Masuk 5 Besar, Prestasi Fantastis Duet Supranational Indonesia

dinda matthew
Dinda an Matthew. - Dok. Istimewa

Amazing.

Itulah satu kata yang bisa saya gambarkan kepada duet Supranational, Matthew Gilbert dan Adinda Cresheilla. Betapa tidak, keduanya masuk Top 5 ajang Mister dan Miss Supranational 2022 yang diadakan di Malopolska, Polandia. Matthew finish sebagai runner-up 1 alias juara 2 Mister Supranational 2022 sedangkan Dinda menempati posisi runner-up 3 atau juara 4 Miss Supranational. Dibandingkan negara lain yang mengirimkan wakil pada 2 ajang tersebut, secara akumulatif Indonesia adalah negara dengan prestasi terbaik walau belum meraih juara.

Duo kebanggaan Indonesia tersebut benar-benar mendapatkan hasil di luar ekspektasi. Lantaran, keduanya mulanya tidak begitu diunggulkan. Matthew yang dikenal dengan wajah baby face alias imut-imut diragukan bisa menghempas para wakil negara lain yang kebanyakan terlihat dewasa, brewokan, dan lebih manly. Sementara Dinda yang memiliki waktu persiapan kurang dari sebulan juga harus melawan berbagai wanita cantik yang sudah pernah ikut kontes kecantikan sebelumnya.

Namun, dengan pelan tapi pasti keduanya mulai menunjukkan konsistenasi penampilan. Berbagai perlombaan mereka lalui dan banyak yang mereka menangkan. Mereka pun mulai masuk ke dalam hotpick alias prediksi pemenang yang dibuat oleh banyak portal pageant. Mereka juga mulai menampakkan taring mereka dan membuktikan bahwa mereka layak diperhitungkan.

Fokus Proses, Bukan Hasil

Meski begitu, ada satu hal yang bisa dijadikan pelajaran oleh kita semua dalam menghadapi tantangan termasuk kompetisi. Keduanya fokus pada proses bukan pada hasil. Saat live beberapa waktu lalu, mereka berbincang bersama dan seakan begitu menikmati proses kompetisi yang mereka jalani.

Baca juga: Mengapa Saya Tak Tertarik dengan Male Pageant?

Dinda juga yakin bahwa selama ini ia sudah banyak mempersiapkan diri bahkan sebelum mengikuti Puteri Indonesia. Ia sangat menikmati apa yang ia lakukan meskipun jujur jika saya lihat ia pasti capai. Bayangkan, baru saja terpilih menjadi wakil Jawa Timur ia sudah harus mengikuti karantina Puterti Indonesia. Lalu, ia terpilih sebagai Puteri Indonesia Pariwisata. Belum lama ia menikmati kemenangannya, ia sudah harus tancap gas berlatih dan mempersiapkan segalanya. 

 


Lelah seakan tak terlihat di wajah Dinda. Baru terakhir kemarin, saat selesai babak National Costume, Dinda tampak menangis setelah dihampiri oleh bebeapa orang terdekatnya. Diantaranya adalah ibunya, Walikota Batu Dewanti Rumpoko yang juga budenya, dan pelatihnya dalam dunia model. Mereka semua datang langsung ke Polandia untuk mendukung Dinda. Tangisan Dinda benar-benar menyiratkan sebenarnya ia sangat lelah dalam mempersiapkan segalanya. Namun, ia tak mau menujukkan dan mengeluh akan hal itu kepada publik.

Baca juga: Kontes Kecantikan Mana yang Paling Prestisius?

Sementara itu, Matthew mengatakan bahwa ia memang tidak terlalu ngoyo dalam meraih gelar Mister Supranational. Ia mengatakan bahwa ia tetap memberikan yang terbaik tapi tak begitu menggebu-gebu. Dengan ketenangannya di usia yang masih sangat muda, Mathhew berhasil meraih banyak simpati saat babak penyisihan (preliminary).

Tak hanya itu, Matthew juga tak ambil pusing atas berbagai sindiran yang mengatakan ia sombong dan tidak dekat dengan pageant lover. Yang saya lihat, ia memang tipikal yang lebih memilih fokus di dunia nyata dibandingkan di dunia media sosial. Padahal, banyak sekali komen jahat tentang dirinya, mulai dari downgrade dari tahun sebelumnya dan wajahnya yang bukan tipe Mister Supranational. Selama ini memang pemenang dan jajaran TOP 5 dikuasai oleh mereka yang brewokan.

