe, memikiki harta yang banyak, gelar, atau pun status sosial. Kemenangan adalah keberhasilan dari ujian praktik kehidupan, baik maupun buruk. Kemenangan dalam menjalin hubungan dengan orang lain dan sejauh mana sesorang memiliki keingintahuan akan hal yang tak diketahuinya. Alias, seberapa kuat dorongan untuk belajar dan bertumbuh.

Dalam buku tersebut, Natalie juga menyampaikan pesan bahwa sikap tangguh ketika kenyataan tidak sesuai dengan rencana dan pembelajaran dalam hidup adalah salah satu proses meraih kemenangan. Jika seseorang bisa menjalani hal-hal tersebut, niscaya ia akan menjadi seorang pemenang.

Sosok Natalie bagi saya amat langka karena ia adalah sedikit dari pemenang kontes kecantikan yang menulis buku. Buku yang ia karang membuktikan bahwa kontes kecantikan tidak hanya menghasilkan pemenang yang cantik dan pandai berjalan di atas panggung tetapi juga menjadi sosok cerdas yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Berkat Natalie, kini saya mulai bertahap melakukan apa yang disampaikan dalam bukunya dan ingin menjadi pemenang layaknya Miss Universe.

Itulah tiga sosok yang memotivasi saya dalam menulis. Bagaimana dengan Anda, siapa sosok yang memotivasi Anda?

12 Comments

  1. Banyak sekali orang-orang yang terinspirasi dari Trinity! Tulisannya memang ciamik banget, bahkan dapat memotivasi orang lain untuk berkeinginan keliling dunia seperti beliau. Aku pernah baca beberapa blogpostnya dan suka dengan gaya penulisannya 🤭

    Aku lupa sih awalnya termotivasi menulis karena siapa, yang aku ingat, beberapa bulan saat lalu waktu aku kembali blogging, The Minimalist dan Becoming Minimalist adalah 2 blog yang menginspirasiku untuk menulis hal-hal berbau minimalis, meskipun sekarang jalur yang aku tempuh sudah berbeda 🤣 tapi berkat mereka lah aku jadi ingin kembali ke dunia blog hihihi. Kak Ikrom pernah dengar nama 2 blogger yang aku sebutkan di atas? 😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak
      Mbak T memang menginspirasi
      Gaya menulisnya unuk

      oh aku pernah baca yg becoming minimalist itu
      keren si emang dan mulai jadi gaya hidup sekarang

      Delete
  2. Mas Ikrom apa kabar?
    Akhirnya aku bisa main ke sini dan baca update-anmu XD

    Kalau ngomongin soal orang yang memotivasi menulis, aku akan ketik nama Samandayu. Ini bukan nama sebenarnya, nama penanya gitu. Dia adalah blogger pertama yang aku kenal di jagad blog. Tulisannya powerful dan bikin kita yang baca geregetan. Karena almarhum, aku akhirnya memutuskan ngeblog.

    Selain almarhum, berkenalan dengan bloggers tuh bikin aku termotivasi buat menulis. Tiap kali blogwalking, aku dapat ilmu dan biasanya ada bonus inspirasi nulis. Rasanya kayak dapat semangat gitu. Apalagi kalau rajin update, wah berasa makin kepacu, tapi apa daya kalau kerjaan kantor lagi banyak, ntar dulu deh ngeblognya, wkakakaka XD

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah iya alm mas samandayu itu juga jadi favorit saya dulu pas awal awal nulis di Kompasiana
      tegas, lugas, dan berani

      iya mbak memang BW jadi termotivasi juga

      Delete
  3. Trinity memang keren bangettt ya, mas ~ Saya pun salah satu yang hobi baca blognya meski belum kelar 100% haahahaha. Dan dari Trinity pula, saya dapat banyak insight ketika mau liburan ke suatu negara 😁 Bahkan kemarin waktu mba Fanny cerita soal pohon pisang versi Trinity, saya jadi penasaran dan mau baca-baca bukunya 😍

    By the way, untuk saya, yang memotivasi saya menulis itu mostly teman-teman bloggers, yang sering bersisian sama saya di kolom komentar 😆 Entah kenapa, kalau teman bloggers seperti mas Ikrom dan lain-lain aktif blogging, secara nggak langsung membuat saya jadi termotivasi untuk aktif juga 🙈 hehehehe. By the way, semoga mas Ikrom bisa segera punya kesempatan untuk visit Filipina. Pasti seru banget baca perjalanan mas Ikrom di sana 😍 Semoga Corona segera hilang, ya mas ~

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak Trinity keren banget emang
      ada aja insight barunya

      sama sih teman teman blogger juga nebinspirasi
      kalau udah pada upadet saya belum update rasanya gimana gitu ya mbak hahaha

      amin makasih ya doanya mbak

      Delete
  4. Mas Ikrom ini yeee, bener-bener Miss Universe addict hahaha.
    Mengalahkan saya banget!
    Saya dulu juga pecinta banget miss universe, dan ngikutin selalu acaranya :D

    Btw Mba Trinity tuh ya, jujur saya baru ngeh dong, duh maapkeun ke kudetan saya, kalau ga salah, saya ngehnya pas dia datang ke Semen di Gresik itu loh, langsung deh saya main ke blognya, saya penasaran kan, buka deh postnya yang paling lama, dan terkejut banget.

    Beneran, Mba T mah penulis sejati, gimana enggak?
    Selama belasan tahun dan gaya menulisnya nggak berubah dong, dan memang dari dulu dia nulis tuh udah terarah banget, kereennn :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. mungkin keseringan nonton pageant ya mbak hehe
      jadi sering liat cerita pemenangnya

      iya mbak T emang juara ya mbak

      Delete
  5. Oh ada Miss universe juga yang membuat mas Ikrom jadi semangat menulis, kalo mbak Trinity baru aku tahu soalnya jarang main ke blogger traveling.

    Soal semangat menulis aku masih angin anginan mas, kalo lagi semangat menulis ya semangat apalagi kalo lihat teman dekat rajin menulis jadi ikut terbawa, contohnya kang satria, tapi kalo lagi malas ya malas nulis juga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ah iya mas seperti biasa ya wkwkwk


      biasnaya kalau soulmate jadi ada semangat ya mas hehe

      Delete
  6. Almarhum Prof. Effendy sangat menginspirasi sekali ya mas. Seandainya di Indonesia ada lebih banyak lagi sosok pendidik seperti almarhum, saya jamin pendidikan di Indonesia bakal bersaing dengan negara lain.

    Kalau ditanya sosok yang memotivasi saya menulis mungkin saya akan bingung jawabnya, tapi kalau sosok yang tulisan-tulisannya saya gemari sehingga mempengaruhi gaya penulisan saya mungkin ada Agustinus Wibowo, Eric Weiner, Jared Diamond, Yuval NH, Paulo Coelho, beberapa penulis National Geographic yang saya gak hapal nama2nya, dan lain sebagainya, wkwkwk.

    Thanks sharingnya Mas Ikrom, mantapppp.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya Pak Ef adalah inspirasi para mahasiswa Kimia
      andai saja ya mas pasti akan lebih maju
      daya kritis beliau memang luar biasa dan dibuktikan dengan sumbangsihnya

      wah jared diaminda dan Paulo Coelho saya juga suka
      asyik banget tulisan mereka

      makasih mas

      Delete
Next Post Previous Post