Vakum Setahun, 'Lebaran Pejen' Pemilihan Puteri Indonesia Kembali Digelar

 

Tiga besar Puteri Indonesia 2020
Tiga besar Puteri Indonesia 2020. Sumber: IG Puteri Indonesia

Hari Jumat (27/05/2022) kemarin menjadi hari yang spesial bagi pageant lover Indonesia.

Pasalnya, penantian selama dua tahun mereka akhirnya terbayar lunas. Gelaran Puteri Indonesia 2022 kembali digelar setelah pada tahun lalu ditiadakan akibat pandemi covid-19. Dengan penurunan drastis jumlah kasus covid-19 dan pelonggaran pemakaian masker, maka Pemilihan Puteri Indonesia kembali digelar meriah.

Para pageant lover benar-benar bersuka cita karena mereka bisa kembali merayakan lebaran pejen – sebutan bagi acara PPI – dengan bebas. Setelah dua tahun berpuasa penuh tidak melihat Pemilihan Puteri Indonesia, akhirnya mereka kini bisa merayakannya dengan euforia penuh.

Baca juga: Mengenang Gelar Puteri Indonesia Perdamaian

Bahkan, tiket malam final yang diselenggarakan di JCC Jakarta sudah ludes beberapa hari sebelum malam final. Antusias para PL untuk melihat tayangan PPI secara langsung di tempat acara benar-benar luar biasa. Padahal, satu tiket termurah yakni tiket tribun dijual seharga 500 ribu rupiah. Jumlah yang cukup banyak bagi sebagian orang. Untuk tiket VIP sendiri dijual seharga 1,5 juta dan tiket VVIP seharga 15 juta rupiah. Pemegang tiket VVIP akan mendapatkan beberapa kesempatan penting seperti menginap di hotel yang sama dengan kontestan Puteri Indonesia, berfoto bersama Miss Universe dan ratu kecantikan lain, serta beberapa produk dari Mustika Ratu.

Euforia juga terjadi di daerah dengan digelarnya acara nonton bareng (nobar) guna mendukung jagoan provinsi masing-masing. Euforia juga berlanjut dengan adanya giveaway tiket nonton gratis dari beberapa peserta Puteri Indonesia kepada pageant lover terpilih. Vote dukungan kepada peserta Puteri Indonesia juga mengalir deras dan saling susul antar kontestan yang turut memperbesar laju perputaran uang dalam gelaran ini. Voting tersebut akan digunakan sebagai penentu siapa yang berhak masuk ke babak Top 11 dan Top 6.

Babak Pendahuluan Sebelum Final

Sebelum acara malam final berlangsung, terlebih dahulu diadakan beberapa kegiatan penting. Selain karantina tentunya, ada malam seni, bakat, dan budaya yang mempertunjukkan para peserta mengenakan evening gown dan traditional costume. Pada kegiatan tersebut dipertunjukkan pula bakat dari 44 finalis yang terpilih. 

Baca juga: 5 Kostum Nasional Terbaik Indonesia pada Kontes Kecantikan Dunia Versi Saya

Beberapa hari kemudian, para peserta diadu dalam kegiatan motion challenge. Mereka harus menanggapi sebuah isu, dengan menyatakan setuju atau tidak setuju atas isu tersebut. Mereka tentunya harus memberi alasan mengapa mereka setuju atau tidak setuju. Challenge ini merupakan pertama kali dilakukan sehingga pemirsa dapat menilai siapa saja yang berhak masuk ke babak Top 11, Top 6, dan Top 3.

Prediksi saya setelah melihat babak motion challange

Setelah melihat penampilan para peserta pada motion challenge, saya pun mengubah susunan siapa yang berhak bertahta. Saya memasang DKI Jakarta 5 sebagai pemenang, Bali sebagai runner-up, dan Jawa Timur sebagai pemenang ketiga. Diantara ketiganya, saya hanya yakin posisi Jawa Timur menjadi pemenang ketiga karena menurut saya ia sudah sangat siap untuk berkompetisi di ajang Miss Supranational yang digelar Juli nanti. Waktu yang sangat mepet bukan?

Ayusa Tak Jadi Berangkat ke Miss International

Malam final pun tiba. Dengan mengusung konsep Borobudur dan tema Everyday Hero, ke-44 finalis tampil apik membawakan dress yang kekinian. Warna-warni dress yang cerah memenuhi panggung. Mereka dengan semangat melakukan opening number provinsinya masing-masing. Tiap provinsi diwakili oleh 1 peserta kecuali DKI Jakarta 6 peserta, Lampung, Banten, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, dan Banten masing-masing 2 peserta.

