Tak Ada Perjalanan Langsung, Begini Cara Naik Kereta Api dari Malang Menuju Mojokerto

Kereta dari Malang ke Mojokerto
Kabin KRD Sidoarjo-Indro

Malang dan Mojokerto adalah dua kota di Jawa Timur yang berbatasan secara langsung.

Meski berbatasan langsung, keduanya tidak memiliki jalur kereta api maupun jalur bus yang bisa diakses secara langsung. Artinya, warga Malang yang bepergian ke Mojokerto maupun warga Mojokerto yang hendak ke Malang harus berganti moda transportasi terlebih dahulu di titik tertentu. Mereka tidak bisa naik kereta api maupun bus secara langsung dari kota masing-masing.

Pada perjalanan kereta api, meski sama-sama berada di wilayah Daerah Operasi 8 Surabaya, tidak terdapat jalur kereta langsung dari Malang. Untuk menuju Mojokerto dari Malang, maka kereta api harus mengikuti percabangan jalur di Stasiun Sidoarjo atau di Stasiun Wonokromo. Jika berjalan ke arah selatan, maka kereta api juga harus mengikuti percabangan jalur antara jalur Malang-Kediri dengan jalur Surabaya-Kertosono di Stasiun Kertosono.

Lantas, bagaimana caranya untuk naik kereta api dari Malang menuju Mojokerto?

Setidaknya ada tiga cara untuk menuju Mojokerto dari Malang menggunakan kereta api. Berbagai opsi ini dapat dipilih bergantung kepada jadwal perjalanan kita dan berapa uang yang kita anggarkan. Tiga cara ini disusun berdasarkan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2021. Artinya, jika nantinya terjadi perubahan jadwal kereta api yang disusun oleh PT KAI, maka cara ini bisa saja berubah mengikuti perubahan dari jadwal tersebut.

Pertama, dengan naik KA Penataran Dhoho dari Malang menuju Mojokerto.

Cara paling mudah adalah naik KA Penataran-Dhoho dari Stasiun Malang. Kereta ini akan bernama kereta api Penataran saat berjalan dari Malang menuju Blitar. Dari Stasiun Blitar, maka kereta akan berganti nama menjadi Kereta Api Dhoho.

Baca juga: Berburu Suara Announcement Kereta Api

Untuk naik Kereta Api Penataran Dhoho ini, tiket yang harus dibayarkan adalah 18 ribu rupiah. Keunggulan dari menaiki Kereta Api Penataran Dhoho ini adalah kita tidak perlu lagi berganti kereta api dari Malang ke Mojokerto. Kita hanya perlu menikmati perjalanan di dalam kereta api selama sekitar 6 jam lebih 42 menit.

Kereta dari Malang ke Mojokerto
Kereta Api Penataran Dhoho

Jika dihitung, total perjalanan itu jauh lebih lama dibandingkan dengan naik kendaraan pribadi lewat jalan tol. Makanya, opsi ini dapat digunakan jika kita memiliki waktu luang untuk perjalanan  yang lebih banyak.

Mengapa bisa memakan waktu selama itu?

Alasannya adalah karena perjalanan Kereta Api Penataran Dhoho dari Malang ke Mojokerto ini memutar lewat jalur selatan. Jadi, kita akan berjalan ke jalur selatan melewati Blitar, Tulungagung, dan Kediri. Dari Kediri, kereta ini akan berputar kembali ke arah Surabaya di Stasiun Kertosono sebelum sampai di Stasiun Mojokerto. Waktu yang cukup lama ini hampir sama dengan perjalanan dari Malang menuju Madiun. Selain memutar, seringnya Kereta Api Penataran Dhoho menunggu persilangan atau persusulan dengan kereta api lain juga memakan waktu. Alhasil, opsi ini sebenarnya tidak direkomendasikan kecuali jika kita tidak ingin repot berganti kereta.

Kedua, dengan tiga naik kereta api ke arah Sidoarjo dan Surabaya

Cara kedua ini saya coba saat berlibur ke Mojokerto kemarin. Mulanya, saya ingin berangkat saja langsung dari Surabaya menuju Mojokerto. Namun, karena satu dan lain hal, saya belum bisa melakukannya dan akhirnya berangkat dari Malang. Akan tetapi, saya ada janji mengambil bungkusan dari teman di Surabaya. Mau tak mau, saya harus ke Surabaya dulu.

Baca juga: Tak Lagi Disinggahi Kereta Api, Solo Jebres Kini Terasa Lebih Sunyi

Lagi-lagi, saya tiba-tiba ingin mencoba sensasi naik KRD dari Sidoarjo. Akhirnya saya memutuskan cara kedua ini dengan tiga naik kereta api dari Malang ke Mojokerto. Lantas, kereta apa saja yang harus dinaiki?

KRD Sidoarjo-Indro
KRD Sidoarjo-Indro

Dari Malang, saya naik Kereta Api Pentaran pagi yang berangkat sekitar jam 06.12. Kereta ini merupakan kereta kedua yang berangkat dari Malang setelah KA Tumapel. Dari Malang, kita turun di Stasiun Sidoarjo sekitar pukul 08.14. Harga tiket Kereta Api Penataran dari Malang menuju Sidoarjo adalah 12 ribu rupiah. 

Baca juga: Mencoba Naik KRL Jogja-Solo

Kita menunggu KRD Sidoarjo-Indro yang berangkat sekitar pukul 10 pagi. KRD Sidoarjo-Indro pada tahun ini berangkat sebanyak 3 kali dari Stasiun Sidoarjo, yakni pukul 05.25, pukul 10.00, dan terakhir pukul 13.00. Meskipun berakhir di Stasiun Indro Gresik, tetapi kereta api ini juga melewati beberapa stasiun di Surabaya, antara lain Stasiun Wonokromo, Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Surabaya Pasar Turi, Stasiun Tandes, dan Stasiun Kandangan. 