Standar Baru Pemenang Miss dan Mister Supranational Indonesia

Masuknya Mathhew dan Dinda juga menjadi standar baru bagi para pemenang L-Men of The Year dan Puteri Indonesia Pariwisata selanjutnya. Atau, mereka yang akan dikirim ke ajang Miss dan Mister Supranational. Untuk ajang Mister sendiri, wakil yang manly, tinggi badan tinggi menjulang tegap, berpenampilan menarik di atas panggung adalah kunci. Masalah advokasi ternyata tidak begitu diperhatikan. Selain itu, mereka yang komunikatif juga jadi bahan pertimbangan utama.

Untuk ajang Miss Supranational sendiri, wanita dengan khas kulit eskotik Indonesia alias sawo matang juga jadi patokan utama. Indonesia sendiri sudah 4 kali masuk 5 besar Miss Supranational, yakni pada 2013, 2018, 2019, dan 2022 ini. Semuanya diwakili oleh wanita dengan kulit sawo matang khas Indonesia.

Selama ini, banyak hipotesis bagaimana ajang tersebut mencari wanita pemenang. Dari kemenangan Dinda, setidaknya wanita yang sudah matang dalam dunia model terutama aksi di atas panggung adalah kunci. Berbeda dengan Miss Universe yang mengutamakan advokasi, Miss Supranational cenderung lebih tertuju pada aksi di atas panggung. Meski begitu, kemampuan public speaking juga diperlukan karena ada beberapa challenge yang menuntut kemampuan peserta berbicara dan mengemukakan ide. Salah satunya adalah Supra Chat. Kebetulan, Dinda memenangkan babak ini.

Baca juga: Trio Camelia, Akronim Baru Pemenang Puteri Indonesia 2022

Kemenangan Matthew dan Dinda juga didukung oleh tim yang solid. Baik tim dari L-men maupun Yayasan Puteri Indonesia sama-sama mempersiapkan wakilnya sebagus mungkin. Mereka juga melatih putera dan puteri terbaik bangsa tersebut agar bisa bersaing dengan negara lain. Tim dari YPI bahkan datang langsung ke Polandia. Meski ada anggapan ada lobi-lobi manjah (baca :KKN) tetapi melihat penampilan Dinda, rasanya ia memang layak masuk 5 besar. Meski tidak ada wakil L-men, tetapi banyak dukungan di Indonesia dari para peserta L-men membuktikan Matthew bersama tim terbaik.

Harapan Photoshoot Bersama

Satu hal yang masih mengganjal adalah belum terwujudnya photoshoot atau foto bersama antara Miss dan Mister Supranational Indonesia. Keinginan ini menjadi keinginan lama sejak Indonesia mengirimkan duo pada ajang tersebut.

Kendala yang dihadapi bisa jadi berbedanya pemilik lisensi Miss dan Mister Supranational Indonesia. L-men dianggap sebagai kompetitior dari Mustika Ratu yang menjadi brand dari Puteri Indonesia. Padahal, jika melihat lebih jauh lagi, keduanya memiliki pangsa pasar yang berbeda. L-men lebih kepada para pria yang ingin hidup sehat dan membentuk badannya sementara Mustika Ratu fokus pada kaum hawa yang ingin merawat kecantikannya.

Menunggu Photoshoot bersama. - Dok. Dinda C.

Keduanya juga sama-sama mewakili Indonesia sehingga tidak peduli dari yayasan yang mana yang penting membawa nama merah putih. Selama ini, Miss dan Mister Supranational memiliki kedekatan sebatas karena bersama di Polandia. Mereka juga hanya foto bersama di sela-sela acara tertentu. Bahkan, Mister Indonesia tahun lalu malah dengan apik melakukan photoshoot bersama Miss Grand Indonesia yang berada di bawah Yayasan Dunia Mega Bintang milik Ivan Gunawan. Yayasan milik Igun juga membantu banyak persiapan Mister Supranational.

Semoga saja keinginan photoshoot ini bisa segera terealisasikan paling tidak sebagai pengingat bahwa ada wakil bangsa yang bengitu luar biasa mengharumkan Indonesia.

 

2 Comments

  1. Selamat buat Matthew yang jadi runner-up 3 dan juga Dinda yang jadi Runner-up 1 di ajang Miss Supranatural 2022, ikut bangga juga mereka bisa menjadi runner-up.

    Ternyata kulit sawo matang malah yang jadi salah satu kunci kemenangan di ajang Miss Supranatural ya mas

    Sebelum berangkat berarti mereka latihan hal supranatural dulu ya mas.😅

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwkwk ya ngga mas bahaya dong kalau latian nyantet orang

      Delete
Next Post Previous Post