Naik Trans Banyumas Guna Menikmati Senja di Jembatan Bung Karno Purwokerto

Cara naik Trans Banyumas ke Jembatan Soekarno Purwokerto
Jembatan Soekarno Purwokerto

Keindahan Purwokerto tak melulu soal Baturraden dan bentang alamnya.

Kota semu yang masih menjadi bagian dari Kabupaten Banyumas ini juga memiliki beberapa atraksi wisata kekinian yang instagramable. Salah satunya adalah Jembatan Soekarno yang terkenal dengan keindahan gemerlap lampu yang menari tiap petang dan malam.

Destinasi Wisata Baru di Purwokerto

Jembatan ini baru diresmikan pada April 2022 lalu dan menghubungan antara Jalan Jendral Soedirman dengan Jalan Gerilya. Dua jalan utama ini sebelumnya tidak terhubungkan. Dengan adanya Jembatan Bung Karno, maka dua jalan tersebut bisa terkoneksi. Tidak hanya itu, adanya jembatan ini juga menjadi destinasi wisata baru di Kota Purwokerto.

Cara naik Trans Banyumas ke Jembatan Soekarno Purwokerto
Ujung Jembatan Soekarno Purwokerto

Saya penasaran dengan jembatan ini ketika melihat postingan instagram seputar Purwokerto. Maklum, ketika datang pertama kali ke Purwokerto saat 2018 dulu, jembatan ini belum terbangun. Saat saya melihat unggahan di akun wisata tersebut, saya pun kepincut. Kok bagus ya ada jembatan dengan permainan warna yang menarik dan elegan. Belum lagi, saya melihat jalan tersebut ditutup pada jalan satu sisinya untuk digunakan berjalan atau bermain skuter listrik.


Setelah melihat peta integrasi transportasi di Banyumas, maka saya memutuskan untuk naik Trans Banyumas menuju ke Jembatan Bung Karno. Saya memilih Trans Banyumas karena masih gratis sehingga menghemat pengeluaran. Di samping itu, ada sebuah halte yang letaknya persis di ujung Jembatan Soekarno. Jadi, saya tak perlu berjalan kaki terlalu jauh agar bisa menghemat energi untuk berjalan kaki melintasi jembatan.

Naik Trans Banyumas ke Jembatan Bung Karno

Untuk berjalan-jalan ke Jembatan Bung KarnoPurwokerto, saya memutuskan mendatangi jembatan ini saat sore hari. Sekitar pukul setengah 5, saya sudah siap menunggu Bus Trans Banyumas di Halte Graha Widyatama Universitas Jendral Soedirman. Kebetulan, halte Trans Banyumas ini dekat sekali dengan penginapan saya. Tinggal jalan kaki 300 meter, saya sudah sampai di halte.

Cara naik Trans Banyumas ke Jembatan Soekarno Purwokerto
Naik Trans Banyumas dulu

Agar sampai di Jembatan Bung Karno Purwokerto dari arah Baturraden atau Jendral Soedirman, maka kita bisa naik Trans Banyumas Koridor 2. Tidak perlu transit lagi karena bus Trans Banyumas berhenti di halte SMP Negeri 1 Purwokerto yang berada di ujung Jembatan Bung Karno. 

Baca juga: Cara Naik Trans Banyumas dari Stasiun Purwokerto

Mudahnya naik transportrasi umum ini memberikan nilai positif sendiri bagi wisata Banyumas dan Kota Purwokerto pada umumnya. Alasannya, tak lain dengan adanya transportasi umum yang nyaman dan murah akan lebih menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung. Mereka sebagian besar tidak membawa kendaraan pribadi. Menaiki transportasi umum adalah solusi tepat untuk berjalan-jalan hemat dan mudah.

Hanya perlu menunggu sekitar 3 menit, Bus Trans Banyumas pun tiba. Setelah melewati beberapa halte, Bus Trans Banyumas yang saya naiki tiba di Halte SMP Negeri 1 Purwokerto. Sebenarnya, halte ini merupakan portable yang hanya terdapat palang bus stop saja. 

Disambut Penjaja Skuter Listrik

Nah saya tinggal berjalan kaki sebentar dan sampai di Jembatan Bung Karno. Di ujung jembatan. Tampak penjaja skuter listrik yang menawarkan jasanya. Kalau tak salah harganya 30 ribu untuk 1 jam. Saya belum berkeinginan untuk menyewa skuter listrik karena lebih suka berjalan kaki dan menikmati keindahan alam dari atas Jembatan Bung Karno.