Sebelum pemanggilan peserta yang maju ke babak Top 11, MC memanggil dahulu para ratu dunia yang hadir. Mereka adalah Miss Universe 2021 asal India Harnaaz Shandu, Miss International 2019 Bint Sireethorn asal Thailand, dan runner-up 1 Miss Supranational 2021 Karla Guilfu asal Puerto Riko. Ketiganya didampingi oleh Trio Romansa yang akan lengser.

Trio Romansa dan para ratu dunia. - Sumber Pageant Empire

Kejadian paling menyentuh saat Putu Ayu Saraswati atau Ayusa, Puteri Indonesia Lingkungan 2020 menyampaikan keputusan bahwa ia batal tanding ke ajang Miss International 2022. Ia memberikan kesempatan kepada penerusnya agar bisa mewakili Indonesia dan meneruskan perjuangannya yang tidak bisa ia lakukan. 

Baca juga: Mengenal Akronim Unik Pemenang Puteri Indonesia

Sungguh, keputusan ini cukup mengecewakan tetapi bagaimana lagi. Ayusa sudah menunggu 2 tahun dan Miss International tak kujung digelar. Sementara, Miss-Miss yang lain sudah memilih pemenangnya masing-masing. Ayusa tentu memiliki mimpi dan pencapaian hidup yang lain, pendidikan dokternya juga tertunda selama 2 tahun ia menjabat. Meski berat, tetapi pageant lover mencoba ikhlas dengan melepas Ayusa. Momen tersebut sangat mengharukan. Bahkan, Miss International sampai menitikkan air mata karena ia tahu Ayusa begitu ingin berkompetisi di ajang tersebut. Tepuk tangan yang meriah diberikan pada Ayusa sebagai penghormatan terakhir atas dedikasinya selama ini.

Meski begitu, melepas dua puteri yang lain, Ayu Maulida (Ayuma) dan Jihane Almira Chedid juga berat. Ketiganya terkenal sangat kompak dan mendukung satu sama lain. Ketiganya dikenal pula dengan puteri yang sengklek, yang penuh candaan dan jokes receh sehingga membuat pageant lover selalu kangen dengan kebersamaan Trio Romansa. Ketiganya akan menjadi catatan sejarah yang manis bagi dunia pageant di tanah air.

Setelah bertangis ria, maka saatnya pengumuman Top 11. Dari list saya, ada 3 peserta yang tidak masuk babak Top 11. Mereka adalah NTT, Maluku, dan Banten 2. Posisi ketiganya diisi Sulawesi Selatan 2, NTB, dan Sulawesi Tenggara. Alhasil, ketiga peserta ini sering disebut sebagai dark horse yang memporak-porandakan hotpick durjana dan menggeser para mega favorit. Untuk kali pertama, ada sesi backstage host yang mewawancarai beberapa peserta yang tidak masuk babak Top 11.

Para Dark Horse yang Mengguncang Top 11

Salah satu peserta yang diwawancara adalah Jaswin asal Maluku. Ia digadang-gadang oleh banyak pageant lover masuk babak Top 11. Meski sedikit kecewa, tapi Jaswin terlihat masih semangat. Apalagi ia sudah menyabet gelar best traditional costume. Yah tidak buruk juga kan?

Sama seperti format Pemilihan Puteri Indonesia sebelumnya, para peserta yang melaju ke babak Top 11 harus memberikan pidato singkat mengenai tema yang diangkat. Pada kali ini, tema yang diangkat adalah everyday hero. Mereka pun memaparkan bagaimana cara menjadi pahlawan sekitar dalam kehidupan sehari-hari. Ada yang mengaitkannya dengan kegiatan sosial, kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lain sebagainya. 

Top 11 Puteri Indonesia 2022.
Top 11 Puteri Indonesia 2022. - Sumber: Indopageants

Dari babak Top 11, kemudian peserta dikerucutkan menjadi Top 6. Saya cukup senang, 5 diantara tebakan saya masuk ke babak ini. Hanya wakil Sumatra Barat saja yang gagal maju. Posisinya diisi wakil Sulawesi Tenggara yang masuk melalui jalur vote. Kalau boleh jujur, saya kurang sreg dengan jalur vote di babak 6 besar ini. Bagi saya, penilaian untuk Top 6 lebih baik murni dari dewan juri karena sudah cukup penting untuk melihat siapa yang lebih pantas dari sesi pidato. Kalau untuk Top 11 masih wajar guna memberi kesempatan bagi para puteri yang belum bisa memikat dewan juri. Namun, karena sudah menjadi keputusan YPI, maka ya bagaimana lagi.

