Kematian Cheslie Kryst, Sisi Gelap Kesehatan Mental Kontes Kecantikan

Cheslie Kryst
Mendiang Cheslie Kryst saat memenangkan Miss USA 2019. - Dok Istimewa

Baru-baru ini, publik dikejutkan dengan kematian Miss USA 2019, Cheslie Kryst.

Cheslie ditemukan tak bernyawa di jalanan kota New York setelah melompat dari lantai 60 apartemen miliknya di kawasan Manhattan yang menjadi kawasan utama di kota itu. Sontak, kematian Cheslie ini membuat banyak pihak terkejut. Tak hanya penggemar pageant saja tetapi hampir seluruh warga AS terhenyak.

Dikenal Sebagai Sosok yang Ceria

Pasalnya, Cheslie dikenal sebagai sosok yang riang, bersemangat, dan hampir selalu menceriakan suasana dalam setiap acara yang diikutinya. Cheslie mulai dikenal publik sebagai pembawa acara TV Extra yang memandu berbagai kegiatan. Sosoknya yang bubbly membuat siapa saja betah menonton acara televisi yang dipandunya.

Baca juga: Aneka Makna dalam Balutan Gaun Last Walk Miss Universe

Cheslie juga masih sempat menjadi salah satu co-host pada dua gelaran Miss Universe tahun ini, yakni Miss Universe 2020 di Florida dan Miss Universe 2021 di Israel. Malah, saat perhelatan Miss Universe 2020 lalu, sosok Cheslie dianggap sebagai penyelamat suasana karena suguhan acara yang monoton. Ia tampil paling memukau. Bahkan, beberapa pageant lover merasa sudah saatnya Cheslie didapuk sebagai salah satu pembawa acara utama dalam kontes Miss Universe.

Pun demikian dengan kegiatan sehari-hari yang tampak selalu ceria. Cheslie kerap memberikan tips merawat rambut hitam keritingnya, memberi saran menggunakan make-up, memadupadankan baju, dan lain sebagainya. Ia juga sering terlihat berlatih fisik untuk menjaga kebugarannya. Cheslie adalah sedikit wanita di dunia yang memiliki badan sixpact.

Miss Universe 2019 Zozibini Tunzi dan almarhumah Miss USA 2019, Cheslie Kryst tampil anggun dalam setelan gaun kuning saat penobatan Miss USA 2020. - Dokumen Istimewa.

Sayang, keputusan Cheslie untuk mengakhiri hidup rupanya menjadi puncak dari permasalahan yang ia alami dalam hidupnya. Masalah yang tidak banyak diketahui oleh banyak orang, terutama yang sering melihatnya.  Tidak banyak yang tahu, Cheslie selama ini memendam masalah kesehatan mental yang begitu berat sehingga ia akhirnya memutuskan bunuh diri.

Baca juga: Beberapa Kekacauan yang Terjadi pada Kontes Kecantikan

Sebelumnya, Cheslie sempat mengunggah foto di Instagram dengan tulisam Semoga harimu damai dan menyenangkan. Unggahan  ini rupanya menjadi sinyal dan perpisahan dari Cheslie sebelum meninggal dunia.

Namun, jauh sebelum ia memutuskan untuk melakukan bunuh diri, ia sempat berbicara masalah kesehatan mental. Dalam sebuah wawancara dengan majalah Alluere, Cheslie mengatakan bahwa usia 30 adalah pengingat bahwa ia sudah kehabisan waktu untuk menjadi penting di masyarakat. Dan menurutnya, itu sangat menyebalkan.

Perlu diketahui, Cheslie menjadi Miss USA tertua yang dinobatkan sepanjang sejarah. Saat menjadi pemenang, Cheslie sudah berusia 28 tahun. Padahal, rata-rata Miss USA memenangkan mahkotanya pada usia 25 tahun atau lebih muda. Usia yang dianggap banyak orang tak lagi muda ini dianggap menjadi salah satu tekanan sehingga Cheslie mengalami depresi.

Baca juga: Kontes Kecantikan Mana yang Paling Prestisuis?

Meski, ada juga anggapan bahwa masalah yang menyebabkan Cheslie meninggal adalah ketidaksepahaman antara ia dan ibunya mengenai pilihan hidup yang akan ia ambil. Di satu sisi, sang ibu ingin anaknya meneruskan karir di bidang hukum sementara Cheslie ingin tetap berkarir di dunia entertainment. 

Pesan yang bangus sekali. - IG Marcelini Indrawan

Entah bagaimana benarnya, hanya Cheslie dan Tuhan saja yang tahu. Ibunya yang juga pelaku konts kecantikan pada 2000an mengatakan putrinya mengidap high-functional depression. Yang jelas, kematian Cheslie ini merupakan sisi gelap dari dunia kontes kecantikan yang serba glamour dan seakan tanpa cacat.