Cara naik Trans Banyumas ke Jembatan Soekarno Purwokerto
Naik skuter listrik dulu

Baru saja tiba, lampu di pinggri jembatan sudah mulai dinyalakan. Ternyata, lampu yang berwarna-warni ini hanya dinyalakan antara pukul 5 sore sampai 9 malam. Jika ingin melihat lampu yang menari, maka sebaiknya kita datang diantara rentang waktu tersebut. Kalau sudah lebih dari jam 9 malam, maka lampu akan dimatikan. Menurut saya, waktu terbaik untuk mendatangi jembatan ini adalah menjelang maghrib saat matahari terbenam.

Baca juga: Akhirnya Keturutan Naik Trans Jateng ke Borobudur

Cara naik Trans Banyumas ke Jembatan Soekarno PurwokertoCara naik Trans Banyumas ke Jembatan Soekarno Purwokerto
Sepi, hening, bahagia.


Asli, perpaduan warna yang menyala dari pinggir jembatan tampak beradu indah dengan siluet sore. Belum lagi, lanskap Kota Purwokerto yang aduhai menjadi pemanis yang sempurna. Syahdunya pemdangangan tersebut dapat saya saksikan dengan leluasa tanpa berebut dengan banyak orang karena jembatan ini tak terlalu ramai.

Baca juga : Naik Trans Jateng Makan Soto Sokaraja 

Saya memang tidak terlalu suka dengan tempat wisata yang ramai. Seindah dan se-instagramable suatu wisata jika terlalu ramai dengan orang yang berkerumun bak cendol dawet, pasti akan langsung saya skip. Enggak dulu dan mencari tempat lain yang lebih sepi.  

Lansekap Purwokerto yang Indah

Dari ujung jembatan yang dekat dengan Jalan Jendral Soedirman, saya menuju ke arah timur. Ternyata, ada sebuah gardu pandang yang baru saja dibangun. Gardu pandang ini juga merupakan ikon wisata di Kota Purwokerto. Saya pun mendapat informasi jika mau naik gardu tersebut maka pengunjung harus membayar 25 ribu rupiah dan antre. Membaca informasi tersebut saya langsung mengurungkan niat. Skip dulu. Walau demikian, nanti jika ada kesempatan yang lebih baik maka bukan tak mungkin saya akan mencobanya.    

Cara naik Trans Banyumas ke Jembatan Soekarno Purwokerto
Gardu pandang dari kejauhan.

Sayup-sayup suara mengaji terdengar dari atas jembatan. Harusnya sih kata orang dulu kalau menjelang maghrib kita harus masuk rumah atau bangunan. Saya malah ngluyur di jembatan. Bagaimana lagi, pemandangan indah tersaji saat menjelang maghrib. Sayang kan kalau tak dilewatkan?

Cara naik Trans Banyumas ke Jembatan Soekarno Purwokerto
Senja yang menyenangkan.


Semakin malam, semakin banyak pengunjung yang datang. Mereka kebanyakan menyewa skuter sebagai sarana hiburan dan ajang narsis. Pemilik skuter juga bersedia memotret mereka yang sedang naik skuter. Ada juga penjaja jasa fotografi yang menawarkan jasa foto berkualitas HD di jembatan ini. Mereka juga menawarkan jasa fotografi untuk prewedding di jembatan ini. Waduh, pasti so sweet dan romantis jika melakukan foto tersebut di jembatan ini.

Cara naik Trans Banyumas ke Jembatan Soekarno Purwokerto
Rasanya tak mau pulang

Tak pelak, keberadaan jembatan ini juga membantu perekonomian warga Purwokerto. Mereka bisa membuka lapangan kerja baru dengan naiknya jumlah wisatawan. Terlebih, untuk datang ke jembatan ini gratis tidak dipungut biaya kecuali jika naik motor harus parkir 2 ribu rupiah.

 


 

Lantaran sudah masuk waktu maghrib, maka saya kembali ke halte Trans Banyumas. Saya memutuskan untuk naik Trans Banyumas ke Rita Supermall. Setelah berjalan jauh, rasanya saya haus dan lapar. Ngemall adalah solusi terbaik untuk dua masalah tersebut.

 

2 Comments

  1. aslikk penasaran banget sama Purwokerto, kayaknya vibesnya mirip mirip Solo gitu ya mas Ikrom.
    Dan kalau kesana kudu foto di jembatan ini hahaha
    aku kadang juga gitu mas Ikrom, kalau magrib orang orang pada masuk ke rumah, kalau lagi pas jalan, aku seringnya magrib ya malah di diluar hotel, karena jam segitu pas sepi sepinya lokasi tujuan yang aku tuju
    dan momen yang pas buat ngeliat sunset juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak tapi lebih dingin di sini engga panas kayak di soo
      soalnya klo mau magrib hawanya syahdu ya mbak hehehe

      Delete
Next Post Previous Post