Rekomendasi Lima Cerita Anak TVRI sebagai Hiburan Keluarga


sinetron anak TVRI Jogja
Cuplikan adegan Sekar dan Jagad dalam cerita Senandung Sahabat. - TVRI Stasiun Jogja

Televisi Republik Indonesia (TVRI) dikenal sebagai televisi yang penuh dengan program bagi anak-anak.


Salah satunya adalah cerita anak yang tayang pada akhir pekan. Cerita ini diproduksi oleh TVRI Daerah dan ditayangkan oleh TVRI Nasional. Berbeda dengan film anak yang diputar di bioskop, ada banyak keunikan dalam cerita-cerita anak tersebut.

Selain diperankan oleh pemain lokal, durasi satu buah film cukup singkat. Hanya sekitar 50 menit. Latar cerita yang disesuaikan dengan kondisi budaya dan sosial daerah juga menjadi ciri khas. Satu hal lagi, penggunaan bahasa daerah yang kental dan nilai-nilai kebudayaan yang cukup tergambar jelas membuat cerita anak ini sayang untuk dilewatkan.

Sayangnya, tidak semua TVRI Daerah mengunggah kembali cerita anak yang telah mereka buat. Beberapa cerita bahkan diunggah di Youtube oleh akun pribadi. Nah, dari sekian cerita anak TVRI, berikut ada lima cerita yang bisa dijadikan hiburan bagi keluarga.

1. Senandung Sahabat (TVRI Stasiun Daerah Istimewa Yogyakarta) 




Diantara TVRI Stasiun Daerah lainnya, TVRI Stasiun DIY cukup mendominasi dalam pembuatan cerita anak. Tentu, selain dikenal bermarkas di kota budaya, TVRI Jogja juga memiliki tayangan berkualitas. Salah satunya cerita berjudul “Senandung Sahabat” yang menyabet Juara II Penghargaan Gatra Kencana TVRI 2018.

Cerita ini berkisah seorang anak tanpa ibu bernama Jagad (diperankan Fathan Irsyad) yang sering di-bully oleh teman-temannya. Mereka mengejek Jagad lantaran ia adalah anak seorang tukang gali kubur yang tak takut dengan hal-hal mistis. Jagad hanya memiliki seorang teman bernama Tomo. Hanya Tomolah yang mau berteman dengan Jagad. Sayang, Tomo kemudian harus meninggalkan Jagad karena ikut ayahnya pindah.

Cerita pun berlanjut dengan kehadiran Sekar, seorang anak wanita yang mau berteman dengan Jagad. Ia terus menyemangati Jagad agar tetap semangat di balik kekurangannya. Sejak adanya Sekar, Jagad menjadi lebih semangat. Hingga pada akhirnya, ia sangat kaget ketika tahu siapa sosok Sekar sesungguhnya.

Senandung Sahabat cukup apik menampilkan latar pedesaan di daerah Turi, Sleman, DIY. Cerita ini juga lebih banyak menghadirkan senja dan bentang persawahan. Yang unik, ada salah seorang tokoh bernama Buncis. Ia adalah teman Jagad yang cukup kemayu. Jika melihat sekilas, penonton akan teringat dengan sosok “Boneng” dalam film warkop. Buncis pun kerap membuat penonton tergelak dengan aksinya yang lucu.

2. Laskar Bhinneka (TVRI Stasiun Jawa Timur) 



Kemampuan Arek-arek Suroboyo dalam beradu akting juga tidak kalah. TVRI Jawa Timur juga memiliki cerita anak berjudul Laskar Bhinneka. Cerita ini berkisah mengenai persahabatan lima orang anak antar etnis dan agama yang akan mengikuti sebuah perlombaan karya ilmiah.

Sayang, salah satu dari mereka, yakni tokoh bernama Dany kehilangan sepeda. Meski begitu, mereka tetap semangat dan berlatih untuk lomba. Hingga akhirnya, tim mereka pun mendapat juara.

Pada kisah selanjutnya, mereka bertemu dengan seorang anak bernama Ruly yang sedang memakai sepeda milik Dany. Teman mereka pun mengejarnya. Untunglah, kesalahpahaman pun bisa diselesaikan. Sepeda itu ternyata diperoleh Ruly dari tangan seorang penjahat narkoba. Sebenarnya, Ruly pun ingin segera mengembalikan sepeda itu begitu tahu barang tersebut hasil curian. Mereka pun akhirnya bersahabat.

Melihat cerita Laskar Bhinneka, saya jadi teringat masa-masa sekolah dasar. Penggunaan bahasa medhok Surabaya dan Madura yang khas masih terngiang kala bermain bersama teman-teman. Cerita ini juga menggunakan latar yang cukup unik dengan perkampungan di sekitar hutan mangrove Surabaya. Para anggota Laskar Bhinneka juga bermarkas di salah satu gazebo yang cukup adem. Sama ademnya dengan pesan toleransi dalam cerita ini.

