![]() |
Ilustrasi Pixabay |
Pernah tidak Anda bertemu dengan orang yang bekerja di bawah standar?Contohnya, tukang parkir yang ogah-ogahan saat kita kesulitan dalam mengeluarkan kendaraan. Atau, polisi yang malas membuat laporan kehilangan barang kita padahal kita sangat butuh. Kalau tidak, pelayan restoran yang membungkus makanan ala kadarnya sehingga makanan yang kita pesan rusak.
Berbagai pengalaman tersebut tentu sering kita jumpai. Tentu, rasa marah dan kecewa akan hinggap di hati kita. Sering timbul pikiran bahwa mereka sudah medapatkan upah tapi tidak bekerja dengan maksimal. Kok bisa ya ada orang seperti itu?
Dulu, saat saya masih mengajar di SD Negeri, hampir setiap hari saya mendapatkan rekan sejawat yang bekerja di bawah standar. Masak lho ya, jam pelajaran dimulai pukul 06.45 eh masih banyak guru yang datang pukul 07.00. Saya yang jam 6 tet sudah datang sering merasa sepi karena hanya ada 2 guru lain yang datang beserta petugas kebersihan. Parahnya, kebanyakan dari mereka adalah PNS yang digaji negara.
Saya heran mengapa ya mereka bisa terlambat hampir setiap hari. Apalagi, mereka kan guru yang seharusnya dijadikan panutan oleh muridnya. Belum lagi, ada beberapa dari mereka yang tertidur di jam kosong. Iya sih, memang bukan waktunya mereka bekerja. Meski begitu, ya kali disamakan dengan rumah sendiri?
Tak heran, jumlah siswa baru di SD Negeri yang mendaftar kian hari kian menurun. Bukan salah orang tua yang makin melek teknologi sehingga mereka lebih memilih menyekolahkan anak ke SD swasta, tetapi fenomena guru yang bekerja di bawah standar adalah salah satu alasan utamanya. Ya kali, orang tua mau menyekolahkan anaknya di SD yang gurunya banyak yang terlambat datang ke sekolah.
Maka dari itu, sebagai pekerja, kita harus memiliki SOP Diri yang baik. Walau di tempat kerja sudah ada SOP atau ada perjanjian kerja sama dengan pihak lain, tetap saja SOP Diri penting untuk dibuat. SOP ini paling tidak menyangkut 3 hal.
Pertama, komitmen untuk melakukan tugas tepat waktu, lebih baik lebih cepat dari waktu yang ditentukan. SOP ini menjadi patokan mutlak bagi saya dalam bekerja dalam bidang apapun. Entah dalam bidang blog atau bidang pendidikan. Ketika saya diminta mengerjakan tugas dalam waktu seminggu, maka sebisa mugkin saya menyelesaikannya sebelum waktu yang ditentukan.
Meski begitu, saya tidak mau mengerjakan asal-asalan. Makanya, ketika ada pekerjaan yang datang, saya langsung membaca perintah pekerjaan itu dengan baik. Tidak menundanya kapan-kapan sebagai antisipasi jika saya mengalami kendala.
Pun demikian saat saya mengajar dulu atau saat mengelola bimbel sekarang. Saya menyempatkan diri datang lebih awal paling tidak setengah jam dari waktu yang ditentukan. Lebih baik berangkat lebih awal karena kita tidak tahu kondisi di jalan. Entah ada kemacetan, ban bocor, atau (jangan sampai) ada kecelakaan. Saya paling anti berangkat mepet.
Kedua, fokus pada pokok pekerjaan. SOP ini penting agar hasil kerja maksimal dan kita tidak terbebani dengan hal-hal di luar pekerjaan. Saya bukan tipe yang cari muka agar bisa mendapatkan pekerjaan banyak. Bagi saya, lebih baik mengerjakan sedikit pekerjaan asal hasilnya maksimal.
Sering terjadi di dunia kerja, para pekerja yang entah ingin naik jabatan atau gaji meminta pekerjaan lebih di luar pekerjaan mereka. Saya sangat menghindari hal ini. Kalau tidak diminta, ya saya tidak akan meminta pekerjaan di luar tupoksi saya.
Ketiga, beri nilai plus pada pekerjaan kita. Keuntungan dari tidak meminta pekerjaan lebih adalah kita bisa memberikan nilai plus pada pekerjaan kita. Kita bisa menambah banyak nilai di dalamnya. Contohnya, saat menulis blog, kita bisa lebih fokus dengan memberi infografis atau video yang mendukung.
Kalau pekerjaan di dunia pendidikan, saya bisa membuat banyak materi pendukung dengan gambar yang menarik. Sangat berbeda jauh saat saya mengajar dulu yang tidak bisa maksimal membuat materi pembelajaran. Waktu habis untuk mengerjakan administrasi sehingga bahan pembelajaran lebih banyak menggunakan Buku Kerja Siswa (BKS)
Sebenarnya, muara dari pembuatan SOP Diri adalah bentuk pelayanan kita terhadap Tuhan dan sesama. Kita sudah diberi rezeki yang berkah dan cukup kok ya masih enggan untuk menjalankan kewajiban dengan baik. Malu lah sama Tuhan.
Tags
Catatanku
Biasanya salah satu faktornya adalah sudah bosan dengan ritinitas kerjaan tapi masi butuh hasilnya (gaji). Ini pernah saya alami, kadang merasa bosan jika sudah terlalu lama kerja di suatu tempat. Salah satu solusinya adalah pindah tempat, baik itu ke cabang lain atau sekolah lain contohnya. Dengan adanya suasana baru biasanya tumbuh semangat lagi untuk SOP dalam bekerja.
ReplyDelete