Top 6 Puteri Indonesia 2022
Para peserta yang masuk ke babak Top 6: DKI Jakarta 5, Banten 2, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, dan Sulawesi Tenggara. - IG: Puteri Indonesia

Pada babak Top 6, para peserta diberi pertanyaan dari juri. Jujur, saya khawatir pertanyaan yang diberikan adalah pertanyaan kualitas rendah seperti hafalan Pancasila. Syukurlah, YPI mau berbenah. Pertanyaan yang diajukan adalah elaborasi dari sebuah isu. Diantara semua peserta, saya tertarik dengan jawaban dari DKI 5, Bali, dan Banten 1. Banyak yang menajagokan ketiganya masuk ke babak Top 3 setelah babak QnA ini.

Tebakan Saya di Top 3 Benar Semua

Akan tetapi, rupanya DKI 5, Bali, dan Jawa Timur adalah pengisi spot di babak Top 3. Wah ini tebakan saya benar semua. Saya sampai heboh karena hotpick yang saya susun akhirnya tepat untuk babak Top 3. Meski begitu, saya menyerahkan sepenuhnya pada juri bagaimana susunan juara nanti. Yang jelas, bagi saya ketiganya memang layak.

Ketiganya pun diberika pertanyaan yang sama yakni mengenai apakah hal di dalam hidup yang harus diubah. Ketiganya menjawab cukup lancar hanya saja Jawa Timur sedikit berbelit. Meski begitu, saya cukup puas dengan jawaban ketiganya. 

Baca juga: Daftar Provinsi yang Memenangkan Gelar Puteri Indonesia Terbanyak

Akhirnya, dewan juri memutuskan bahwa wakil Jawa Timur, Adinda Cresheilla menjadi runner-up 2 atau Puteri Indonesia Pariwisata 2022. Sementara, jagoan saya asal DKI Jakarta 5, Cindy Mc Maguire berhasil menjadi runner-up 1 atau Puteri Indonesia Lingkungan. Dan, Bali akhirnya meraih mahkota utama untuk pertama kalinya lewat Laksmi De Neefe Suardana. Dengan hasil ini, Jawa Timur dan Bali mendominasi ajang Puteri Indonesia selama 2 kali berturut-turut. DKI Jakarta juga kembali berhasil mencapai kejayaan setelah pada tahun 2020 keenam kontestan mereka unplaced berjamaah alias gagal semuanya masuk ke babak 11 besar.

Laksmi yang Layak Menjadi Puteri Indonesia

Kemenangan Laksmi juga diprediksi banyak pihak. Ia memang tulus menjawab pertanyaan yang diajukan dengan hati dan percaya diri. Pada sesi chit-chat dengan Choky Sitohang, Laksmi ditanya apa ada feeling masuk ke babak 3 besar. Ia hanya menjawab dulu saat kecil, Si Mbok atau pembantu di rumahnya selalu memberi tahu tentang Puteri Indonesia kepadanya. Si Mbok tersebut berkata bahwa Laksmi sangat anggun jika bisa menjadi Puteri Indonesia. Akhirnya perkataan Si Mboknya ini benar dan tepat. Laksmi benar-benar menjadi Puteri Indonesia.

runner up 3, runner up 4, runner up 5 Puteri Indonesia 2022
Tiga peserta Top 6 yang belum berhasil masuk ek babak Top 3: Jawa Barat, Banten 1, dan Sulawesi Tenggara. Semoga YPI menambah lisensi ajang internasional agar mereka semua bisa bertanding. - Sumber: Istimewa.

Cerita Si Mbok dari Laksmi ini juga memberi kesan mendalam bahwa ia sangat menghargai orang di sekitarnya meski orang tersebut adalah orang biasa. Sikap seperti ini sangat dibutuhkan untuk menjadi Puteri Indonesia. Dengan kemampuan bahasa Inggris dan catwalk yang juga mumpuni, YPI memang tak salah pilih. Laksmi benar pas dikirim ke ajang  Miss Universe. Terlebih, beberapa pageant lover mengatakan bahwa Laksmi cukup mirip dengan Frederika Alexis Cull, Puteri Indonesia 2019 yang berhasil mengukir sejarah masuk ke babak Top 10 Miss Universe 2010. Sosok yang Fred banget akhirnya didapat meski bagi saya antara Fred dan Laksmi tentu memiliki banyak perbedaan.

Sementara itu, Cindy yang kalem bagi saya juga cocok dikirim ke ajang Miss International. Saat malam final kemarin, ia rupanya sedang sakit tapi mencoba terus bertahan hingga akhir. Makanya, ia terlihat sedikit lemas dan bahkan mahkota Borobudur hijau yang baru saja dikenakannya terjatuh. Semoga saja Cindy bisa kembali sehat dan meneruskan perjuangan Ayusa yang tertunda membawa mahkota Miss International kedua bagi Indonesia.

Kira-kira, apa nama trio yang cocok bagi Laksmi, Cindy, dan Adinda? 

2 Comments

  1. Emejing..btw bukannya Indonesia tahun ini juga jadi tuan rumah acara lebaran pijen ya mas??

    ReplyDelete
Next Post Previous Post