3. Seberkas Cahaya di Bukit Meratus (TVRI Stasiun Kalimantan Selatan) 



Pegunungan Meratus dikenal sebagai salah satu kekayaan alam yang dimiliki oleh Pulau Kalimantan. Di dalamnya, tersimpan segala Sumber Daya Alam yang melimpah. Termasuk, sarang burung walet yang dihargai dengan cukup tinggi.

Keberadaan sarang burung walet di gua-gua di sekitar Pegunungan Meratus membuat banyak orang tertarik untuk memperebutkannya. Konflik pun terjadi dan tak jarang terjadi pertumpahan darah. Tiga orang anak yang saling bersahabat, yakni Indun, Adung, dan Gayang berada dalam pusaran konflik tersebut.

Orangtua mereka adalah pencari sarang burung walet yang kemudian tergeser oleh para pencari dari desa lainnya. Beberapa kejadian yang mengejutkan pun terjadi. Namun, anak-anak itu tak takut untuk tetap menjelajahi sarang burung walet. Hingga usaha dari warga sekitar untuk mempertahankan keberadaan sarang burung walet itu berbuah manis. Mereka bisa kembali mengambil sarang burung walet dengan leluasa.

Selain menampilkan bentang alam Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, film ini juga menyuguhkan kehidupan sosial masyarakat multi etnis di provinsi ujung selatan Kalimantan itu. Beberapa adegan yang menampilkan toleransi dari tokoh anak-anak juga menginspirasi. Mereka pun yang kemudian memberi saran untuk membangun gedung sekolah yang sudah rusak dari hasil panen raya sarang burung walet.

4. Lagu Anak Pinggiran (TVRI Stasiun DKI Jakarta dan Banten) 



Sesuai judulnya, cerita ini mengisahkan perjuangan hidup seorang anak yatim bernama Ando. Ia tinggal di daerah Marunda, Jakarta Utara. Sebagai anak pembantu, ia kerap diejek oleh teman-temannya, terutama Dody yang merupakan anak dari majikan ibu Ando. Walau tak menanggapi ejekan tersebut, akhirnya Ando tak terima ketika teman-temannya mengejek ibunya.

Konflik pun terus bergulir. Ando yang masih polos belum bisa menerima jika ibunya diejek meski sang ibu menasehatinya agar tak menghiraukan teman-temannya. Walau begitu, pada suatu ketika, saat Dody mengalamim kesulitan, hanya Andolah yang mau menolongnya.

Kisah Ando menjadi spirit bagi anak-anak lain terutama yang tinggal bersama kerasnya Kota Jakarta. Walau penuh persaingan dan mengejar dunia, bukan berarti meninggalkan kebaikan kepada sesama. Cerita ini juga menarik hikmah dari arti kata daerah Marunda yang berarti merendah hati, dan tetap semangat meskipun berada di daerah pinggiran sebuah kota besar.

5. Rima dan Kima (TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara) 



Bukan liburan melihat pameran robotik ke Singapura, malah berpetualang di Toli-Toli, Sulawesi Tenggara yang harus dialami Rima, seorang anak perempuan dari keluarga kaya. Fantasi liburan mewah pun berganti dengan liburan sederhana namun kaya makna dan pengalaman.

Ia bertemu dengan Deny dan Dimas, dua anak penjaga konservasi terumbu karang di daerah tersebut. Walau Rima awalnya tak suka pada mereka berdua, akhirnya ia pun bergabung dengan dua anak laki-laki itu dalam sebuah petualangan yang menegangkan. Mereka mencoba membongkar kejahatan jual beli kima ilegal yang dilakukan oleh komplotan Om Baron, salah satu bandit di wilayah tersebut.

Sosok Rima yang sok sebagai anak kota cukup menggelitik. Ia pun kerap melontarkan sarkasme kepada lawan bicaranya, terlebih ayah ibunya akibat kekecewaan tak bisa berlibur ke Singapura. Di balik itu, pesan menjaga lingkungan, terutama kelestarian kima, kerang raksasa menjadi inti dari film ini. Anak-anak akan diajak untuk mengetahui apa dan bagaimana kima bisa menjaga ekosistem bawah laut agar tetap lestari.

Nah itulah, lima cerita anak TVRI yang direkomendasikan untuk ditonton di akhir pekan. Cerita ini memang tak seramai film anak di dalam bioskop yang begitu gempita untuk dipromosikan. Namun, bukan berarti keberadaan cerita ini tenggelam begitu saja dan tak ada yang mengapresiasi.

36 Comments

  1. Hanya Senandung Sahabat yang pernah saya tonton. Sekarang televisi lebih dominan dengan tayangan debat atau obrolan yang ngalor ngidul, cerita anak tampak terpinggirkan, mungkin kurang laku secara komersial.