Kesehatan Mental Menjadi Isu Utama Kontes Kecantikan

Masalah kesehatan mental menjadi isu utama yang didengungkan oleh para pelaku pageant beberapa tahun terakhir. Berbagai advokasi mengenai isu kesehatan mental cukup sering didengungkan. Ada juga pelaku kontes kecantikan bahkan mewadahi para penyintas kesehatan mental di dalam sebuah organisasi atau LSM yang mereka kelola sendiri.

Sayangnya, kesehatan mental menjadi salah satu isu yang tidak bisa dipisahkan dalam kontes kecantikan itu sendiri. Bagaimana tidak, peserta kontes kecantikan kerap diasosiasikan sebagai manusia yang serba sempurna. Memiliki bentuk tubuh sempurna, paras wajah yang cantik jelita hingga kemampuan otak dan berbicara yang mumpuni. 

Cheslie Kryst
Cheslie Kryst (paling kiri) saat berkompetisi pada Miss Universe 2019. Cheslie masuk Top 10 bersama wakil Indonesia, Frederika Alexis Cull. Frederika juga sangat terpukul atas kematian Cheslie. - Dok. Istimewa

Peserta kontes kecantikan bukanlah Tuhan Yang Maha Esa. Mereka adalah manusia biasa yang tentu memiliki kelemahan di beberapa sisi kehidupan atau fisiknya. Dengan kelemahan yang mereka miliki, mereka mencoba untuk menginspirasi orang lain melalui berbagai hal positif, seperti gaya hidup sehat, kepedulian terhadap lingkungan, atau isu lain yang bisa menggerakkan orang banyak.

Usaha mereka sudah sepantasnya dihargai. Dengan cara sederhana, tidak memberi komentar buruk terhadap mereka. Kalau pun ada kekurangan yang harus mereka perbaiki, dengan komentar yang baik sudah saatnya dilakukan. Sebenarnya, saat berproses menuju arah lebih baik terutama dalam rangka persiapan menuju kontes Miss Universe, para pelaku kontes kecantikan juga menerima kritik.

Itu terbukti saat mereka live di Instagram dan membaca komentar para netizen, mereka kerap mengatakan akan menampung saran yang diberikan. Tentu, semua itu tak mudah karena butuh proses berkelanjutan dengan tim yang mereka miliki. Kita yang berada di luar circle mereka tentu tak tahu seberapa sulitnya mereka bersusah payah menaikkan standar agar mereka bisa menampilkan yang terbaik.

Meski belum sampai ada yang bunuh diri – dan jangan sampai terjadi – pelaku pageant di Indonesia juga rentan terhadap kesehatan mental ini. Betapa tidak, ada saja ulah oknum pageant lover yang memberikan komentar buruk tanpa ampun dalam kegiatan atau foto yang diunggah oleh mereka. Kebanyakan, komentar menjurus pada fisik yang sungguh membuat hati teriris. Tak melulu soal fisik, soal kemampuan yang dianggap di bawah standar menjadi salah satu bentuk komentar yang bisa menciderai kesehatan mental para pelaku pageant di Indonesia.

Peristiwa paling terkenang adalah saat Bunga Jelitha gagal masuk semifinal Miss Universe 2017. Saat itu, banyak sekali oknum yang memberikan komentar negatif terkait gagalnya Bunga. Mulai dari puteri yang tetukar sampai masuk ke ranah fisik. Ada juga oknum yang berkomentar bahwa saat Bunga tiba di Indonesia, maka ia akan dihujani batu. Bunga sendiri yang menceritakan hal tersebut sampai malah timbul keinginan bunuh diri.

Hingga saat ini, masih ada saja komentar kurang baik yang menyerang pelaku pageant. Tak jarang, komentar itu malah membuat sponsor seperti desainer tidak jadi melakukan kontrak bersama pelaku pageant. Tentu, jika ini juga terjadi maka sangat merugikan.

Semoga saja, dengan kematian Cheslie Kryst ini menjadi pelajaran berharga bagi siapa saja untuk lebih peduli pada orang sekitar. Kalau kita tidak ingin mendapatkan serangan mental, maka sudah saatnya tidak memberikan serangan mental pada orang lain.