Kereta dari Malang ke Mojokerto
Stasiun Sidoarjo, tempat transit kereta dari Malang menuju Mojokerto

Maka dari itu, stasiun ini juga bisa dijadikan opsi bagi penglaju dari Sidoarjo menuju Surabaya atau sebaliknya. Kereta ini juga menjadi satu-satunya kereta yang berhenti di stasiun ujung Surabaya seperti Stasiun Tandes dan Stasiun Kandangan. Tiket KRD Sidoarjo-Indro ini hanya 5 ribu rupiah. Sama harganya dengan tiket Suroboyo Bus.

Setelah naik KRD Indro, maka saya turun di Stasiun Wonokromo sekitar pukul 10.42. Masih ada waktu sekitar satu setengah jam sebelum Kereta Api Dhoho tiba. Kereta Api Dhoho akan berangkat sekitar pukul 12.30. Sembari menunggu, saya makan dulu di DTC Wonokromo dan juga salat Zuhur. 

Baca juga:  Seni Ngirit Makan di Kereta Api

Walau harus dua kali ganti kereta, tapi opsi ini jadi opsi utama. Alasannya, saya bisa sarapan dulu di Sidoarjo karena kereta dari Malang berangkat sangat pagi. Siangnya, saya bisa makan siang di Wonokromo. Jadi, saya untung bisa sarapan dan makan siang sambil menunggu kereta. Selama covid ini, saya menghidari makan di dalam kereta karena kurang nyaman saja. Apalagi ada larangan makan di dalam kereta jika waktu perjalanan kurang dari dua jam. Total biaya tiket yang saya keluarkan adalah 27 ribu rupiah.

Ketiga, naik KA Penataran sambung KA Jenggala

Cara ini adalah cara tercepat dan paling praktis untuk naik kereta api dari Malang menuju Mojokerto. Sama dengan cara kedua, kita naik KA Penataran pagi dari Malang pukul 06.12. Lalu, kita turun di Stasiun Sidoarjo pukul 08.17. Dibandingkan dengan cara yang kedua, cara ketiga ini memerlukan kesabaran untuk menunggu kereta api selanjutnya. Lantaran, kereta api Jenggala baru berangkat sekitar pukul 10.20. Yah kira-kira bisa dua jam menunggu di stasiun ini. Kalau tidak ada kegiatan lagi, bisa-bisa kita mati bosan. Makanya, saya lebih memilih cara kedua karena waktu tiba di Mojokerto tidak terlampau jauh. Sekitar satu jam saja. 

kereta api Jenggala
KA Jenggala dengan anak TK yang memenuhinya

 

 

Meski begitu, cara ketiga ini merupakan cara paling murah. Lantaran, kita hanya perlu mengeluarkan uang sebesar 16 ribu rupiah untuk tiket. Sebesar 12 ribu rupiah untuk tiket KA Pentaran dan 4 ribu rupiah untuk tiket KA Jenggala. 

 

Cara naik kereta api Malang ke Kertosono


Dari ketiga opsi tersebut, bisa dipilih sesuai tujuan kita. Kalau mau berkeliling naik kereta maka opsi pertama dalah kunci. Jika ingin sarapan dan makan siang dengan waktu yang pas, maka opsi kedua bisa jadi pilihan. Apabila mau lebih cepat sampai, opsi ketiga adalah pilihan utama. Selain cepat sampai, opsi ketiga ini juga yang paling murah. Kira-kira, opsi mana yang akan Anda pilih?

6 Comments

  1. Waah menarik juga yaa mas perjalanan kereta api dari Malang ke Mojokerto sampai ada 3 Opsi.😊😊

    Tapi kalau saya pribadi suka dengan opsi pertama dan biayanya juga tidak terlalu mahal cuma 18 Ribu kita sudah tidak perlu ganti2 kereta lagi. Karena meski perjalanannya cukup jauh karena harus memutar tetapi setidaknya kita bisa menikmati suasana dari beberapa kota yang dilewati.

    Namun bagi yang dikejar2 oleh waktu mungkin harus memilih opsi ke 2 & 3 biar tidak stres dijalan.😁😁

    Sama seperti Kereta Jakarta-Bandung Via stasiun Bogor. Cuma kita harus sering bergonta-ganti kereta jadi lelahnya hampir sama seperti naik bus.😁😁

    ReplyDelete
  2. Kereeen...Asli... Mungkin kalo ingi menikmati perjalanan sambil berfoto, menikmati suasana mungkin tidak ada masalah mas ikrom. Berbeda halnya kalau sudah kebelet ketemu pacar, ibu atau bapak, wah pasti ngeejozz langung pake motor...

    ReplyDelete
  3. Klo waktunya luang, tentu milih opsi pertama. Sekalian jalan2 menikmati pemandangan dari atas kereta...

    ReplyDelete
  4. Baru tau bisa gitu juga ya, dan nggak cuma kereta tapi bus juga ribet malang-mojokerto.
    Tapi bagan yg dimunculkan di postingan ini cukup membantuku, yang awalnya nggak ada bayangan rute kereta apinya.

    ReplyDelete
  5. Keren, Mas Akram banyak perjalanan yang punya banyak alternatif. Terima kasih telah berbagi.

    ReplyDelete
Next Post Previous Post