    ReplyDelete
  2. Belum pernah nonton satupun saya, apa karna TVRI di daerah saya kurang kreatif atau gimana ya wkwkwkkw..

    Terima kasih informasinya mas, saya sangat setuju sih untuk memajukan karya telivisi lokal seperti ini..

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah TVRI mana mas?
      setiap daerah ada acara anaknya kok

      Delete
  3. Aku juga malah baru ngerti. Jarang dah hampir nggak pernah nonton tvri. Kalah sama upin ipin, dan film2 kartun anak di rtv.

    Padahal benernya bagus2 ya sinetronnya. Kaya makna, pesan positif banyak.

    Jadi ingat...dulu jaman kecil, jaman jogja blm bisa tv swasta..bisanya tvri aja..ada acara sepekan sinetron anak-anak di tvri. Sukaa banget ..!

    ReplyDelete
    Replies
    1. TVRI sekarang terpinggirkan mbak
      padahal acaranya banyak yang bagus baget
      iya dulu memang gak ada TV lagi ya mbak.

      Delete
  4. ya amppuuun udh lama bgt ga liat tvri. jd film2 anaknya msh ada yaaa? yg aku inget pas dulu cm ada tvri, stiap bulan juni selaku ada tuh seminggu full film2 anak yg diputer. dan aku ga prnh absen nonton ;D. dulu juga ceritanya udh bagus, akting anak2nya natural. aku ntr nonton film2 yg di atas mas :D. dr sinobsisnya udh menarik semua

    ReplyDelete
    Replies
    1. ada mbak tiap akhir pekan
      cuma sejam tapi
      iya bulan juni pas liburan anak ya
      aku suka sih film2 ini natural banget aktingnya

      Delete
  5. Mas ini tayangan baru atau lama ya...Duh enggak pernah nonton TV ya gini ini. Dulu padahal pengabdi TVRI saya. Bahkan pernah syuting nari Jawa di TVRI Surabaya jaman SD dan ikut jadi figuran waktu TVRI Bali bikin sinetron local jaman saya kuliah :)
    Jadi kangen dengan TVRI

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah hebat mbak pernah jadi artis
      TVRI Bali malah juga menang kemarin klo gak salah jadi juara 1 di penghargaan gatra

      Delete
  6. waah terimakasih loh mas informasinya

    ReplyDelete
  7. Ingatnya serial Unyil aja hahaha... sayang ya udh jd hak milik stasiun tv swata... kasian Pak Radennya hiks. Bagus2 tayangan jadoel di TVRI. Coba dihidupkan kembali 😍

    ReplyDelete
  8. Astagaaaa. Kenapa aku gak pernah liat semuanya??

    ReplyDelete
  9. Saya belum pernah nonton drama cerita anak yg di atas.. Saya nonton yg TVRI Palembang aja .

    ReplyDelete
  10. Jarang sih nonton TVRI tapi coba deh rekomendasinya

    ReplyDelete
  11. waduh hahaha semenjak kebandung udah jarang banget nonton tv, seringnya nonton youtube...bahkan sampai sampai youtube nonton saya wkwkwk

    ReplyDelete
  12. wah keren ya. tvri daerah punya tontonan untuk anak2

    tvri jabar kok ga ada ya? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya belum nemu di yutubnya bu
      harusnya ada dan bagus2

      Delete
  13. Waah, patut diapresiasi nih TVRI masih eksis sampai sekarang. Tp TVRI di Bandung burem nggak bening jadi jarang nonton channel TVRI.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ini bisa diliat di yutub mbak
      jadi gaperlu burem lagi hehe

      Delete
  14. Keren Mas, sudah mempromosikan acara ini. Jujur saya pun baru tau (memang saya juga jarang nonton). Tapi kalau menonton, bolehlah, ini dijadikan tontonan.

    ReplyDelete
  15. Duuh...saya belum pernah nonton semuanya. Acara tv favorit saya hanya Oshin dan Tonight Show. Batita saya lebih sering nonton video lagu2 anak, dan si sulung lebih suka baca novel.hehe..

    ReplyDelete
  16. Duh...jarang nonton TVRI, ternyata banyak tayangan edukatif dan menarik ya di stasiun ini...

    ReplyDelete
  17. Ya Allah...
    film-film jaman dulu itu sungguh kritis dalam hal sosial.
    Benar-benar menyoroti potret kehidupan masyarakat kelas menengah ke bawah di Indonesia.
    Saluutt...
    Dan pasti bikin menangis.

    ReplyDelete
  18. aku belum pernah nonton semua film-nya :(

    ReplyDelete
  19. Nonton tayangan TVRI itu selalu mengingatkan masa kecil saya .dimana dulu blm banyak stasiun swasta seperti skrg. Bener2 penuh kenangan . Hehe

    ReplyDelete
  20. Dan aku baru tahu.. ntar mau dikepoin dah, thanks for sharing kakaa

    ReplyDelete
Next Post Previous Post