14 Comments

  1. kaget pas tau berita ini, nggak nyangka juga seorang miss USA mengalami kejadian kayak gini
    kita nggak tau kan ya dibalik wajah wajah hepi di depan kamera, sebenernya mereka atau siapa pun itu ada perasaan "tertekan" mungkin dari pihak orang lain yang nggak dikenal, pihak keluarga, sampe stress sendiri

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah iya pada kaget smeua mbak soalnya dia ceria bnaget
      tekanannya udah gede banget kayaknya

      Delete
  2. Sepertinya Cheslie mengingkari fitrahnya sebagai manusia. Andai saja dia menyadari bahwa lahir, tua, dan mati itu adalah peristiwa tak bisa ditawar2. Mosok gara2 usia sudah 30 tahun menjadi beban batin. Sampai2 menganggap batas perkembangan karir dan popularitas telah berakhir. Huh .... Sayang semuanya terlambat. Belum sempat ngajaknya bersyahadat dia pergi duluan. He he .....

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau dari sisi agama kita memang begitu tidak sadar akan kodratnya sebagai manusia
      tapi kalau dari sisi kesehatan mental dia sebenarnya sedang menderita sakit parah bu Nur
      yang orang lain di sekitarnya sering tidak tahu dan harus disembuhkan

      Delete
  3. Sebenarnya dia punya anugrah..cantik..banyak fans...banyak akses untuk menuju ke apa yang dia mau... Tapi endingnya malah tragis ya. Klo versi sederhananya...bisa jadi ia kurang bersyukur...

    ReplyDelete
    Replies
    1. bis ajadi mbak tapi namanya kesehatan mental ornang ya kita tidak tahu

      Delete
  4. Saya terfokus dengan kalimat usia 30 dan belum menjadi apa-apa menjadi tekanan tersendiri. Yah, saya kira di mana pun tempat mereka tinggal, pasti akan selalu ada beban semacam ini. Bahwa kita mesti berhasil atau mencapai sesuatu sebelum usia 30. Makanya beberapa kali saya nemu orang yang memutuskan bunuh diri di rentang usia tersebut. Apalagi sempat ramai 'klub 27' kan, sebutan buat orang-orang yang memutuskan bunuh diri di usia 27.

    Meski masih dapat ledekan kurus, cacingan, dsb. dari sebagian orang, sekarang saya udah berusaha banget enggak gantian mengejek fisik seseorang. Karena saya tahu enggak enak banget rasanya. Haha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah iya klub 27
      banyak pesohor juga yang bunuh diri di usia itu
      bener mas ejekan fisik itu menyakitkan banget
      apalagi kalau berulang

      Delete
  5. Ternyata nggak semua orang yg sukses atau terkenal itu bahagia lahir batin ya mas, banyak juga tertekan, hal ini aku lihat dr banyaknya artis korea yg juga lebih memilih mengakhiri hidupnya sendiri karena banyaknya tekanan dari berbagai pihak atau karena kesehatan mental yg kita semua ga pernah tau.

    Pdhl harusnya orang2 sana bangga ya, dia yg udah berumur 28 aja masih bisa mengalahkan yg muda, harusnya diapun bangga, tapi ternyata fakta berkata lain.

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah betul dia hebat lo dan jadi fav menang Miss Universe juga selain Zozi
      kita emang ga pernah tau apa yang dialami seseorang ya mbak

      Delete
  6. aku aja kaget gak nyangka pas tahu beritanya
    berarti popularitas gak menjamin kan sebuah kebahagiaan
    harusnya orang tua modern bisa mendukung apapun pilihan anaknya di dunia karir asalkan itu membuat anaknya happy

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener mas gak jamin karena belum tentu ia bahagia

      Delete
  7. Sediiih bacanya.. apalagi melihat si mbak ini, cantik, sexy, tapi ternyata ada masalah yang dia sembunyikan :(.

    Terkadang terhadap orang2 yg suka membully orang lain dengan jaga2 menyakitkan, aku sendiri marah mas. Kok tega sih, kok sepertinya seneeeng banget kalo bisa berbuat jahat Ama orang lain. Mereka ada masalah apa sebenernya. Giliran si orang yg dibully bunuh diri, aku pengen tahu, apa para pembully itu semakin puas , atau malah takut? Atau cuek aja.. beneran ga ada hati kalo begitu 😔

    ReplyDelete
  8. sedih banget...aku berempaty dengan korban bullying seperti ini...aku juga kalau mau komentar sekarang ati ati banget. Apalagi masalah fisik kan...kita ga tau mental tiap orang bagaimana, ada yang rapuh dan mengira komenan orang lain itu menyinggung, malah bisa bikin down akhirnya mengakhiri hidup. Prinsipku sekarang kalau komentar emang ati ati...ga pernah bahas fisik kecuali kalau itu pujian. Aku juga paling malas soalnya kalau diejek orang apalagi ngejek fisik, kan sama aja ngejek yang sudah diciptakan Alloh swt hiks..

    ReplyDelete
Next Post Previous Post